Whenever with you (Saida) (Bonus)

890 88 8
                                    

Dulu, ada dimana aku merasa seperti aku sendiri.
Banyak hal yang menganggu pikiranku, dan itu membuatku tak terbiasa dengan suatu perubahan.

Pada saat aku sudah terbiasa menjalani hidup dalam kegelapan ini.
Aku baru menyadari,
Ada banyak cahaya yang menunggu dan memberiku penerangan.
Menyambut dan menggengam tanganku erat.

Seperti kamu

Segala sesuatu yang melelahkan dalam kegelapan itu,
Perlahan menghilang
Kau membuat jalan itu terang hingga membuatku tak takut untuk melangkah.

Aku sedikit penasaran
Hari yang dimiliki semua orang.
Apa mereka seperti aku?

Bahkan jika hujan turun di hatiku,
Kau merangkulku dan menemaniku dalam kesedihan itu

Saat hujan ini berhenti
Kau berdiri mengulurkan tanganmu dan membuatku berdiri tegar.
Mengeluarkan leluconmu membuatku
Tertawa lepas.

Kapanpun disaat kesedihan itu datang,
Kapanpun disaat hatiku terluka
Kapanpun disaat aku bahagia,
Kapanpun itu

Kapanpun bersamamu.

(Terinpirasi dari 🎶 Wendy - When This Rain Stops)


~~~○○○○○~~~

SANA POV

Udara dingin dipagi hari, sedikit lembab dikarenakan hujan semalam
Aku bisa mendengar suara kicauan burung menyambut pagi yang cerah.
Badai semalam membuat tidur kami begitu nyenyak.
Apa lagi ada dia disisiku

"Morning sayang" ucapku sedikit tersenyum melihat wajahnya yang lelah. 

"Eeerrggghh" balasnya sambil merenggangkan otot-otot itu

"Morning too princess. Apa tidurmu nyenyak?" Tanyanya serak

"Oh sangat amat nyenyak" ucapku, aku kembali memeluknya meletakan kepalaku di dadanya

"Bagaimana denganmu dahyun ah? Apa tidurmu nyenyak" ucapku lembut

"Tak pernah aku tidur senyenyak ini" ucapnya mengelus punggung polosku

Hmm jangan ditanya apa yang kami lakukan semalam. Itu tentu lazim bagi suami istri bukan.

"Erghh da.. dhyun ah"
Sial tangannya begitu nakal, aku dibuat merinding oleh tangan nakal yang mengelus punggung hingga ke bagian bokongku

"Hmm wae?" Ucapnya menahan senyum matanya masih tertutup tapi wajah nakalnya bisa terlihat begitu menikmati

"A..ani" gugupku

"Bahkan semalam siapa yang memimpin permainan?" Ucapnya mengodaku

"Tentu saja kau. Aku tak pandai " ucapku malu

Ehmm oke aku mengaku, semalam aku yang mulai mengodanya tapi itu karena minuman nayeon. Dia menjebakku dan kalian tau kan aku sangat tergila-gila dengan pria ini. Bahkan aku ingin melumat bibirnya ketika kami kembali bertemu. Tapi itu semua aku tahan, aku seorang wanita tentu harus tau batasan.

"Ah tak pandai? Bahkan baru hembusan napasmu ditelingaku saja itu sudah membuatku tegang" ejeknya

"Yakk!!!" Kesalku

Hmm aku jadi kembali mengingat kejadian semalam. Tapi aku cuma iseng salah sendiri kenapa dia begitu bernapsu

***Flashback***

FriendZone 2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang