HITAM

Sakit Perut

***

Insomnia menyiksaku hingga lewat tengah malam. Jam dinding di kamarku kini menunjukkan hampir pukul satu pagi. Di luar hujan bertambah deras. Angin bertiup semakin kencang, memicu gorden kamarku bergerak-gerak tidak karuan.

Entah kenapa, bulu kudukku tiba-tiba saja berdiri. Hawa di sekitarku pun terasa dingin dalam sekejap. Mungkin karena memang sedang hujan, atau efek ketakutan yang disebabkan oleh kisah seram dari novel horor karya William Peter Blatty yang sedang kubaca. Entahlah, yang jelas aura dalam kamarku saat ini membuat tak nyaman.

Suasana makin terasa tak mengenakan. Aku pun memutuskan untuk segera tidur. Lampu kamar kubiarkan menyala. Aku segera menarik selimut setelah meletakkan novel berjudul Exorcist itu di atas meja.

Sialnya, begitu aku hendak memejamkan mata, listrik tiba-tiba padam. Gelap gulita. Otomatis suasana menjadi semakin menyeramkan. Di balik jendela kamarku hanya kilat yang terlihat. Aku buru-buru menyalakan flash ponselku dan membiarkannya tetap menyala di samping bantalku.

Dalam posisi terlentang, aku lalu memejamkan mata. Namun baru saja mataku akan terpejam, aku merasakan sesuatu yang sebelumnya tak kurasakan. Aku merasakan sakit yang begitu hebat di area perutku, seperti tertindih oleh sesuatu yang sangat berat.

Sakitnya semakin hebat bersamaan dengan detik yang terus berlalu. Menahan sakit, aku meringis pelan sembari memicingkan mata. Tak biasanya aku mendapat sakit di area perut semacam ini.

Aku memicingkan mata hampir dua menit, namun sakit aneh itu tak kunjung hilang. Perlahan aku kembali membuka mata. Di dinding samping tempat tidur, mataku tak sengaja menangkap bayanganku yang tengah terbaring, bersama dengan bayangan sesosok perempuan berambut panjang terurai yang tengah duduk menindih perutku, sembari menyisir rambutnya dengan kuku-kuku tangannya yang memanjang tajam tampak mengerikan.

VOTE
    ⟱