01

15.2K 597 77
                                    

"Lumine bangun. Kita bisa terlambat," kataku yang berusaha membangunkan adikku yang bisa dibilang sangat susah bangun pagi.

"Eengh... Nanti..."

"Cepat... Pelajaran pertama kita itu Jean-sensei kan?"

"Oh benar. UWAAH.." Lumine langsung lompat dari tempat tidurnya, kemudian langsung masuk ke kamar mandi. Aku hanya bisa menggelengkan kepala.

Aku membereskan tempat tidur adikku yang sempat berantakan. Kemudian aku keluar untuk menyiapkan sarapan pagi kami.

Di ruang makan sudah ada Paimon yang tengah duduk di kursi makan dengan muka cemberutnya. Yah, dia sudah tiba di ruang makan dari tadi. Dan aku yakin dia sangat ingin makan.Tak lama, Lumine datang dengan membawa tas sekolahnya.

"Oy kenapa kamu itu lama sekali sih?! Paimon sudah lama menunggumu tau! Paimon sangat lapar!" ucapnya dengan suara cempreng khas-nya.

"Kenapa tidak makan duluan saja?"

"Karena Paimon itu baik, jadi Paimon menunggumu"

"Sudahlah kalian." Aku meletakkan makanan diatas meja.

"Yeay makan!" Kami pun menyantap makanan kami.

"Yummy... Seperti biasa masakan Aether yang paling enak," puji Paimon. Aku hanya terkekeh karena pujian itu.

"Hari ini giliran aku yang belanja kan?" tanya Lumine.

"Iyup, tolong ya"

"Baik"

"Paimon mau ikut!"

"Sepertinya kau harus bawa uang tambahan, Lumine"

"Huh Uang jajanku..."

Setelah sarapan kami segera bergegas menuju sekolah. Sekolah kami bernama Academy Teyvat. Dimana sekolah ini ada dua jenjang yaitu jenjang SMA dan jenjang SD. Di jenjang SMA ada kelas khusus juga, saat ini baru ada dua sih, kelas Mondstadt dan kelas Liyue. Aku dan Lumine berada di kelas yang sama yaitu kelas mondstadt dan Paimon dia masuk SD.

Kami turun dari bus dan sampailah di Academy Teyvat. Paimon langsung berlari karena melihat seseorang. Anak perempuan dengan topi merah dan tas coklat yang sangat ditakuti seluruh siswa Academy karena kebarbarannya(?).

"Klee!"

"Ah Paimon. Selamat pagi!"

"Pagi!"

"Nee Paimon, nanti apa kita akan melanjutkan yang kemaren?"

"Pasti. Tapi kita ke kantin dan curi makanan disana!"

"Waahhh." Dan makin lama suara mereka sudah tidak terdengar lagi. Karena mereka sudah berjalan menjauh tentu saja.

Aku dan Lumine juga harus masuk kelas. Di halaman utama SMA Teyvat terlihat Keqing sang ketua osis dan Ganyu wakil ketua osis sedang patroli pagi. Kami menyempatkan diri untuk menyapa mereka.

"Pagi ketua osis dan Ganyu," sapa kami berdua.

"Pagi. Kenapa hanya aku yang dipanggil dengan jabatan?" ujar Keqing. Ganyu membalasnya dengan senyuman manisnya.

"Yah mungkin karena kau sedang menjalankan tugas," jawabku.

"B-begitu..." jawab Keqing dengan pipi sedikit merona. Entah apa yang membuatnya merona seperti itu.

"Oh iya dimana Amber? Dia anggota osis juga kan?" tanya Lumine.

Tiba-tiba terdengar sebuah suara memanggil nama Lumine.

"LUMINEEEE"

"Oh itu dia"

"Lumine, apa kau sudah mengerjakan PR dari Jean-sensei? Sudah? Sudah? Kalau sudah izinkan aku menyalin. Ya? Ya? Ya?" tanya Amber dengan bertubi-tubi dan memohon dengan sangat.

Dalam keadaan seperti itu pasti siapapun tidak akan bisa menolaknya. Pasti.
"Yah aku sudah-"

"Bagus! Ayo ke kelas." Amber langsung menarik tangan Lumine masuk ke kelas.

"Tunggu. Amber"

"Baik. Semangat patrolinya!" Aku langsung mengikuti Lumine yang ditarik Amber, walaupun mereka sudah menjauh. Tak lupa aku memberi semangat pada Keqing dan Ganyu, kemudian meninggalkan mereka dengan wajah Keqing yang memerah.

"Keqing kau kenapa?" tanya Ganyu.

"T-tidak, tidak apa-apa"

Genshin Impact (AetherxXiao) END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang