RaKan || Part 6

1.1K 74 5
                                    

"Dalam hidup memang tidak selalu mendapatkan apa yang diinginkan, tapi percayalah bila kamu berusaha dengan keras. Pasti sesuatu itu akan tercapai."

-----

Kini suasana basecamp Rifox bertambah ramai karena kehadiran inti Rifox.

"Gue masih nggak nyangka ada cewek seberani itu sama lo bos," celetuk Nathan.

"Gue juga. Mana tuh cewek tampangnya polos-polos gemesin lagi. Tambah nggak percaya gue," sambung Farel.

"Karena sesuatu yang kita lihat belum tentu kebenarannya," ucap Gibran.

"Wih ... Babang Gibran ngeluarin quotesnya."

Gibran memutar matanya jengah. "Itu quotes dari jaman nenek moyang lo juga udah ada kali," jawabnya pedas.

Brak!

Mereka mengalihkan pandangannya ke arah pintu markas yang baru dibuka tersebut. Terlihat Ando—salah satu anggota Rifox—yang babak belur.

"Wah, wah, wah ... lo dapet tato dari mana Ndo?"

Pletak!

"Aww! Kok dijitak sih kepala gue."

"Ya elo. Udah tau tuh babak belur gitu, malah nanyanya ngadi-ngadi."

"Siapa yang ngelakuin?"

"I-itu Bang—"

"Nggak usah takut. Lo lupa prinspi Rifox?" ucap Rama.

"G-gaksa. Geng Gaksa, shht ... yang nyerang gue tiba-tiba," ucapnya terbata-bata.

"Siapin lima puluh pasukan. Kita serang mereka!" perintah Arkan tak terbantahkan.

"Sekarang?" pertanyaan tak bermutu keluar dari mulut Doni.

Plak!

"Anjing! Sakit bangsat, apes amat gue," pekiknya saat dengan sengaja Farel memukul lengannya. Tadi Nathan, sekarang Farel. Siapa lagi nanti?

"Pertanyaan lo nggak bermutu!" ucapnya.

Deru motor milik geng Rifox yang bersautan kali ini mendominan jalanan. Bahkan para mengendara lain sudah menyumpah serapahi mereka. Namun hal itu tetap saja tidak mereka hiraukan.

Berakhir di sini lah mereka—markas geng Gaksa—untuk memberi sedikit peringatan.

"Waw ... waw ... ada apa nih Rifox ke markas Gaksa? Nyari mati lo pada?" suara sambutan tersebut membuat anggota Rifox tersenyum remeh.

"Yang ada lo yang bakal mati hari ini," ucap Rama sembari menyeringai remeh.

"Mana ketua lo?!" kini giliran Arkan yang berucap. Aura yang tadinya sudah mencekam kini bertambah mencekam karena suara dari ketua Rifox tersebut.

"Wah ... wah ... wah ... teman lama datang, ada apa? Nyari mati lo di kandang musuh?" sautan dari dalam sana membuat Arkan semakin mengeluarkan aura yang membuat orang di sekitarnya merinding.

RaKan[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang