"kak, lo kenapa sih?" chaeryoung sedikit kesal melihat heejin yang mondar mandir gak jelas di dalam kelas nya, padahal harusnya mereka istirahat sekarang.
"kak bilang dong! Siapa tau gue bisa bantu" heejin menoleh sekilas,
"gue takut" singkatnya, chaeryoung memutar bola mata nya malas, dia tipe orang yang kalo diajak omong harus to the point, dia gak suka basa-basi.
"gue tinggal ya kak?"
"gue takut diputusin jaemin" heejin menjambak kasar rambut nya yang dibiarkan di gerai, chaeryoung mendekati kakak kelasnya tersebut
"gue udah pernah bilang, lo pilih salah satu. Jangan maruk, mau di cap badgirl lo?" desis chaeryoung yang membuat heejin semakin ciut
"entahlah chaer. Kan gue juga gaada status sama hwall"
"gaada status tapi ada perasaan, ya kan?" skakmat.
Heejin menggeleng keras, "engga sumpah engga""ya ya.. Hanya lo dan Tuhan yang tau" ujarnya sembari merangkul heejin yang masih gelisah entah karena apa,
"gue baru nemuin cewe kaya lo kak, biasa nya yang bertingkah gini tuh cowo" lanjutnya,
"g-gue sayang banget sama jaemin"
"dih kenapa jadi galau gini deh, makan kak ayokk"
Heejin menatap chaeryoung ragu "lo aja sana" jawaban heejin membuat chaeryoung tersenyum sinis,
"kak sorry gue lancang, tapi kak jaemin bisa kapan aja muak sama lo. Em gue duluan ya?" final chaeryoung lalu keluar kelas untuk ke kantin,
Laper habis ceramah.
Ia berjalan santai sambil mengibaskan pelan rambutnya, bangga banget dia tuh habis nyeramahin orang gitu.
"chaer awas!"
Srett
Chaeryoung membelalakkan matanya lalu menatap laki-laki di sebelahnya, " chenle makasih, TAP GAUSAH NARIK KERAH GUE SIYAL" chaeryoung menatap kesal chenle lalu bergantian menatap lantai yang di penuhi air-entah lah itu air bekas apa,
Bau nya kecium banget. Amis.
Chenle meringis, ini anak cantik-cantik bar-bar juga, pikirnya.
"sini" chenle menuntun chaeryoung pelan dan melewati air amis itu, "anjirlah siapa sih yang ngasih begituan, jahil banget"
Melangkah doang di tuntun, definisi bucin.
"tukang bully, siapa sih namanya? Lupa gue" chaeryoung ikut berfikir tapi dia gatau, bahkan gamau tau.
"tumben baik sama gue" acuh chaer
"serba salah ya gue, makan bareng aja yok"
"yaudah, gue yang bayarin ya?"
"gak! Masa cewe yang bayar?"
"ada gitu aturan cewe gaboleh bayarin makan?" chenle menghela nafas, debat sama chaeryoung pasti kalah.
Dia terlalu savage.
Mereka berjalan berdampingan, malu-malu gitu jalan nya, kayak abg baru pertama kali nge-date.
Lalu mata chenle menangkap sesuatu "eh chaer traktir nya kapan-kapan aja ya! Ada urusan, penting ni"
"l-loh mau kemana? Le!" chaeryoung menatap chenle yang berlari ke lapangan,
Lebih tepatnya menghampiri seseorang. Chaeryoung tersenyum kecut,
"bilang kek kalau masih suka kak yiren, kan gue bisa mundur" lirihnya malas.Duh, butuh kejelasan.
[🌼]
"bang gue dimaafin kan?"
Jaemin menghela nafas lelah "dari 10 menit lalu lo gitu mulu, diem deh" jisung terkekeh, dia emang gabisa marah lama-lama sama jaemin begitu juga sebaliknya.
"YHAA ARTIS PAPAN CUCI DATENG NIH" haechan menyoraki renjun yang abru aja dateng dengan keringat yang menetes di area dahinya,
Habis dihukum bersihin kamar mandi gara-gara telat. renjun yang haus langsung ngerebut es teh nya jeno
"itu belom gue bayar ya" renjun langsung terbatuk-batuk dengernya, "jahat banget lo semua sama gue" ujarnya mem-pout kan bibirnya,
"NAJIS KEK BEKANTAN DUFAN LO" teriak jaemin, "diam iqbal"
"gantengan gue"
"diam kalian. Disini hanyalah gue yang paling ganteng" ujar haechan penuh percaya diri, semua melirik haechan dengan wajah datar,
"JAHAT BANG-" kalimat haechan berhenti kerena renjun nyumpelin mulut haechan pake dasi nya sendiri, "makan noh dasi burik lo"
"dih? Gini-gini gue beli pake duit sendiri" ujar nya membanggakan diri,
"bodoamat anjir, gaada yang tau"
"cuma gue, Tuhan dan emak yang tau njun"
"haera gatau?" haera adiknya btw,
Bukan haechan radio
"bocil kayak dia tau apa"
"DIEM BUSET, TAI POU GUE KEPENCET KAN" ternyata sangar-sangar gitu jeno mainannya pou... Oke...
"ututu anaknya beranjak raksasa ya bun" goda haechan, jeno menoleh "iya jeng, otw satu abad nih" ujarnya ala-ala mahmud sosialita
"drama banget jingan" -renjun dengan segala kejulidannya.
"mabar pou yuk"
"jangan bego jaem" jawab jeno malas, "ini bang mark sama chenle mana dah"
"ke hatiku mungkin"
"ya Tuhan tolongin jisung dari para kecebong bunting ini" ujar nya sambil mengangkat kedua tangannya layaknya berdoa,
"kurang akhlak lo jis"
"tes tes. Siang semua nya, saya pak suryo memanggil jaemin nareyan kelas 11 IPS1 ke ruang BK sekarang, terimakasih"
Semua mata melihat ke arah jaemin yang membuat jaemin risih sendiri,
"ada masalah apa lo nyet?" jaemin mengendikkan bahu nya acuh. "weh ini makanan lo gue habisin ya?" pinta haechan, jaemin mengangguk malas.
The duality of jaemin nareyan.
Kadang bobrok, kadang dingin banget.
[🌼]
Yow wassap, bbm, line!
Tell me what u waiting for! msh kobam sksk. Itu tangan lo tinggal pencet bintang susah yak?
KAMU SEDANG MEMBACA
DNYL - Nctᵈʳᵉᵃᵐ
Fanfic[ DISCONTINUE ] ❝buat apa badboy kalo ujung-ujungnya sadboy?❞ Rank : #2 in dnyl [24.07.20] #1 in dnyl [17.09.20] #3 in renhua [30.09.20] #1 in renhua [03.10.20] #3 in heejin [18.10.20] #1 in chaeryoung [24.10.20] #5 in Siyeon [18.04.21] ©cancerkim 1...