Usia kehamilanku sekarang sudah menginjak 5 bulan lebih. Perutku juga sudah mulai terlihat membesar sekarang. Oh ya, saat terakhir kali aku mengecek kandunganku ke Albedo, dia bilang kalau waktu kelahirannya adalah saat musim dingin ini.
Dainsleif yang biasanya hanya mengirim makanan kerumah sekarang jadi sering kemari menemaniku. Zhongli juga mulai sering menelfonku karena dia tidak bisa kemari jadi ya hanya bisa lewat telfon. Dia selalu memberiku nasehat dan menanyakan pola makanku, nasehat yang dia ucapkan bahkan aku sampai hafal di luar kepala. Lumine dan Paimon juga sangat bersemangat menunggu kelahirannya.
Xiao yang mendengar kabar perkiraan kelahirannya sampai terharu. Oh ya, saat aku mengecek kandungan, aku ditemani oleh Lumine dan Dainsleif. Makanya Xiao sempat murung karena tidak ikut secara langsung dan tidak menyaksikan anaknya. Tapi aku membujuknya dengan mengajaknya pergi membeli perlengkapan bayi besok. Dan akhirnya Xiao bersemangat lagi.
Saat ini aku sedang berada di ruang tengah bersama dengan Xiao. Kami sibuk dengan urusan masing-masing. Aku sibuk dengan tv di depanku dan Xiao yang sibuk dengan ponsel di tangannya.
"Aether pilih yang mana? Piyama dinosaurus hijau atau kelinci kuning?"
Ini sudah kelima kalinya Xiao meminta pendapatku tentang pakaian bayi. Gara-gara aku mengajaknya berbelanja besok, dia jadi semangat mencari-cari pakaian bayi di situs online. Padahal jenis kelamin anak saja belum tau. Takut saja nanti saat sudah dibeli tapi tidak terpakai karena masalah jenis kelamin, jadi sia-sia.
Xiao menunjukkan ponselnya padaku. Aku melirik ke ponselnya, jujur saja piyama itu sangat imut. Aku mendekatkan wajahku ke ponsel itu.
"Yang hijau terlihat imut."
"Kalau begitu kita beli."
"Di beli sungguhan?"
"Tentu saja, justru harus." Aku hanya bisa menghela napas. Kalau Xiao sudah membuat keputusan aku sama sekali tidak bisa membantahnya.
"Baiklah, baik." Aku kembali menonton tv.
"Kemarilah Aether."
"Waa..."
Xiao merangkul leherku dan membawaku ke pundaknya. Aku bersandar di pundaknya karena sepertinya dia menginginkan itu. Xiao meletakkan ponselnya, aku kira dia akan mengajakku memilih pakaian.
"Aku sungguh tidak sabar dia lahir," ucap Xiao, tangannya juga ikut mengelus lembut perutku yang sudah membesar.
Aku paham betul apa yang dimaksud, karena aku juga sama. Aku tidak sabar menunggu dia lahir ke dunia dan hidup di rumah ini bersama kami.
"Um, aku juga. Baiklah, sudah malam mari kita tidur."
Xiao mengangguk. "Aku yang akan mematikan lampunya, Aether ke kamar saja dulu."
"Baik..."
Aku pergi ke kamar duluan atas perintah Xiao. Setelah sampai aku langsung merebahkan tubuhku di atas kasur sambil mengelus lembut perutku. Aku jadi suka melakukan ini sebelum tidur. Ini terasa aneh dan pertama kalinya perutku membesar bukan karena kebanyakan makan melainkan karena sedang mengandung anak.
Tak lama Xiao datang dan kebetulan aku sudah tertidur. Xiao segera tidur disampingku. Sebelum tertidur, dia sempat mencium perutku dan keningku. Setelah itu dia menutupi tubuhku dengan selimut. Dia sungguh manis...
"Selamat malam..."
✨
"Aether, beli ini! Ini lucu!"
"Xiao...katanya yang ini?!"
"Itu juga, sama yang ini."
Xiao... Aku pikir dia akan bersikap sama seperti kami menikah saat itu, menghemat uang. Ternyata dia terlalu semangat. Apa yang harus kulakukan kalau begini...
![](https://img.wattpad.com/cover/265268074-288-k828882.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Genshin Impact (AetherxXiao) END✓
Krótkie Opowiadania•yaoi •BxB •Genshin Impact •Aether •Xiao •Homophobic •Indonesia Berisi konten bahaya, tidak suka mohon menjauh.