Kembali lagi bersama Fira-!
Nggak usah lama-lama, yuk langsung baca aja!
Semoga suka♥︎
◆MARI BERBURU TYPO!◆
-----
Belum juga setengah perjalanan, namun sepertinya nasib buruk sudah menimpa Ara. Buktinya kini ia sedang mendorong motornya karena kehabisan bahan bakar bensin.
"Ck, sial banget sih gue. Perasaan kemaren baru aja gue kasih makan ni, si meci, kok tiba-tiba udah habis aja. Dasar meci manja! Gue buang baru tahu rasa lo." Sepanjang perjalanan hanya terdengar suara gerutuan dari Ara. Mungkin para pejalan lain yang melihat Ara, menganggapnya kurang waras. Namun Ara tak peduli, yang ia pikirkan sekarang hanya kapan ia menemukan penjual bensin terdekat.
Setelah mendorong motor beberapa meter, kini mata Ara berbinar. Terlihat di depan sana ada yang berjualan bensin. Tak mau menunda lagi, Ara yang tadinya lemas mendong si meci, kini terlihat begitu semangat.
"AKHIRNYA! AYO MECI, GUE KASIH LO MAKAN!"
Dengan semangat empat lima, Ara pun kini telah sampai di depan tempat jualan bensin.
"Pak, isi full yah."
"Siap Neng, kehabisan yah Neng? Sampai keringetan gitu?"
Ara yang tengah mengelap keringat di dahinya pun mendongak. "Iya nih Pak, padahal kemaren baru aja saya kasih makan. Ehh, malah minta makan lagi. Mana dari tadi nggak ketemu-ketemu yang jualan bensin lagi. Untungnya Bapak jualan."
"Ouh iya Neng, memang sepanjang jalan dari sekolahnya Enèng itu cuman saya yang jualan Neng, ada lagi. Tapi masih jauh kalau dari arah sekolahan Enèng." Melihat meci yang sudah diberi makan, akhirnya membuat Ara bernapas lega.
"Yaudah Pak, makasih yah. Ini Pak uangnya," ucap Ara sembari memberikan selembar uang berwarna ungu.
"Oke meci, saatnya pulang! Awas aja lo kalau ngambek lagi. Bener-bener gue buang lo!"
-----
Suara deru motor saling bersautan satu sama lain. Memenuhi sepanjang perjalanan, membuat pengendara lain saling mengeluarkan umpatan dan cacian. Namun itu semua dihiraukan oleh anggota Rifox.
Selepas mendapat info jika Gaksa menantang mereka, Arkan langsung mengumpulkan anggotanya. Mengatur stategi dan langsung bergegas ke tempat.
Euforia semakin tegang kala Rifox tiba di tempat pertempuran. Sedangkan Gaksa yang merupakan pihak penantang sudah terlebih dahulu tiba di tempat.
"Ouh, dateng juga. Gue kira lo pada ngumpet di kelek bonyok," celetukan sinis tersebut keluar dari bibir Janu.
Wajah Farel memerah seketika, tangannya mengepal kuat. Bahkan jika ia tidak ditahan oleh Nathan dan Doni, ia pastikan wajah menyebalkan milik Janu sudah dibikin babak belur olehnya.
"Kenapa lo? Mukanya merah amat, bener yah omongan gue?" Janu semakin menjadi, bahkan sekarang ia menambahi kekehan merendahkannya.
"BANGSAT!" Sudah cukup. Rifox sudah tidak bisa bersabar lagi. Apalagi Farel yang kini langsung membogem wajah Janu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RaKan[On Going]
Подростковая литература⚠️17+⚠️ . . [Mengandung kekerasan, bahasa kasar, dan adegan yang tidak layak ditiru] . . Kehidupan Ara yang semula aman, nyaman dan tentram kini mulai berubah 180° semenjak ia memasuki masa SMA. Karena ketidakwaspadaannya itu, ia harus berurusan den...