08. Flashback Take 3 "Your Smile"

1.5K 163 10
                                    

Senyum itu,
Senyum yang selalu membuatku semangat untuk bangun dan menyapanya.

Senyum yang selalu membuatku senang untuk bermain dan menautkan tangan kecil kami.

Senyum yang selalu membuatku terhipnotis membuatku dari menangis menjadi tersenyum melihatnya.

Sejak awal. Sejak pertama bertemu. Hatiku sudah tersenyum menyukaimu.

~~○○○~~

Jeongyeon POV

"Lalu bagaimana dengan mu noona. Bagaimana kau bisa sangat dekat dengan jeongyeon hyung?" Tanya chaeyeon menatap kami

"Kau ingin kami menceritakannya?" Senyum nayeon sepintas menatapku

"Tentu" jawab chaeyoung dan disetujui yang lain

"Hmm apa tak apa aku ceritakan?" Tatapnya lembut meminta izin padaku

"Aku saja yang ceritakan" ucapku mengengam tangan yang tak seharipun aku bosan untuk mengengamnya

"Kau yakin?" Ucapnya sedikit serius

"Ne. Aku saja yang cerita. Ya namunpun luka lama itu jadi teringat lagi" ucapku

"Luka?? Maksudnya luka?" Tanya tzuyu

"Makanya cepat cerita. Jangan buat kami penasaran" kesal sana

"Baik lah"

"Dulu, appa ku seorang koki. Dia membuka kedai kecil di daerah seoul. Karena appa dan eomma bekerja keras. Akhirnya mereka bisa membeli rumah dikawasan yaa~ terbilang elit" jelasku

"Kami akhirnya pindah. Waktu itu aku bahkan tak ingat usiaku berapa. Hanya katakanlah masih anak-anak. Aku sedikit kesepian disana karena itu kawasan perumahan baru yang masih sedikit penghuninya" ucapku

"Eomma bilang. Hari-hari aku selalu menangis minta kembali ke rumah lama kami yang nyatanya lebih ramai dan nyaman. Di rumah baru itu aku selalu bermain sendiri, hanya ditemani bibi yang mengurusku. Sedangkan eomma dan appa sibuk dengan kedai kecil yang kini sudah menjadi restauran yang lumayan besar"

"Malang sekali hyung" ucap chaeyoung serius mendengarkan

"Begitulah" senyumku sedikit sedih mengingatnya
"Hari-hari berlalu. Sudah biasa aku dengan kesunyian dan kesendirian. Hingga pada suatu hari, tepatnya kelas 1 SD. Halaman rumah sebelah kami ramai dengan mobil pengangkut barang-barang" senyumku kecil

"Akhirnya kami punya tetangga pikirku. Namunpun waktu itu aku masih anak-anak. Tapi aku sedikit banyak didewasakan oleh keadaan. Hingga aku bertemu dengan nayeon. Tetangga baru kami"

"Appa nayeon ternyata teman baik appaku. Appa merekomendasikan rumah itu ke appanya nayeon. Kamipun bertetangga. Awalnya aku sedikit sedih, anak tetangga yang ku nanti-nanti ternyata seorang gadis. Padahal aku berharapnya seorang anak laki-laki sepertiku. Biar bisa ada teman bermain bola kupikir"

"Lalu bagaimana kalian jadi dekat?" Tanya dahyun

"Hmm kami tak dekat sebenarnya. Aku tak mau bermain dengan dia" tunjukku pada gadis kecil yang tumbuh menjadi cantik itu

"Aku pun tak mau bermain denganmu" ucapnya tak mau kalah

"Appa nayeon memasukan nayeon di sekolahan yang sama denganku. Tepatnya 1 kelas denganku. Biar ada teman katanya" ucapku

"Teman apanya, bahkan kami setiap hari tak akur" potong wanita ini, sedikit kesal

"Dia dan aku berstatus sama. Sama-sama anak pindahan. Hanya aku memang lebih awal masuk kesekolahan itu. Kami disekolahan seperti orang asing. Aku tak mudah akrab dengan teman lain karena nyatanya aku tak pandai bergaul, tapi beda dengan nayeon dia baru masuk seminggu saja sudah banyak teman yang bermain dengannya" jelasku lagi

FriendZone 2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang