35 : lost.

410 41 5
                                    

H-3 graduation

Apa yang dilakukan murid smansa ketika H-3 kelulusan anak kelas 12?

Ya bodoamat lah. Ngapain ngurusin yang mau jadi alumni?

Tapi nggak dengan anak-anak kita, mereka belum rela pisah sama leader yang mereka panuti selama hampir 6 tahun ini.

Mark dan Yeri. Orang yang special buat mereka para bocah bulol. Yang selalu berantem di belakang mereka, yang gak pengen adik-adiknya lihat kesedihan mereka.

Tapi di 3 hari sebelum kelulusan ini Mark merasa tidak baik-baik saja dengan Yeri. Mereka semakin renggang setelah seminggu lalu saat Yeri ngambek karena Mark yang sibuk dengan OSIS.

Yeri nggak salah, dia khawatir sama Mark. Toh Mark dan dia sendiri sudah bukan bagian dari OSIS tapi kenapa Mark masih dibutuhkan oleh adik kelasnya itu?

Haechan niat jadi ketos ga sih?, innernya.

Dan Mark sendiri.. Jika mau jujur dia muak sama Yeri yang suka ngambek. Ngebujuknya susah. Rasanya Mark mau bodoamat aja tapi gabisa.

Lantas ia curhat ke Renjun namun anak itu hanya menanggapi dengan deheman yang rese banget di telinga Mark.

"Ren gue lagi curhat!"

"gue dengerin"

"respon lo hm hm mulu.."

"bang sorry nih" Renjun membenarkan letak kacamata bulatnya, "lo mending putus aja gak sih sama kak Yeri?"

Mark langsung menoleh dengan tegas seakan tak setuju dengan pendapatnya,
"gue minta saran, kasih yang bener dong Ren" ujarnya lesu.

"ya ini tuh saran!" balas Renjun greget sambil ngetuk-ngetuk meja.

"lu bayangin kalo lanjut apa yang bakal terjadi? Kalian udah renggang, terus ldr pula. Tinggal nunggu tanggal putusnya aja kan?" Mark terdiam mendengar penuturan pria setahun dibawahnya ini.

Bukan diam kicep tapi gemes sama tanggapan Renjun yang gak membantu. Menurutnya sih gak membantu.

"bang.."

"kalo saran lo masih sama, sorry gue gamau denger" Mark tersenyum sekilas lalu beranjak dari tempat duduknya hendak ke kelas namun langkahnya terhenti didepan pintu masuk kantin.

Yeri menghadangnya dengan wajah datar seakan tak ingin melihat Mark.

"Yer, kenapa?"

Yeri mengepalkan tangannya di balik jaket yang ia pakai, lalu ia tersenyum.

"Yer? Sakit?"

"kita putus aja, yuk?"

Mark nggak langsung kaget, dia ngebug dulu. Setelah itu barulah ia sadar dan reflek mencengkram bahu Yeri kuat hingga si puan merintih kecil.

"kamu jangan bercanda"

"siapa yang bercanda?" sekuat tenaga gadis itu menepis tangan Mark dari bahu paripurnanya.

"putus bukan hal main-main. Sekarang pun aku gak main-main"

"Yer kamu.." Mark speechless, ia bolak-balik ngelihat Yeri dan Renjun. "kamu dihasut siapa lagi?"

"gaada. Aku mau putus aja."

"aku gamau"

"kayak orang putus pada umumnya... Aku harus ngucap thanks and sorry ke kamu. Makasih dan maaf ya Maraka" Yeri tidak mengidahkan Mark dan malah melanjutkan kalimatnya.

Netra gadis itu menatap netra tegas milik si dominan, menandakan ia menolak keras pernyataan Yeri beberapa menit lalu.

Mark hanya membuka mulutnya seperti ingin melontarkan sesuatu tapi tertahan.

DNYL - Nctᵈʳᵉᵃᵐ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang