"Semuanya sudah dibawa kan?"
Hari ini adalah hari keberangkatannya Xiao. Kami sempat bangun kesiangan dan belum menyiapkan apa-apa. Saat aku membuka mata, aku langsung membangunkan Xiao dan menyuruhnya mandi. Selama dia mandi aku menyiapkan barang-barang yang perlu dibawa Xiao. Jadi terasa aku yang buru-buru padahal yang ingin pergi Xiao. Yang pergi siapa, yang menyiapkan siapa. Huft...
"Sudah semua."
"Pakaian? Dokumen kerja? Tiket? Sudah semua?"
"Sudah Aether. Kamu kan yang menyiapkannya."
"Di cek lagi kan. Yakin sudah semua?" Haha, entah sudah keberapa kalinya aku menanyakan hal yang sama.
"Sudah."
Aku yakin Xiao bosan mendengar pertanyaan itu. Tapi ini salahnya karena bangun kesiangan.
"Baiklah. Jangan lupa dimakan sarapannya." Aku memberikan bekal sarapan padanya.
"Terima kasih. Kalau begitu aku berangkat, Aether."
"Iya."
Aku mengantarnya hingga depan pintu. Di depan sudah ada taksi yang telah di pesan Xiao sebelumnya. Di ambang pintu Xiao tiba-tiba berhenti di depan pintu aku sempat kebingungan. Lalu dia berbalik menatapku dengan tangan memegang kedua pundakku. Aku sempat terkejut.
"Nee Aether, berjanjilah kau akan baik-baik saja saat aku pergi. Kalau ada apa-apa hubungi aku atau Dainsleif atau Lumine ya? Tapi lebih baik kau hubungi Dainsleif dan Lumine dulu. Pokoknya hubungi seseorang kalau kau kenapa-napa!"
Aku tau kalau dia khawatir, tapi tidak kusangka sampai segininya. Tentu saja aku senang kalau dia sekhawatir itu. Ternyata dia tetap memerhatikanku dan takut aku kenapa-napa.
"Baik baik, aku paham."
"Benarkah?"
"Iya. Cepatlah, bukannya kau harus buru-buru?" Aku mendorong Xiao agar dia bisa cepat-cepat mengejar pemberangkatannya.
"Tunggu sebentar, ada yang tertinggal."
"Apa itu?"
Cup
"Ciuman sebelum berangkat. Aku berangkat."
"Sa-sampai jumpa..."
Xiao sudah berangkat. Baiklah. Aaaa... Xiao benar-benar dia... Kenapa harus menciumku diluar begini?? Aku sungguh malu. Untungnya tidak ada orang lewat dan supir taksinya ada di dalam mobil sepertinya dia juga tidak melihatnya. Untunglah...
Tapi tetap saja, berciuman di depan rumah itu memalukan! Lupakan saja yang itu, waktunya siap-siap bekerja. Aku masuk kembali kedalam rumah. Karena ini bukan hari liburku, aku segera mandi kemudian sarapan dan langsung menuju toko bunga Eula-san.
✨
Malam hari setelah pulang bekerja, aku membuka pintu depan dan melangkah masuk ke dalam rumahku. Selama Xiao pergi karena pekerjaannya aku berangkat dan pulang bekerja menggunakan mobil, ah aku diam-diam menggunakannya tanpa izin Xiao. Itu lebih baik kan daripada naik transportasi umum yang mana harus mengeluarkan uang. Tapi tetap saja menggunakan sesuatu tanpa izin itu tidak bagus. Jangan ditiru yah.
Aku meletakkan kantung belanjaan ke atas meja makan. Membuka kantung belanjaan mencari makanan instan yang sempat ku beli sebelum pulang ke rumah. Kenapa makanan instan? Karena tidak ada orang selain aku dirumah ini, rasanya aneh saja kalau masak makanan tapi hanya diri sendiri yang memakannya.
Oh ya, ini sudah 3 hari berlalu semenjak Xiao pergi keluar kota. Selama 3 hari itu kami selalu mengobrol lewat telfon saat malam. Karena di malam hari itulah Xiao beristirahat dan jam itu juga aku pulang bekerja.
![](https://img.wattpad.com/cover/265268074-288-k828882.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Genshin Impact (AetherxXiao) END✓
Short Story•yaoi •BxB •Genshin Impact •Aether •Xiao •Homophobic •Indonesia Berisi konten bahaya, tidak suka mohon menjauh.