®~~~~~~®
" rosie " ucap jefri dengan suaranya yang berat dan menatap rosie yang berada didepannya meminta penjelasan yang sejelas jelasnya.
Rosie yang ditatap seperti itupun hanya menelan ludahnya gugup, bahkan tangannya dibawah meja meremat rok yang ia kenakan. Dan tentu saja yuta yang berada disebelahnya mengetahui itu semuanya.
" aku rasa itu bukan urusanmu, je fri " ucap yuta sambil membaca name tag diseragam jefri.
" tentu saja itu urusanku, semua yang menyangkut rosie maka akan menjadi urusanku jadi lebih baik kau diam dan tidak ikut campur " ucap jefri dengan menatap yuta tidak bersahabat.
" baiklah kalau kau ingin tahu sekali, aku yang akan menceritakannya saja bagaimana. Kurasa rosie saat ini terlalu gugup untuk bercerita. " ucap yuta sambil melirik rosie yang dari tadi menunduk, yang dibalas lirikan tajam oleh rosie.
" benar aku dan rosie sudah pernah bertemu sebelumnya, waktu itu aku sedang berada dalam masalah lalu rosie datang dan membantuku. Benar - benar gadis gila yang pemberani " ucap yuta terkekeh mengingat pertemuan mereka, Yang dibalas lirikan sinis oleh rosie.
" masalah apa ?? " tanya jefri dengan tetap menatap tajam yuta.
" waktu itu ada beberapa orang pre- heemmm " ucapan yuta terpotong karena tiba - tiba rosie membekap mulut yuta.
" ahh ha hah ahah maksudnya dia itu lupa bawa dompet waktu ke minimarket mangkanya aku membantunya membayar barang belanjaannya, iyah begitu hahahaha.." ucap rosie sambil tertawa canggung.
Jefri yang mendengarnya pun menatap curiga kearah rosie, ia tahu ada sesuatu yang disembunyikan rosie. Dan lagi apa itu rosie bahkan melakukan kontak fisik dengan lelaki selain dirinya, jefri menatap tajam tangan rosie yang masih membekap mulut yuta.
" ahhh aku sudah selesai makan siangnya kalian lanjutkan saja makannya yah, dan kau ikut aku " ucap rosie sambil menatap tajam yuta dan menariknya agar berdiri, setelahnya tanpa sadar rosie menggenggam tangan yuta dan menariknya meninggalkan kantin.
Jefri yang melihat itupun menatap tajam mereka berdua dengan mengepalkan telapak tangannya, lisa yang dari tadi diam duduk disamping jefri pun melihat dengan jelas perubahan sikap jefri. Ia pun melihat kearah dimana tadi rosie dan yuta pergi dengan pandangan penuh kebencian.
®~~~~~~®
Rosie membawa yuta ketaman belakang sekolah disana lebih sepi daripada taman depan, memang disekolah rosie ada 2 taman yang satu didepan dan satunya dibelakang. Para murid lebih suka pergi ketaman depan daripada belakang karena lebih besar dan dekat dengan gedung sekolah.
Setelah sampai ditaman rosie langsung melepaskan genggaman tangan mereka dan membalikkan badan menghadap yuta yang berada dibelakangnya, sebenarnya rosie agak merasa aneh kenapa yuta dari tadi hanya diam saja tidak menolak saat rosie menyeretnya. Biasanya kan dia akan mengatakan kata - kata menyebalkan yang membuat darah rosie naik, tapi yah sudah lah bukankah itu lebih baik.
" dengar yuta aku peringatkan yah jangan ceritakan pada siapapun tentang kejadian dimalam pertemuan kita okehh " ucap rosie sambil menatap yuta serius.
" memangnya kenapa ?? " ucap yuta sambil mengangkat sebelah alisnya.
" sudahlahh pokoknya lakukan saja apa susahnya sihh " ucap rosie dengan kesal.
" bagaimana jika aku tidak mau " ucap yuta sambil tersenyum miring yang membuat rosie ingin menampar muka sok tampannya itu, yah walaupun yuta memang tampan sihh😒😒
" hey aku kan sudah menolongmu waktu itu, jadi anggap saja ini timbal balikmu okehh. " ucap rosie masih berusaha membujuk yuta.
" oh jadi kau tidak ikhlas menolongku malam itu?? " tanya yuta. Rosie yang mendengarnya menatap yuta datar tanpa ekspresi.
" terserah lah lakukan sesukamu, aku tidak peduli lagi " ucap rosie sambil beranjak duduk disebuah bangku yang ada didekatnya. Yuta pun sontak terkekeh melihatnya dan mengikuti rosie untuk duduk disebelah gadis itu.
Setelah itu hening, mereka berdua sibuk menikmati angin yang berhembus menggoyangkan daun - daun. Beberapa saat kemudian barulah yuta memecahkan keheningan itu dengan mengucapkan kalimat yang sukses membuat rosie menegang.
" kau menyukai jefri kan " ucap yuta santai
Deg
Berbeda dengan yuta yang santai tubuh rosie sontak menegang dengan jantung yang berdetak tidak karuan. Melihat reaksi gadis disebelahnya itu membuat yuta semakin yakin dengan tebakannya.
" kau sangat mudah ditebak rosie " ucap yuta sambil terkekeh.
" jangan bicara omong kosong kau " ucap rosie sambil melotot kearah yuta.
" jangan bicara omong kasong kau " ucap yuta menirukan rosie dengan nada mengejek dan bibir yang dimonyong - monyongkan kayak bebek. Rosie yang melihatnya pun merasa sangat kesal dan marah.
" yah dasar kurang ajar " ucap rosie kesal dengan tangan yang terangkat siap menampar wajah orang menyebalkan didepannya ini. Tapi sebelum tangannya mendarat dengan sempurna diwajah yuta yang menyebalkan, yuta sudah keburu berlari menghindari amukan rosie.
" yah mau kemana kau ha " teriak rosie sambil ikut berlari mengejar yuta.
" hahahahah... Wahhhh siapapun tolong aku ada orang gila yang sedang mengejarku " ucap yuta sambil tertawa lepas, Ia tidak sadar selama hidupnya bisa dibilang ini adalah senyum tertulus yang pernah ada dan itu semua karena gadis yang disebutnya gila.
Pada akhirnya mereka berlarian mengelilingi taman dengan tertawa lepas disaksikan oleh daun - daun yang bergoyang diterpa angin serta matahari yang bersinar cerah pada siang hari itu. Melupakan semua masalah yang membelenggu hatinya, tanpa peduli masalah yang besar akan datang dikemudian hari.
®~~~~~~®
Holaaaaaaa I'm comeback 🥳🥳🥳
Apa ada yang rindu sama author😆😆😆
Maaf banget yah gaes baru bisa update😩
Jadi gimana nihhh ada yang posesif tapi cuma sebatas temen doang😂😂😂
Terus itu sebenernya ada apa sihh ama si lisa, yuk lahh tulis dikolom komentar kalau tau😅😅😅
Ohhh yah jangan lupakan kapal baru kita yang berlayar gaes,⛵🤣🤣
Makasih banget yah buat kalian yang udah nunggu cerita ini up dan buat kalian yang selalu vote & comment, sayaaaaaang banget sama kalian😘😘😘
And yeah see you in the next chapter gaes❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE FRIENDSHIP
Fanfiction" Apa mencintaimu memang harus sesakit ini ?? " - rosie " maafkan aku " - jefri " aku hanya ingin bahagia, walaupun aku harus menjadi orang egois sekalipun " - lisa