38

2.6K 236 72
                                    

Xue POV

Unngghhh... Aku lapar. Aku ingin makan bubur buatan mama. Aku rindu mama, kenapa mama harus ikut dengan papa dan meninggalkan aku sih?! Kenapa aku tidak diajak saja? Huft...

Hidungku mencium sesuatu yang enak. Asalnya dari belakang di tempat yang biasanya mama buat bubur atau susu untuk ku, bukannya kakek ada disana? Aku harus memeriksanya.

Perlahan aku merangkak menuju tempat kakek berada. Makin dekat makin tercium baunya. Akhirnya sampai, aku berhenti di samping kaki kakek. Aku berpegangan pada kakinya agar aku bisa berdiri, melihat apa yang kakek buat.

"Woah Xue! Jangan dekat-dekat dengan kompor." Kakek sedikit terkejut.

"Kakek..."

'Ugh... Xue memanggilku...'
"Apa kau sudah lapar? Tunggu sebentar lagi ya. Lebih aman lagi kalau kau duduk dulu di ruang makan."

Kakek memindahkanku ke ruang makan. Padahal aku sudah susah payah kesana malah dipindah lagi. Aku kan juga penasaran. Tapi aku tidak boleh membuat kakek repot, mama sudah menyuruhku untuk tidak buat repot. Kalau aku mengikuti nasehat mama, aku akan dipuji mama terus aku akan dipeluk sambil diusap sama mama, terus mama akan bilang 'Xue anak hebat!'. Xue akan mendapatkan semua itu dan mendapat pujian mama!

Aku sudah duduk di kursi makan seperti perkataan kakek, menunggu. Tapi, ungh... Mejanya terlalu tinggi! Cuman antena rambutku (ahoge) saja yang bisa melebihi tinggi mejanya. Aku ingin cepat tinggi!

Tangan kakek memijat dagunya dan melihatku. Kakek jangan melihatku seperti itu! Kakek pergi setelah berteriak 'oh!'. Kemudian dia kembali lagi dengan membawa sesuatu di tangannya. Apa itu bantal? Meletakkan benda itu lalu meletakkanku lagi di tempat yang sama tapi aku di atas benda itu.

"Bagaimana Xue? Lebih tinggi kan?"

Woah! Aku bisa melihat meja. Aku juga terasa lebih tinggi. Ini hebat!

"Xue tunggu disini saja ya."

"Um..."

Kakek kembali ke tempat tadi sementara aku duduk tenang. Aku harus menjadi anak yang baik supaya di puji mama nanti!

Kakek datang lagi dan membawa piring. Makanannya berwarna putih, apa itu bubur? Tapi kenapa bentuknya kotak? Itu bukan bubur, bubur yang mama buat bukan seperti itu. Tapi aku pernah melihat ini. Ini yang di masak mama untuk papa.

Kakek meletakkan piring itu di hadapanku. Aku terus memerhatikannya kemudian beralih menatap kakek. Ini apa? Aku butuh penjelasan kakek! Jangan tersenyum terus!

"Buka mulutmu..." Kakek menyodorkan satu suapan padaku. Aku sudah terlanjur penasaran, jadi kumakan saja.

Hap!

Enak! Ini lembut! Ini apa? Aku mau lagi...

"Ah..."

"Hehe, kau menyukainya?"

Iya! Kakek, aku mau itu lagi! Lagi!

"Um! Ah..."

Kakek menyuapinya lagi, aku langsung membuka mulutku lebar-lebar. Ini enak sekali! Kenapa mama hanya membuatnya untuk papa saja?! Kalau pulang nanti, aku akan minta mama memasak ini!

'Aww... Cucuku sangat menggemaskan!!! Lihat pipinya itu!!'

