° Eps. 19 °

159 61 58
                                    

16 Oktober, 2017Hmmm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

16 Oktober, 2017
Hmmm.
hueningkai 15 th.



Sudah lama aku tinggal di rumah sakit. Dan lagi aku bosan dengan makanan yang sama. Bubur. Aku benci bubur, lembek. Tapi enak sih ..

Dan .... hari ini akan tiba juga.

Baik, akan ku ceritakan bagaimana tubuh manajer terluka, ibu masuk rumah sakit, dan tubuhku terluka, serta mengalami *Disartria sementara.

*Disartria (kelainan pada sistem saraf yang mempengaruhi otot bicara dan menyebabkan gangguan bicara). Cmiiw.

Jika tidak salah, itu terjadi sehari setelah aku bertemu Renjun. Aku kembali ke rumah lama ku karna rindu, di temani manajer.

Awalnya biasa saja, sampai manajer bilang harus pergi sebentar karna mendapat panggilan dari Bang pd.

Eyyo~ hit man bang!

Perusak suasana, ckck.

Tinggallah aku sendiri saat itu. Aku memanjat pohon besar yang tersedia di situ lalu duduk di cabang guna menghirup udara segar. Ku lihat orang berdiri di depan pagar lalu memasuki area rumah. Sesaat ku pikir itu manajer, karna dari atas warna pakaiannya sama. Abu-abu.

Tapi setelah di teliti lagi, dia memakai hoodie sedangkan manajer baju kaos biasa.

"Huup!" Aku turun dari dahan pohon. Berjalan ke arahnya dan bertanya, "Siapa?"

Dia tidak menjawab. Malah termenung di tempat dengan wajah menunduk. Tidak lama dari itu, dia mendongakkan kepala dan satu kata serta suara yang keluar dari mulutnya membuatku terkejut.

"Kai?"

"Kai? Hueningkai? Benar kan?" Lanjutnya.

Aku termangu cukup lama. Apa ini benar?? Aku bertemu dengan nya lagi.

Merasa tersadar sesuatu, dia berkata, "Oh. Maaf salah orang." Lalu mulai beranjak pergi.

Tentu saja pergerakan nya membuatku berpikir harus menghentikannya.

"Tunggu---"

Dia berhenti dan berbalik.

"Ini aku. Hueningkai .."

Dia masih diam dengan posisi yang sama. Bedanya, alisnya terlihat sedikit menyatu.

"Ini aku Ibu," kataku meyakinkan.

Dia tersenyum. Mengarahkan langkah kaki ke arah ku. Tangannya di bawa ke belakang tubuhnya.

"..... Sudah ku duga."

Masih berjalan ke arahku kedua tangannya di buka dan mulai memelukku hingga wajahku tenggelam di lehernya.

Hei jangan heran tinggi ibu ku. Dia hampir sama dengan Renjun. Kalau Renjun 168cm ibuku 165cm. Cukup tinggi.

BAD DIARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang