Mimpi?

47 9 1
                                    

***

Gibran dan Gia, sepasang pengantin baru yang tengah menikmati status baru mereka sebagai pasangan suami istri. Di atas kasur apartemen, dua sejoli itu terlihat sedang bermain kartu remi diselingi tawa bahagia sebagai penghias romantisme mereka.

Kekalahan memaksa Gibran harus rela wajahnya diolesi lipstick oleh Gia yang memenangkan permainan. Dengan semangat membara dan senyum liciknya, Gia membentuk simbol hati di pipi kiri Gibran menggunakan lipstick merah itu. Tak sampai di situ, dengan lipstick tersebut Gia pun memberi garis merah yang membentang vertikal di sepanjang dahi Gibran.

"Loh, kok double sih? Perjanjiannya kan cuma sekali. Curang kamu." Gibran kemudian tersenyum licik. Tak terima dengan ketidakadilan sang istri, Gibran lantas menggelitiki Gia hingga istrinya itu terbahak sembari meminta ampun.

"Udah, Yang. Geli ah!" protes Gia yang terus terkekeh geli.

Gibran yang nampak gemas, lantas mendekatkan wajah hendak mengecup bibir Gia. Namun, tiba-tiba deringan ponsel membangunkan Gibran. Ia tersadar dari mimpi indahnya.

Panggilan video masuk dari Olla, adik perempuan Gibran. Sambungan telepon tersebut segera diterima oleh Gibran.

"Kok masih di kasur sih, Bang? Kita kan udah janjian, mau ziarah ke makamnya Kak Gia. Aku sama Mama udah siap-siap ke sana loh!"

Gibran tak mempedulikan kata-kata Olla, juga tak menghiraukan wajah adiknya itu. Mata Gibran fokus pada kotak kecil di sudut layar ponsel yang memperlihatkan wajahnya.

Wajah Gibran mendadak pucat pasih begitu matanya menangkap ukiran hati berwarna merah di pipi kirinya, juga satu garis merah yang membentang vertikal di dahinya.

Bergidik ngeri, Gibran mematung sesaat sebelum ia membuang ponselnya ke sembarang arah. Gibran lalu menggeser tubuhnya, tak sengaja tangan Gibran menyentuh sebuah lipstick merah yang ada dalam mimpinya tadi, lipstick kesayangan Gia yang sebenarnya sudah dikubur bersama jasad pemiliknya.



VOTE
    ⟱

HITAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang