3. persahabatan

351 47 4
                                    












®~~~~~~®










" Jefri " panggil rosie setengah teriak kearah jefri yang sedang berdiri didepan teras rumahnya dengan seorang anak kecil yang rosie sendiri tidak tahu itu siapa.

Yah kalau kalian lupa mereka telah berjanji akan bermain bersama hari ini. Karena itulah rosie datang kerumah jefri pagi - pagi, bahkan ia sampai rela melewatkan film kartun kesukaannya karena terlalu tidak sabar untuk bertemu dengan jefri.

" oh hay rosie " jefri balas menyapa rosie dengan senyum berdimpelnya yang demi tuhan itu manis sekali.

" oh jadi ini yang namanya rosie, yang kau critakan padaku tadi jefri?? " tanya anak perempuan tadi yang berada disamping jefri.

" iyah ini rosie yang aku ceritakan padamu, dan rosie ini lisa dia temanku. Kita akan bermain bersama mulai sekarang. " ucap jefri

" wahhhh hay rosie aku lisa, mulai sekarang kita teman yah. Karena teman jefri adalah temanku juga " ucap lisa dengan nada gembira dan mata yang berbinar - binar.

Rosie yang melihat itupun terpaku ditempatnya. Bagaimana tidak, dibandingkan manusia lisa lebih cocok disebut sebagai boneka berbie. Mata yang bulat sempurna, poni indah didahinya, kulit yang putih bersih dan ohh jangan lupakan rambutnya yang dikuncir dua menambah keimutannya. Wahhhh aku sangat beruntung punya teman yang tampan dan cantik seperti mereka, batin rosie tersenyum senang.

" hey rosie kenapa kau bengong?? " tanya lisa sambil menepuk pundak rosie.

" ah maaf aku melamun, kamu sangat cantik lisa " ucap rosie kecil dengan polosnya. Dan itu sukses membuat kedua anak kecil didepannya itu tertawa terbahak - bahak.

" hahahahaha.. Rosie kau sangat polos dan lugu yah. Tapi memang benar sih kalau aku cantik, benar kan jef " ucap lisa sambil mengedip - edipkan matanya kearah jefri.

" iuwhh kata siapa, menurutku rosie lebih cantik darimu tuh, kau lebih mirip nenek sihir " ucap jefri dengan nada mencibir.

Rosie yang mendengarnya pun pipinya secara otomatis merasa panas. Huft pasti sekarang pipinya sudah semerah buah semangka. Oleh karena itu ia menundukkan kepalanya agar mereka berdua tidak sadar bahwa sekarang rosie sedang malu.

Berbeda dengan rosie yang tengah sibuk menyembunyikan wajah yang memerah, lisa sekarang sedang menahan kesal karena jefri menyamakan dirinya dengan nenek sihir.

" apa kau bilang nenek sihir?? Kemari kau jefri akan kuberi kau pelajaran " ucap lisa kesal sambil berusaha menarik rambut jefri.

Jefri yang melihat lisa mengamuk pun langsung menghindar dan berlari menjauhi lisa. Karna demi apapun lisa jika marah sangat mengerikan, jadi sebenarnya tidak salah juga kalau jefri menyamakannya dengan nenek sihir. Karena lisa memang sangat kejam pada jefri.

Rosie yang melihat aksi kejar - kejaran antara jefri dan lisa pun hanya bisa tertawa. Walaupun rosie baru mengenal mereka berdua tapi rosie merasa nyaman dengan mereka. Ia berharap semoga saja pertemanan mereka tidak pernah renggang sampai kapan pun dan akan saling menjaga satu sama lain.
Yah semoga saja.  (͡° ͜ʖ ͡°) *author tersenyum jahat.














                           
®~~~~~~®








Waktu sangat cepat berlalu, sudah satu tahun semenjak rosie pindah yang berarti setahun pula kisah pertemanan ah ralat persahabatan antara rosie, jefri dan juga lisa. Selama setahun ini rosie juga menjadi paham akan sesuatu, bahwa yang terlihat bahagia belum tentu benar - benar bahagia.

Rosie pov.

Brakk

Aku yang sedang berbaring santai diatas ranjang dibuat terkejut setengah mati oleh seseorang yang dengan seenaknya membuka pintu dengan keras.
Hampir saja bantal yang tadi menjadi tumpuan sikutku melayang mengenai kepala si pelaku, tapi sebuah suara sukses menghentikan aksiku.

" hiks rosie hiks hiks "

Seluruh amarahku tiba - tiba lenyap tak tersisa. jika kalian bertanya apakah aku bingung melihatnya yang datang kekamarku dalam keadaan menangis seperti ini maka akan kujawab TIDAK, alasannya simpel karena ini bukan pertama kalinya lisa seperti ini dalam setahun silam.

Iya benar lisa kalian tidak salah baca kok, diawal pertemuan aku memang mengira hidupnya sangat bahagia terlihat dari bagaimana ia tersenyum, berbicara dan berperilaku sama sekali tidak menunjukkan adanya masalah dihidupnya. Tapi aku salah, ia tidak sebahagia itu.

Aku yang melihat lisa terisak didepan pintu kamar pun turun dari ranjang dan menuntun lisa agar masuk kedalam. Aku tidak mengatakan apapun, karena jika sudah begini maka ia akan menangis hingga ia merasa puas. Yang kulakun hanyalah memeluk dan mengelus punggungnya yang terlihat rapuh.

Walaupun begitu ia tidak pernah memperlihatkan sisinya yang seperti ini pada semua orang. Hanya orang - orang terdekatlah yang bisa melihatnya, dan aku merasa beruntung menjadi salah satunya. Setelah beberapa saat tangisan lisa mulai berhenti dan melepaskan pelukan kita.

" rosie kenapa mereka selalu melakukan ini, aku lelah melihat mereka seperti ini terus hiks " ucap lisa dengan suara yang serak, hidung merah serta mata yang kembali berkaca - kaca.

" lisa tenanglah malam ini menginaplah disini yah, semua pasti akan baik - baik saja tenanglah. Kau gadis yang kuat dan hebat lisa " ucapku seraya memeluknya.

Aku tahu ini pasti sangat sulit baginya, jika aku berada diposisinya sekarang mungkin keadaanku tidak jauh berbeda dari keadaannya. Aku bersyukur aku mempunyai keluarga yang bahagia dan utuh, karena tidak semua orang seberuntung aku. Salah satunya adalah lisa.











®~~~~~~®















Okeh guys konflik udah menampakkan hilalnya nih
di next chapter akan-
Upss No spoiler ... Wkwkwkwkw..🤣🤣
Pokoknya ditunggu ajah yah kelanjutannya.
Jangan lupa vote & comment yah biar aku lebih semangat nulisnya.
And yeah see you soon in the next chapter guys😊😊

LOVE FRIENDSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang