"Hello everyone, I'm home!"
Yoona dan Lia yang mengobrol di ruang tengah langsung menoleh ke sumber suara. Yoona berdiri menyambut putri sulungnya dengan hangat. Setelah cipika-cipiki Krystal mendekati Lia yang masih mematung.
"Nana's girlfriend? Oh, you look so pretty. Nana is very lucky to have a girlfriend like you."
"Thank you."
"Where's Nana?"
Jaemin berjalan menuruni tangga sambil fokus memasang jam tangannya. Dirinya dikejutkan mendapati sang kakak sudah berada di hadapannya. Astaga Bunda, Krystal dan Lia dalam satu tatapan mata. Rasanya Jaemin terberkati bisa menatap ketiga wanita tercantik itu bersamaan.
"Ital kapan nyampe?"
"A moment ago."
Krystal sudah membentangkan tangannya berharap Jaemin memeluk dirinya sebagai pengobat rindu tapi nyatanya casanova yang satu ini justru menadahkan tangan minta oleh-oleh.
"Not have akhlak!"
"My gift?"
"Eobseoyo!"
Krystal berlalu menuju kamar tanpa peduli adiknya sudah merengek menagih oleh-oleh. Biar saja, anak nakal harus dapat hukuman. Benar?
"Udah tau Ital minta dipeluk, kamunya malah gitu."
"Nana ga mau peluk orang yang belom mandi kayak Ital. Jorok ewh!"
"SHUT UP, STUPID!"
Yoona menggedikkan bahu acuh, Krystal dan Jaemin jarang akur sehingga sering terlibat adu mulut. Terkadang ia lelah dengan sikap kekanakan keduanya sebab malu dengan Jayden yang punya kepribadian hangat dan santai.
Bukan santai bun, dia ngebug~
Jaemin berpamitan pada Yoona untuk membawa Lia ke pergi. Rencananya mereka akan ke pantai terlebih dahulu sebelum ke pasar malam.
Semburat kuning tua menghiasi cakrawala dengan indahnya. Namun, gadis berwajah ayu di samping Jaemin terlihat lebih memukau dari pada sang senja.
Jemarinya tergerak merapikan rambut sang pujaan. Ditatapnya lamat-lamat menikmati ukiran indah Tuhan dalam wujud si gadis Juli.
"Babe"
"Yes, Love?"
"I thank my God every time I remember you."
Lia terdiam, matanya menatap dalam manik Jaemin. Kekasihnya bukan pemuda religius, ia sangat tahu itu. Tetapi hanya dengan sebuah ayat mampu mengelitik sanubarinya begitu saja. Tubuhnya menghangat seiring dengan dekapan Jaemin yang kian erat menghantarkan euphoria nyata membuat diri sejenak lupa pada penatnya.
Kedua belah bibir itu saling menempel lalu bergerak satu sama lain. Satu tangan Jaemin menahan tengkuk Lia sedangkan yang satunya merengkuh pinggang agar tubuh mereka tetap berdekatan.
Senja menjadi saksi keduanya berbagi rasa. Jaemin benar-benar menunjukkan cintanya pada Lia serta menutup rapat anomali dalam dirinya. Ayat yang baru saja Jaemin ucapkan bukan sekedar kata namun sebuah hal nyata yang selalu Jaemin lakukan saat keduanya bersama.
"Oi Na!"
Jaemin dan Lia menoleh mendapati Amber dan Jeno berjalan beriringan. Sang casanova tersenyum riang sementara Jeno bermuka masam. Ya iya lah, lihat doi jalan sama yang lain apa nggak nyesek?
KAMU SEDANG MEMBACA
pandemi [JJ]✔
RandomIni bukan soal wabah, ini tentang penyatuan dua orientasi anak Adam yang berbeda namun dianggap sama. Nomin to Jaemjen versatile/seke