"Baik, semuanya! Karena sudah waktunya pulang, kalian kumpulkan tugas itu besok ya~"
"Baik sensei."
Semua murid Mondstadt dan Liyue kembali ke kelas masing-masing untuk mengambil tas. Yah kami tidak membawa tas saat ke perpustakaan karena Lisa-sensei menyuruh kami ke perpustakaan secara tiba-tiba. Jadi ya tidak sempat.
"Lumine, aku harus mengerjakan tugas itu lagi di rumah Xiao jadi kau yang menjemput Paimon ya?"
"Baik Onii-chan. Jadi kapan pulangnya?"
"Mungkin saat makan malam."
"Baiklah, aku akan memasak untuk Onii-chan."
"Terima kasih. Aku pergi dulu."
"Hati-hati..."
Aku segera pergi menyusul Xiao karena kita akan mengerjakan tugas bersama. Entahlah, aku merasa senang sekali. Aku penasaran sekali dengan rumah Xiao--Bukan, bukan, maksudku rumah Zhongli-sensei! Iya itu, rumah Zhongli-sensei!
Terlihat Xiao sudah menungguku di gerbang utama academy. Yah aku bisa mengetahuinya lewat hoodie hijau yang dipakainya. Aku segera menghampirinya.
"Aether, sudah izin?"
"Um!"
"Begitu. Ayo pergi." Xiao menggandeng tanganku kemudian menarik mengikutinya. Tolong tenanglah jantungku...
✨
Kami turun dari bus dan harus jalan kaki lagi karena tempat pemberhentian bus dengan rumah Xiao sedikit jauh. Selama perjalanan, Xiao perlahan berubah. Dia jadi lebih banyak mengobrol dari pada saat disekolah. Aku tidak mempermasalahkannya karena asyik juga mengobrol dengan orang yang aku suka, walau aku belum ada niatan untuk memberitahu perasaanku.
"Masuklah Aether. Semoga kau nyaman." Xiao membuka pintu rumahnya dan aku mengikutinya di belakang.
"Permisi..."
Waw yang benar saja. Interior rumahnya sangat tradisional China sekali. Tradisional begini mereka tentunya tidak lupa dengan teknologi. Tapi beneran deh, ini mewah sekali. Aku jadi heran mengapa Zhongli-sensei bisa-bisanya lupa bawa uang sementara rumahnya semewah ini.
"Duduklah dulu. Aku akan segera kembali," ucap Xiao yang sudah berada di tangga menuju lantai dua.
Aku mengikuti perkataan Xiao. Aku segera mendudukkan diri di ruang tengah yang mana ruang tengah itu hanya ada meja pendek dengan ukiran naga dan empat buah bantal duduk. Benar-benar tradisional sekali. Tradisional tapi mewah.
Aku menunggu Xiao disitu sambil kembali melihat-lihat isi rumahnya. Di sela-sela aku melihat isi rumah, entah kenapa tubuhku perlahan panas dan jantungku juga berdebar. Apa mungkin ini reaksi dari ramuan Albedo tadi? Kalau benar, semoga tidak terlalu buruk.
Xiao akhirnya datang dengan pakaian yang lebih santai sambil membawa beberapa buku. Setelah Xiao duduk, kami langsung mengerjakan tugas kami.
✨
1 jam berlalu. Akhirnya selesai juga tugas yang diberikan Lisa-sensei. Dan kami pun bisa beristirahat. Lebih tepatnya aku yang sangat butuh istirahat, karena tubuhku terasa sangat panas. Selama mengerjakan aku mencoba untuk menahannya dan mencoba tetap sadar, tapi sepertinya tidak bisa.
"Aether, apa kau ingin--"
Bruk!
"Uhh... Panas..." Aku tidak kuat menahan reaksi dari ramuan Albedo itu akhirnya aku tumbang di atas meja. Kepalaku ambruk begitu saja di atas meja."Oy Aether! Kau kenapa?" Xiao yang panik langsung menghampiriku. Aku tidak bisa melihatnya dengan jelas, penglihatan ku perlahan buram.
Xiao yang sudah terlanjur panik langsung memapahku menuju kamarnya. Lalu setelah itu aku tidak sadarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genshin Impact (AetherxXiao) END✓
Historia Corta•yaoi •BxB •Genshin Impact •Aether •Xiao •Homophobic •Indonesia Berisi konten bahaya, tidak suka mohon menjauh.