15

3.4K 349 70
                                    

Oh ya, apa kalian ingat dengan perkataanku waktu itu? Tentang aku akan datang lagi ke atap sekolah bersama Xiao. Saat ini sedang aku lakukan. Duduk di luar saat sedang salju? Okey, kami gila. Ta-tapi kami suka tempat yang tenang, lalu tidak ada tempat lain jadi ya sudah.

Aku meniup-niup cangkir coklat panasku, musim salju begini bukannya enak minum coklat panas? Darimana aku mendapatkannya? Dainsleif yang menyiapkannya, dia selalu menyiapkannya saat musim dingin. Sosok seorang ibu kadang keluar di saat-saat tertentu. Di sampingku ada Xiao dan yah, kami makin dekat. Dia juga jadi lebih banyak berbicara.

"Kau benar-benar sudah sembuh?" Ini yang kumaksud lebih banyak bicara.

"Aku benar-benar sembuh kok. Tidak perlu khawatir." Mungkin sudah keenam kalinya dia menanyakan hal yang sama.

"Kalau memang sembuh kenapa memilih ke atap?"

Aku menatapnya sedikit bingung. Harusnya Aku yang bertanya mengapa ia disini di musim salju begini. "Karena aku suka disini bersamamu, hehe."

Xiao memalingkan wajahnya dan aku bisa melihat rona merah di pipinya. Aku terkekeh melihat reaksinya.

"Sekarang kau sudah mulai suka menggodaku ya?"

"Hehe"

"Aether, aku pinjam pangkuanmu sebentar..."

Tanpa menunggu balasan dariku, dia langsung meletakkan kepalanya di pangkuanku. Tentu saja aku belum siap, dia tiba-tiba saja begitu. Karena dia menikmatinya jadi aku biarkan, lagipula aku menyukainya. Aku mengangkat tanganku lalu meletakkannya di atas rambutnya dan mulai mengusapnya dengan lembut.

'Lembutnya...'

Tanpa aku sadari senyuman terukir di mulut Xiao. Tangan Xiao terangkat dan ia memegang tanganku. Aku tersentak karena tangan Xiao begitu dingin.

"Ah! Tanganmu dingin."

"Hangat... Aku menyukainya..."

Ucapannya membuatku tersenyum. Jika aku boleh jujur, aku juga menyukainya. Waktu yang hanya ada untuk kita berdua dan tidak ada yang mengganggu, itu yang aku suka.

"Eemmmm..."

"Hmmm"

Lumine, Noelle, Barbara, Amber, Fischl, Mona dan Sucrose saling berkumpul. Jarang-jarang para gadis berkumpul di satu tempat yang sama. Dan mereka terlihat berpikir sangat serius.

"Informasi Amber sebagai anggota pengurus osis mengatakan bahwa sekolah kita akan mengadakan festival tahunan lagi, kali ini giliran kelas Mondstadt," ucap Lumine seakan dia pemimpin geng.

"Kau benar, wahai pengikutku. Saat itu kita kalah perang dengan makhluk pendatang itu. Ini saatnya aku, sang Prinzessin der Verurteilung akan menuntun kalian menuju takdir yang lebih bersinar." Fischl naik ke atas meja dan bergaya khas-nya. Memang gadis chuunibyou.

"Tapi... Apa yang akan kita siapkan?" tanya Sucrose.

"Hmm..." Para gadis kembali berpikir keras.

Festival tahunan academy Teyvat, itu sudah menjadi tradisi murid academy. Tahun lalu festival di urus oleh kelas Liyue dengan acara menerbangkan lampion dan bermain mainan papan. Dan tahun ini giliran kelas Mondstadt yang akan mengurusnya, sudah sepatutnya sebagai siswa kelas Mondstadt untuk membuat festival lebih meriah ketimbang tahun lalu.

"Prinzessin!" Lumine tiba-tiba berteriak.

"Iya!" Fischl terkejut.

"Aku mengutusmu untuk memegang salah satu mini games kita yaitu tembak balon." Lumine menunjuk tepat di depan wajah Fischl seperti atasan memberi perintah.

Genshin Impact (AetherxXiao) END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang