° Eps. 18 °

169 63 28
                                    

Dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dingin.

Gelap.

Tapi tidak ada lagi rasa sakit.

Eh?

Tubuhku terasa ringan sekali.
Membuka mata ku, aku terkejut karna sedang melayang.

Ah. Jadi beneran ...

"Kai!"

Aku menoleh. Mencari dari mana suara itu berasal.

"Oppa!"

"Panggil dokter!!"

Masih mencari di mana suara itu berasal. Tapi tidak ada siapapun. Di sini aku sendiri. Pasti akan sepi sekali.

"Hai?"

Terkejut saat suara asing bersuara tanpa aba-aba. Setelahnya ku lihat ada seseorang berdiri di depanku. Wajahnya tidak terlihat, yang jelas aku tidak kenal dia.

Dia bertanya ramah, "Kau mau ikut aku atau tidak?"

Belum sempat menjawab, dia sudah jalan duluan. Aku menyusulnya, tapi tidak sampai di dekatnya. Tubuhku memang terasa ringan, tapi langkahku terasa lambat.

Dia berhenti dan menganggukan kepala. Berbalik ke arahku, "Belum waktunya. Aku pergi dulu."

"Tunggu---"

"Sampai jumpa."

Astaga .... baru juga membuka mulut dia sudah pergi menghilang ntah kemana.

Sekarang aku sendirian lagi. Kesana kesini mencari jalan untuk pergi dari sini tapi tidak ada apapun. Merasa kepala ku sedikit hangat, aku membalikan kepala ku.

"Uugh ... silau," ucapku sambil menghadang cahaya yang menyilaukan untuk masuk ke penglihatanku. Sangat silau.

Berjalan ke cahaya yang seakan menghipnotis ku untuk ke arahnya.

"Akh!"

Meringis saat rasa sakit di perut ku tiba-tiba muncul. Tapi tetap melanjutkan jalanku. Seolah, ada sesuatu di balik cahaya itu.

"Hyung bergerak!"

Aku mendengar suara lagi.

Menyentuh perutku yang rasanya seperti di robek dari dalam. Dan kepala ku sakit.

"HAA! DOOOKTEEER!!!!"

"Kai! Bangun. Buka matamu!"

"Khng--haah .. iya aku datang .." Semakin aku mendekat ke cahaya ini,  rasanya semakin sakit.

Tes ..

Suara tetesan terdengar begitu jelas. Karna tempat ini sunyi sekali dan hanya ada aku sendiri. Beberapa melangkah kurasakan ada sesuatu yang mengalir. Kulihat darah menempel di telapak tangan setelah menyentuh perut dan pelipis ku.

BAD DIARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang