31: Junior High School

343 51 2
                                    

Gadis kecil itu berlarian di koridor yang cukup ramai dengan tas navynya, ia sampai di aula indoor sekolah barunya dengan tergopoh-gopoh lalu mencari tempat yang sekiranya nyaman untuk ditempati 3 hari kedepan.

Baru saja duduk ia sudah dikagetkan dengan 2 cowok yang senggol-senggolan dan berakhir salah satu punggung mengenai meja si gadis dan naasnya tangan gadis itu terjepit diantara meja dan tembok.

Ia mengaduh kesakitan dengan mata yang berkaca-kaca lalu meremat jarinya sendiri untuk mengurangi rasa sakit.

"eh sorry sorry sumpah gua gak sengaja, sakit gak?"

Somi, gadis itu menyentak tangan laki-laki yang memegang jarinya.
"YA SAKIT LAH BODOH! LU GAADA MATA APA GAADA HATI NURANI?" sentaknya yang membuat atensi beberapa anak teralihkan.

Si cowok menjauh lalu bercacak pinggang, "gak bisa santai dikit? Cewek kok kasar!"

Somi mendecih lalu ikut berdiri walau menahan rasa sakit yang menjalar,
"cowok kok cupu"

"gua cupu darimana?! Kan udah minta maaf!"

Jujur, Somi juga bingung menjawab apa.

"sorry, maafin temen gua, anaknya suka emang ngegas" ucap gadis dengan rambut terurai yang datang mengelus pundak Somi agar tidak emosi lagi.

"iya gapapa, maafin temen gue juga, tapi sebenernya gue yang salah sih. Anyway, nama kalian?"

Chaer membatin, sksd amat tapi ganteng.

Chaer menjabat uluran tangannya,
"gue Chaeryn, dia Somi"

"oke gue Archen— sering dipanggil Chenle sih, dia Jisung"

Mereka berteman. Iya berteman, tanpa mempedulikan kejadian barusan.

Tetap saja Somi ada dendam tersendiri sama yang namanya Jisung, sekarang Somi ditemani Chaer ke uks buat sekedar minta plester.

Chaer kadang tertawa melihat betapa sialnya hari pertama teman SD nya, mana tingginya Somi saat ini dibawah rata-rata, kan jadi kayak bocil nantangin anak SMA.

"nyari apa?" mereka tersentak ketika seorang lelaki almamater OSIS masuk sambil nenteng sebuah map.

"a-ah itu kak nyari plester, jari temen saya luka" balas Chaer mencoba sopan.

Orang itu mengangguk sekilas lalu melihat keluar, "Haekal sini Kal!"

"gini gak sih masangnya?" tanya Chaer pada Somi karena ia tidak tau apakah benar atau tidak. Somi iyain aja soalnya dia juga gatau. Biasanya orangtua yang obatin, pakai ini-itu dulu baru plester.

"sini saya bantuin" mereka mendongak.

Lelaki yang membawa map tadi tersenyum di daun pintu, "itu dibantu Haekal ya, kamu masuk" tegasnya menunjuk Chaer.

Ia melirik ke Somi yang sedang menatapnya seakan tidak mau ia pergi, tapi apa daya Chaer malah tersenyum dan melambaikan tangannya.

"saya bisa sendiri kok kak" ujar Somi pelan,

Yang namanya Haekal itu terkekeh, "caranya salah, harusnya cuci tangan dulu, kasih betadine baru plester, kalo langsung lukanya gak cepet sembuh"

DNYL - Nctᵈʳᵉᵃᵐ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang