A Crybaby

156 38 21
                                    

Dari kantor Mas Dongi, Sena dan Mamai beranjak ke mall terdekat untuk makan siang. Tidak langsung memesan menu, Mamai kembali sibuk sendiri dengan ponsel di tangannya sembari menunggu kedatangan Papai yang katanya akan menyusul.

Sena celingak-celinguk ke sana kemari melihat sekeliling. Lalu saat melihat Mamai, ia menegur, "Mai... jangan sibuk sendiri, dong..." karena sejak dari EZ Ent bukannya menemani sang anak Mamai justru sibuk dengan pekerjaannya.

Kepala Mamai tertoleh. Ia segera menaruh ponsel ke dalam tas begitu mendapati wajah sendu Sena. Sepertinya anak itu bosan.

"Anak Mamai mau makan apa, hm?" Mamai meraih buku menu yang sejak tadi teronggok di atas meja.

"Apa aja, Mamai..." jawab Sena pelan.

"Nggak jual apa aja di sini, Sayang..."

"Ya sudah yang dijual aja, Mai..."

Mamai menghela napas panjang sambil membulak-balik buku menu. Ia berinisiatif memilih makanan untuk anak semata wayangnya.

Saat ada usapan lembut yang ia rasakan di kepalanya, Sena mengangkat kepala. Nggak sendirian, ternyata Papai menyusul bersama Mas Dongi dan Uncle Bima.

"Nunggu lama?" Sebelum duduk di samping anaknya Papai mendaratkan ciuman lembut di pucuk kepala Sena.

"Nggak, kok, Mas," jawab Mamai. "Tadi keliling mall dulu."

Setelah masing-masing memilih menu yang diinginkan, Papai mengangkat tangan memanggil seorang waiter. Ia lantas menyebutkan beberapa menu ke waiter tersebut.

Sena bergelayut di lengan Mamai. Menyembunyikan kepalanya di balik punggung wanita itu.

"Kenapa nih, kayak yang galau amat, Little Juna?" tanya Uncle Bima.

Sena mengintip sedikit dari balik punggung Mamai kemudian menggeleng. Menegakkan duduk, ia lirik sekilas buku menu yang dipegang Papai kemudian melihat ke arah waiter yang sedang menunggu pilihan menu tambahan dari Papai.

"Ih..." gumammya seperti melihat seseorang yang ia kenal. "Abang kayak Kevin Ketimun Laut--"

Papai terhenyak. Buru-buru ia menyambar, "Tau lu, Dongi. Kenapa hari ini penampilan lu kayak Kevin Ketimun Laut?"

SIAPA KEVIN KETIMUN LAUT, ARSHEYNA SATYAAAAA?! Papai menjerit dalam hati.

Mas Dongi terpejam sesaat seraya menarik napas dalam-dalam. Di sampingnya, Uncle Bima mengatupkan bibir, setengah mati menahan tawa.

"Ekhem..." Mas Dongi berdeham pelan sambil merapikan jasnya. "Iyalah, Bli. Kan udah mau comeback, barangkali style gua kali ini bisa jadi trendsetter, kan?" Ia mau nggak mau menceburkan diri ke dalam kubangan rasa malu yang Papai buat--Sena lebih tepatnya....

"Mas, udah itu aja pesanannya..." Mamai tersenyum kikuk sambil mengangsurkan buku menu ke waiter dengan cepat.

Papai mengembuskan napas lega saat waiter tersebut beranjak setelah memastikan seluruh pesanan yang dipesan. Mengingat restoran bukan tempat yang cocok untuk menegur sang putri, lagi-lagi Papai menahan jiwa ustadnya.

"Mas mau comeback?" tanya Sena polos tanpa mengetahui ucapannya tadi sempat membuat kegaduhan di diri masing-masing orang tua dan pamannya.

Mas Dongi tersenyum tipis--lebih seperti senyum yang dibuat-buat. "Iya, Hey," jawabnya singkat.

"Why you didn't tell me?"

Mas Dongi mengangkat sebelah alisnya sambil memandang Papai dan Mamai bergantian seakan mencari pertolongan untuk menjawab Sena. Sayangnya, Papai seakan nggak tau apa-apa begitupun Mamai.

What a Life | iKON [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang