"Nana, lu pulang aja. Jeno biar gue yang jaga. Lagian gue lagi kangen sama si anak anjing satu ini."
Setelah menimang-nimang, akhirnya Jaemin mengangguk setuju dengan tawaran Amber, kakak kandung Jeno. Ia lantas bergegas meninggalkan rumah sahabatnya menuju rumahnya sendiri.
Tak jauh memang, hanya perlu ditempuh 3 menit menggunakan motor.
Sesampainya di rumah, Jaemin disambut oleh kakak tirinya. Tak hanya itu, bahkan kekasih sang kakak pun ikut menyambut Jaemin.
"Hello prince."
"Bang Je, Kak Lisa kapan datang?"
"Dari kemaren sore, Bunda bilang Jeno sakit. Emang iya?"
"Iya, gara-gara Nana sih sakitnya."
Lisa tersenyum miring, pikirannya sudah traveling hingga planet eris. Namun, imajinasinya dihentikan oleh Jayden yang menarik telinganya.
"Mikir apa?"
"Nggak kok." Jawab Lisa dengan terkekeh kecil lalu menenggelamkan wajahnya di bahu kekar kekasihnya.
"Nana ke kamar dulu ya, mau siap-siap kencan."
"Sama siapa? Jangan bilang sama Jeno."
"Sama Julia, ya kali sama Jeno."
Setelah pria manis itu tak lagi terlihat, Jayden mencubiti pipi Lisa gemas. Ia tau jika pacarnya ini adalah orang yang peka dalam hal seperti ini.
Dengan segala bujukan yang dilontarkan Jayden, wanita 22 tahun itu akhirnya membuka mulut.
"Dari pengamatanku, Nana itu ada sesuatu sama Jeno."
"Kan mereka sahabat dari kecil."
"Bukan sekedar sahabat, tapi menjurus ke hal intim."
"Ngawur ah, nggak mungkin. Nana aja masih pacaran sama Julia."
"Makanya kalo diajak ke Thailand itu mau, biar mata kamu kebuka lebar tentang hal kayak gini."
Lisa mencebikkan bibirnya lucu, ia kesal tentunya. Untuk apa Jayden memintanya menjelaskan tapi pria itu sendiri tak percaya.
"Maksud kamu Nana bi?"
"Mungkin atau bisa aja lebih dari sekedar bi."
Tak perlu waktu lama, Jaemin sudah keluar dari kamarnya, siap untuk pergi ke rumah sang pujaan hati. Setelah berpamitan pada kedua kakaknya, Jaemin segera menjalankan mobil bmw miliknya.
Tak langsung ke rumah Lia, Jaemin pergi membeli sebuket bunga mawar besar. Sebenarnya dulu ia pernah mengganti kelopak mawar itu dengan uang, tapi Lia menolaknya. Gadis manis berwajah bak ice princess itu berkata bahwa ia lebih suka bunga asli daripada uang, secara ia terlahir dalam keluarga kaya.
Pukul 6:50 PM, Jaemin sudah tiba di rumah sang kekasih hati. Di sana, ia disambut ramah oleh kedua orang tua Lia. Mereka sudah terbiasa dengan kedatangan Jaemin dan menganggapnya seperti anak sendiri.
Tak lama Lia terlihat menuruni tangga dengan anggun, ia sudah bersiap tentunya. Senyuman tak luntur dari bibir Jaemin menatap wajah cantik Lia dengan eye smile yang menawan.
Entah mengapa, begitu melihat mata Lia, wajah Jeno-lah yang terbayang. Jaemin menjadi gusar, mengingat ia meninggalkan Jeno yang masih tertidur tadi. Sebisa mungkin Jaemin terlihat biasa saja agar tak menimbulkan kekhawatiran Lia dan orang tuanya.
"Happy first anniversarry my baby, Julia."ucap Jaemin sambil menyerahkan sebuket bunga yang ia beli sebelumnya.
Orang tua Lia terlihat santai, mereka menyukai cara Jaemin memperlakukan putri semata wayangnya. Padahal, ada banyak hal yang tak mereka ketahui tentang Jaemin. Si pemuda tampan nan kaya yang memiliki banyak pacar.
KAMU SEDANG MEMBACA
pandemi [JJ]✔
AcakIni bukan soal wabah, ini tentang penyatuan dua orientasi anak Adam yang berbeda namun dianggap sama. Nomin to Jaemjen versatile/seke