"Kakak? Ada apa?"
Lisa tersenyum manis mengusap kepala sang adik ipar. Ia berjalan menuju meja Jaemin yang bertahtakan empat komputer sekaligus. Sang pemilik kamar hanya memperhatikan apa yang pacar kakaknya itu lakukan meskipun dalam otaknya bertanya-tanya, ada maksud apa Lisa masuk kamarnya demikian.
"Udah berapa kali?"
Dahi Jaemin mengeryit tak pahan pertanyaan Lisa membuat si penanya terkekeh gemas.
"Udah berapa kali kamu pacaran sama cowok?"
Jaemin membelakkan matanya terkejut. Pertanyaan Lisa tepat sekali. Tapi tunggu, bagaimana Lisa bisa tau dirinya
"Kamu mungkin bisa bohongin Ayah, Bunda dan Abang kamu. Tapi Nana ga akan bisa bohongi kakak."
Kepala Jaemin rasanya pening dadanya berdegup kencang. Ia memang casanova tapi memikirkan rahasianya diketahui keluarga tetap bisa membuat tubuhnya panas dingin. Jaemin mencoba menetralkan napasnya karena tangannya sudah kesemutan.
"Nggak perlu takut, kakak ga akan bilang Ayah sama Bunda kok meskipun kakak tau. Kamu lupa ya kakak asalnya dari mana? Di negara kakak hal kayak gini udah lumrah. Tapi kakak mau Nana jujur sama kakak, bisa kan?"
Ditatapnya mata Lisa dan pacar Jayden ini hanya memancarkan ketulusan. Ah, Lisa memang menyayangi Jaemin seperti adiknya sendiri meskipun sebenarnya mereka tak ada hubungan darah.
"Gimana kamu sama Julia?"
"Baik kok kak, masih seperti biasanya. Malam minggu nanti mau ke pasar malam berdua."
"Kalo Jeno? Dia bukan cuma sahabat kamu kan?"
Ingatan tentang ciuman mereka tempo hari terus terngiang di kepala Jaemin. Pelukan dan perhatian yang selalu mereka berikan satu sama lain. Memangnya ada sahabat seperti itu? Terlebih mereka sama-sama lelaki.
"Jeno lebih dari sekedar sahabat buat Nana. Kita udah kayak satu tubuh."
"Misalnya Julia minta kamu ninggalin Jeno atau sebaliknya, apa yang bakal kamu lakuin?"
"Nana ga bisa milih... Nana ga bisa lepasin Lia demi Jeno dan ga bisa ninggalin Jeno demi Lia."
"How about Amber?"
"Leher kamu kenapa?"
"Leher?"
Jeno sontak memperbaiki kerahnya menutupi tanda merah di sana. Sial itu sudah empat hari yang lalu tapi kenapa masih ada. Jaemin brengsek yang sudah membuat tanda di leher padahal Jeno membuatnya di dada.
"Mulai nakal kamu Jen?"
"Ini cuma bekas cubitan kok Pi. Jeno lihat tren di tiktok. Bukan yang kayak Papi kira."
KAMU SEDANG MEMBACA
pandemi [JJ]✔
RandomIni bukan soal wabah, ini tentang penyatuan dua orientasi anak Adam yang berbeda namun dianggap sama. Nomin to Jaemjen versatile/seke