***
Dari teman-teman kuliahnya, Sasy mendengar tentang sebuah sekte penyembah iblis yang katanya menarik pengikutnya melalui website khusus. Tak hanya itu, akhir-akhir ini mereka pun mulai melebarkan sayap ke salah satu aplikasi media sosial, lebih tepatnya pada fitur filter-nya.
Menurut teman Sasy yang menuturkan tentang hal itu, di filter tersebut terdapat beberapa hal misterius yang hanya bisa dirasakan oleh penggunanya.
Meski penasaran, tapi tak satupun dari teman-teman Sasy yang berani menggunakan filter itu. Namun berbeda dengan Sasy, berhubung ia adalah seseorang yang tak mempercayai hal-hal semacam itu, jadi ia memutuskan untuk menggunakan filter yang dimaksud, dengan tujuan untuk membuktikan kepada teman-temannya jika hal yang mereka takutkan itu tidaklah nyata.
Mengikuti syarat yang diketahui oleh temannya, begitu waktu malam itu menunjukan pukul satu lebih tiga belas menit, Sasy melakukan selfie dengan menggunakan filter yang dimaksud.
Pada filter itu, di layar ponselnya terlihat mulut Sasy terjahit hingga ke pipi. Beberapa detik setelahnya, Sasy tak merasakan apapun yang janggal. Sasy hendak tertawa karena menganggap ini hanya lelucon yang dengan bodohnya dipercayai dan ditakuti oleh kebanyakan orang, terutama teman-temannya.
Sasy ingin melebarkan mulut untuk tertawa lepas, tapi tiba-tiba bibirnya seperti terkunci. Suaranya pun tak terdengar. Mulutnya tak bisa bergerak.
Detik berganti, Sasy melihat tetesan darah yang baru saja membasahi celananya bagian paha. Panik, Sasy segera meraba mulutnya. Tangan Sasy merasakan adanya benang-benang yang menancap di seluruh area bibirnya.
Lantas Sasy memutuskan untuk menuju cermin. Rasanya ia ingin pingsan ketika melihat bibirnya sudah terjahit dan berdarah-darah. Sasy meletakkan ponselnya di meja dekat cermin sebelum dengan panik memaksa melepas jahitan di bibirnya.
Gunting segera diraihnya, Sasy lalu menggunting benang yang tertanam di bibirnya itu, kemudian dengan gerakan cepat melepasnya, hingga semua benang tersebut terlepas, begitupula dengan rahang bawahnya yang juga ikut terlepas dan menggantung, disebabkan oleh sobekan besar yang membelah kedua pipinya hingga di sudut bawah telinga.
Darah segar Sasy yang mengental bercucuran makin deras, meleleh dari luka sobekan di pipinya. Pipi mulusnya kini terpisah, bagian atas dan bagian bawahnya tak lagi menyatu.
Dalam posisi mematung lemas, ponselnya berdering. Sasy melirik ponsel. Sekilas Sasy sempat melihat angka "666" di layar ponselnya sebelum ia terjatuh dengan keras membentur lantai, dan tak lagi merasakan apa-apa.
VOTE
⟱
KAMU SEDANG MEMBACA
HITAM
HorrorBerisi kumpulan one-shot story bergenre horor, thriller, kriminal, misteri. Copyright © 2021 FLORIFICTION. All Rights Reserved