° Eps. 14 °

169 71 36
                                    

DOR

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DOR


Pistol sudah berbunyi menandakan peluru sudah keluar dari tempatnya. Setelah peluru tadi mengenai kejantung, tubuhku terasa berat dan berakhir terbaring dilantai.

"Aaah, matinya cepat banget. Ga asik cuih."

Sesak. Sakit.

Kurasakan ada yang keluar dari tubuhku. Mataku berat. Memaksa untuk ditutup, walaupun menahannya tetap tidak bisa.

Ini akhir dari hidupku?
Miris sekali.



















°○°○°○°○°

Byurr

Terbangun saat ada air yang membasahi muka ku.

"Bangun heh!"

"Airnya jangan disiram!"

"Refleks! Ini refleks, because panik!"

Merubah posisiku menjadi duduk dan mengambil tissue yang di berikan oleh Soobin hyung, sambil melihat Beomgyu hyung dan Yeonjun hyung yang sedang berdebat. Tidak lupa meminum segelas air dan obat ku, yang di berikan Taehyun.

Aduh, air nya masuk ke hidung.

"Tapi kan jangan di siram. Hyuka basah jadinya." ㅡ Yeonjun.

"Panik anjing!" ㅡ Beomgyu.

Tak

"Mulutnya ya!"

Nah, kan di pukul Yeonjun hyung. Mulutnya sih.

"Ya habis," Beomgyu hyung mengerucutkan bibirnya, sebelum bicara lagi, "Dia tadi getar-getar terus kejang-kejang. Terus berhenti tiba-tiba! Ntar terus mati!! Gimana ga panik--?! Bwaah! Lembab!!"

"Makanya, mulut tuh di halusin, bisa?!" Kesal Taehyun, setelah menyiram sisa air minum ku ke wajah Beomgyu hyung.

"Aku juga ikut panik ya, tapi itu air buat Hyuka minum obat," sambung Soobin hyung.

"Terus aja terus, sampai nabrak tetap aja terus, jangan berhenti menerus. Terus aja pokoknya terus, terusiiiin aja," ujar Taehyun jengah.

Akhirnya mereka berhenti berdebat. Tapi saling memandang kesal.

"Kau gapapa?" Tanya Yeonjun hyung dan di balas anggukan ku.

BAD DIARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang