[5] DI JODOHIN?

161 88 16
                                    

HAPPY READING 🕊️🤍

Alana POV

"Temen bunda ngapain ya kesini? pake segala suruh gua manggil dia mama lagi" heran Alana, sebab dari banyak nya temen bunda Nadira datang kerumah, baru kali ini ada yang meminta untuk di panggil mama.

Bodoamat lah pusing gua . Batin alana

Alana pov end

❕❕❕

Disisi lain fasya sedang bingung apa yang tadi di katakan oleh papa nya. Apa mungkin fasya bisa melakukan apa yang papa nya inginkan? sepertinya tidak, karena yang di inginkan Adyatma bukan hal yang main-main.

Flashback

Kring kring kring....

Bel sekolah sudah berbunyi , yang menandakan murid SMA CAHYA di perbolehkan pulang. Saat fasya lagi berjalan ke parkiran, tiba-tiba papanya telfon fasya untuk mendatangi kantor nya.

"Halo, pa kenapa?" tanya fasya

"Kamu datang ke kantor papa ya, ada yang ingin di bicarakan" sahut orang yang di seberang sana.

"Iya fasya kesana" jawab Fasya, lalu mematikan sambungan telepon secara sepihak.

Sesampai di kantor, Fasya di sapa banyak karyawan disana. Namun, Fasya sama sekali tidak membalas sapaan tersebut, dan buat apa juga fasya membalas sapaan nya? Buang-buang waktu saja.

"Assalamualaikum, pa" Masuk fasya sambil memberi salam.

"Waalaikumsalam, sini nak duduk" Jawab Adyatma

Fasya duduk di sofa yang ada di ruang tersebut.

"Jadi gini, kan Fasya anak sulung papa yang sudah dewasa. Jadi papa berfikir, papa akan menjodohkan kamu dengan anak teman papa" Jelas Adyatma , sambil menatap putra sulungnya

"Tapi pa, Fasya masih sekolah. Dan ga mungkin Fasya menikah" Jawab Fasya, dengan sedikit nada tinggi.

"Papa tau, alasan papa ingin menjodohkan kamu dengan teman papa. Karena takut papa tidak ada umur , dan papa tidak bisa menyaksikan pernikahan mu secara langsung nak"

"Papa tidak boleh bicara begitu" Gumam Fasya.

"Kalau begitu, kamu mau kan di jodohkan sama anak teman papa?" Tanya adyatma kepada Fasya

Fasya menatap papa nya yang sedang meminta jawaban darinya. Jika Fasya menerima yang di inginkan orang tuanya, yang di takutkan Fasya hanya satu, ia tidak bisa membimbing istrinya nanti.

"Iya Fasya mau" Ragu Fasya untuk menjawab pertanyaan papanya tersebut.

"Alhamdulillah nak, nanti malam kita ke rumah calon istrimu" Syukur Adyatma , karena apa yang ia inginkan akhirnya tercapai.

"Baiklah kalau begitu, Fasya pulang dulu. Wassalamu'alaikum." Pamit Fasya

"Waalaikumsalam" jawab Adyatma.

RAFFASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang