Xiao POV
Festival sekolah tahunan akhirnya dimulai. Tahun ini festival dipegang oleh kelas Mondstadt karena tahun lalu sudah dipegang kelas Liyue.
Aku kecewa hari ini, karena aku tidak bisa menghabiskan festival ini bersama Aether, berduaan. Kemarin aku sudah mengajaknya, tapi dia menolak. Dia bilang dia harus ikut serta dalam festival. Aku memang tidak bisa menolak, tapi aku kesal tidak bersamanya. Haahhh... Sekali-kali aku ingin egois. Aku ingin mengambil festival ini untuk kencan dengannya, tapi sepertinya harus tertunda.
Musim dingin telah berlalu sekarang sudah masuk musim semi. Bunga sudah mulai mekar udara juga mulai hangat. Aku melihat kerumunan orang mulai berkumpul di gedung kelas Mondstadt, aku bisa melihatnya dari taman gedung kelas Liyue. Haahhh... Aku jadi ingin pulang.
"Oh Xiao, kenapa kau disini sendirian?"
Suara seseorang memanggil namaku. Aku pun menengok kearahnya. Rupanya Bennett dan Razor yang memanggil. Aku ingat mereka karena mereka teman Aether dan sebelumnya aku juga pernah bertemu.
"Harusnya aku yang bertanya, kenapa kalian disini? Ini seharusnya festival kelas kalian."
"Yah, karena semuanya sudah diatur sama para gadis jadi ya kami tidak dapat apa-apa. Lalu, kami disuruh pergi menikmati saja," jawab Bennett sambil menggaruk kepalanya.
Hm? Para gadis yang mengatur, jadi kenapa Aether juga harus ikut serta. Mereka saja tidak ikut, kenapa Aether ikut? Kalau dia tidak ikut serta kan rencana kencanku bisa terlaksana.
"Xiao...ikut..." ajak Razor.
"Ayo Xiao! Aku kasihan melihatmu sendiri disini." Bennett ikut mengajakku.
Aku menganggukkinya, karena tidak ada yang bisa aku lakukan juga disini. Dan tidak baik juga merutuki rasa kecewaku ini. Lebih baik menghibur diri dengan melihat festival.
✨
Dari jauh sudah terlihat ramai, ternyata setelah ikut masuk lebih ramai lagi. Aku memang tidak suka tempat ramai tapi mau bagaimana lagi, ke tempat yang sepi hanya membuatku bosan.
Samping kanan dan kiri ada banyak sekali stand-stand. Mulai dari kios makanan, aksesoris, dan ada yang membuka permainan kecil-kecilan. Benar, ini terlalu ramai.
"Xiao? Kau sendiri?"
"Ayah?"
"Zhongli-sensei, selamat pagi." Bennett dan Razor membungkukkan badan mereka.
"Pagi. Baru kali ini aku melihat kalian berbarengan dengan Xiao."
"Kami kebetulan ketemu."
"Begitu..."
"Ayah datang ke festival? Apa ayah membawa uang?" tanyaku.
"Tentu saja bawa," jawab ayah sambil menunjuk ke belakang. Aku, Bennett dan Razor memiringkan badan melihat arah tunjuknya.
"Zhongli-senpai! Duh, jangan pergi begitu saja dong. Oh ada Xiao juga, halo."
Ah, dari suaranya aku tau. Dia itu ATM berjalan ayah. Yah, aku bisa bernapas lega. Tapi tentu saja, aku masih dendam dengan apa yang ia lakukan pada Aether waktu itu.
"Senpai, aku melihat sesuatu yang seru disana," ucap Childe sambil menunjuk sesuatu yang dimaksud.
"Kalau begitu, bersenang-senanglah kalian." Ayah dan Childe sudah pergi. Baguslah mereka pergi.
Kami kembali melanjutkan melihat-lihat festival. Sesekali kami juga mencicipi sample makanan gratis yang diberikan stand makanan. Lumayan kan makanan gratis.
![](https://img.wattpad.com/cover/265268074-288-k828882.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Genshin Impact (AetherxXiao) END✓
Nouvelles•yaoi •BxB •Genshin Impact •Aether •Xiao •Homophobic •Indonesia Berisi konten bahaya, tidak suka mohon menjauh.