Hari ini diluar sedang turun benda berwarna putih dari atas, kemarin juga sama. Saat aku tanya apa benda itu pada mama, dia bilang itu salju. Lalu kata papa katanya itu bisa dimakan dan papa pernah memakannya. Apa benar itu bisa dimakan? Aku penasaran. Tapi, saat aku diam-diam keluar dari rumah untuk memastikan ucapan papa, aku malah dimarahi mama. Padahal aku ingin tau...

Kali ini kakek akan membawaku jalan-jalan dan aku bisa minta sesuatu. Aku bingung ingin minta apa pada kakek. Hmm... Jalan-jalan saja sidah cukup.

"Xue pakai mantelmu dulu."

Aku membalikkan badanku mencari suara kakek. Kakek sedang kemari. Aku segera mengambil mantelku, lalu saat kakek sudah hampir sampai, aku memberikan mantelku padanya. Aku kan belum bisa memakainya sendiri.

Dengan telaten, kakek memakaikan mantel itu pada tubuhku. Setelah mantel, kakek memasangkan topi berbulu ke kepalaku dan mengikatnya di bawah dagu.

"Sudah selesai. Kita berangkat sekarang?"

"Iya!"

Tubuhku digendong kakek lalu meletakkanku kedalam mobil miliknya. Kakek juga ikut masuk dan duduk di sampingku, kakek yang membawa mobilnya. Lalu mobil mulai bergerak, aku juga masih bingung kakek akan membawaku kemana. Ikuti saja deh...

"Waaaa..."

Tempat ini bersinar, ada lampu kelap-kelip, ada makanan juga. Bau makanannya enak, aku akan meminta kakek membelikannya satu. Andai mama sama papa ikut, pasti akan lebih seru. Semoga festivalnya belum selesai saat mama sama papa pulang nanti.

Kakek terkekeh. "Apa kau menyukainya?"

Sangat. "Um!"

"Apa kau ingin makan sesuatu?"

Iya kakek! Aku mau makanan yang dibeli papa waktu itu! Makanan yang mirip seperti awan tapi berwarna pink yang rasanya manis. Semoga ada disini...

"Ah! Waa..." Jariku menunjuk-nunjuk ke sebuah stand makanan.

Yes! Aku menemukannya! Itu sama persis seperti yang papa beli. Kakek aku mau itu! Belikan aku itu!

"Permen kapas?" Aku mengangguk antusias. "Baiklah, tapi yang kecil saja ya." Yang penting aku bisa memakannya.

Kakek sungguh membelikanku permen kapas. Hehe.. sekali-kali begini tidak masalah. Setelah membayarnya, kakek memberikan permen kapas itu padaku. Yah, walaupun berbeda dengan yang dibeli papa. Yang di beli papa itu besar dan pakai tongkat kecil tapi ini kecil dan dimasukkan ke gelas plastik. Tapi permen kapas yang dibeli kakek sangat lucu, itu berbentuk bebek kuning. Warna kuning... Aku jadi teringat mama. Aku rindu mama.

Kakek mulai berjalan lagi, matanya melirik ke arahku yang masih memerhatikan permen kapas. "Ada apa? Apa kau tidak suka? Maaf kalu kakek membelikan yang kecil itu karena kakek takut terlalu manis untuk lidahmu."

"Mama..."

Kakek nampak kebingungan lalu dia paham maksudku. "Ah, karena warnanya kuning jadi mirip dengan Aether ya." Aku mengangguk.

Kami terus berjalan melihat-lihat festival. Ada banyak hal disini, aku dan kakek bahkan menikmati semuanya. Pertunjukan yang diselenggarakan, makanan yang ada disana, lalu acara terakhirnya adalah acara kembang api. Benar-benar seru.

Karena sudah larut malam, kami pun pulang dengan aku yang sudah tidur selama perjalanan. Kalian tau kan batas energi seorang bayi, tadi itu sangat melelahkan. Sudah malam juga, jadi biarkan aku tidur untuk mengumpulkan energiku lagi.

Xue POV end

Jangan lupa vote✧◝(⁰▿⁰)◜✧

Genshin Impact (AetherxXiao) END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang