®~~~~~~®
Rosie pov.
Sungguh ini sangat menyakitkan, apa yang harus aku lakukan sekarang. Ini sangat sulit bagiku, tapi jika mereka berdua saling mencintai bukankah aku hanya akan menjadi penghalang diantara mereka berdua jika tidak menghapus perasaan ini.
Tiba - tiba aku merasa tubuhku menghangat, ini sangat nyaman sungguh inilah yang sekarang aku butuhkan. Sebuah pelukan yang hangat.
Tunggu apa ?? Pelukan ??
Langsung saja aku menarik diri hingga pelukan itu terlepas, dengan mata yang agak buram akibat kebanyakan menangis samar - samar aku melihat siluet orang yang tidak asing bagiku.
Aku pun mengucek mataku agar bisa dengan jelas melihat siapa kah Sosok itu, saat kubuka mataku dan melihat kedepan tubuhku mendadak kaku, bibirku kelu, dan keringat dingin mulai mengalir dipelipisku.
" mommy "
Apalagi ini yah tuhan, apa yang harus aku katakan pada mommy sekarang.🥺
Rosie pov end.
®~~~~~~®
" mom-mommy apa yang k-kau lakukan disini " ucap rosie dengan gugup.
Jessica tidak menjawab melainkan menuntun rosie untuk berdiri dan membawanya kedalam pelukannya. Mata jessica memanas, sekali kedip saja maka air mata akan meluncur dengan bebasnya.
" kita bicara didalam kamar mommy yah sayang, nanti hp mama dara biar jefri ajah yang ambil. Ayok sayang " ucap jessica sembari menuntun rosie kearah kamarnya.
Setelah mereka masuk kedalam kamar, jessica lantas mendudukkan rosie diranjangnya. Mereka duduk berhadapan, jessica menatap rosie yang sejak tadi menundukkan kepalanya sembari mengelus kepala gadis didepannya ini dengan sayang.
" mau cerita sesuatu rosie ?? " tanya jessica memancing rosie untuk cerita, walaupun ia bisa melihat perasaan rosie dengan jelas tapi jessica ingin mendengarnya langsung dari rosie.
Rosie yang diberi pernyataan seperti itupun hanya bisa pasrah, toh jessica sudah melihat dirinya yang kacau seperti ini jadi biarkan saja ia tahu yang sebenarnya.
" sebenarnya aku menyukai jefri mom, dari pertama kita bertemu dulu saat jefri menolongku dari anak - anak nakal yang menggangguku kurasa perasaan aneh itu hanya perasaan biasa yang dirasakan oleh semua orang yang berteman antara laki - laki dan perempuan, tapi aku salah semakin lama aku bersamanya aku sadar ini bukan perasaan biasa antara teman laki - laki dan perempuan. Perasaan ini lebih dari itu. "
" tapi aku tidak berani mengungkapkannya langsung ke jefri karena aku tidak mau merusak persahabatan kita mom, jadi aku memilih untuk memendam perasaan ini hiks, tapi sekarang jefri dan lisa mereka hiks hiks " rosie tidak dapat melanjutkan kata - katanya lagi karena dadanya yang sangat sesak, seperti ada sebongkah batu besar yang menindih tepat didadanya.
Jessica yang melihat rosie kembali menangis pun memeluk rosie untuk memberikan kekuatan padanya.
" apa rosie tidak mau bertanya dahulu pada jefri, mungkin saja kan rosie salah paham " ucap jessica sambil mengelus kepala rosie. Yang dibalas oleh gelengan kepala oleh rosie.
" semuanya sudah jelas mom, mommy juga melihat sendiri tadi kan hiks " Jessica hanya bisa menghelah nafas mendengarnya.
" lalu sekarang rosie mau bagaimana, melepaskan cinta pertama rosie hanya karena rosie percaya dengan apa yang rosie lihat tanpa tahu kebenarannya begitu ?? " tanya jessica dengan nada yang lembut keibuan.
" ta- tapi kalau benar mereka saling mencintai aku harus bagaimana mom, aku tidak sanggup mendengarnya langsung dari jefri mom aku tidak bisa hiks " ucap rosie sembari terisak dan mengeratkan pelukannya. Jessica pun memilih untuk diam dan mengelus puncak kepala rosie memberikan kehangatan. Karena ia juga merasa bingung harus bagaimana kisah cinta remaja memang sangat rumit.
Tok Tok Tok
" mom, mommy ada didalam kan. Apa mommy bersama rosie ?? Mama dara mencarinya dari tadi tidak ada, handphone nya juga ditinggal dihalaman belakang " tanya jefri dari depan pintu kamar jessica. Rosie yang mendengar suara jefri pun sontak menghentikan tangisnya, sekilas jessica melirik kearah rosie sebelum menjawab jefri.
" ia rosie sekarang ada disini jef, dia lagi bantuin mommy. kamu kembali aja kebelakang nanti kita nyusul " ucap jessica membuat alasan.
" baiklah mom " ucap jefri tanpa curiga sama sekali.
" rosie sayang sudah yah nangisnya sekarang kamu cuci muka dulu sana supaya gak kelihatan habis nangis gini " ucap jessica sambil mengusap sisa air mata dipipi chubby rosie. Yang dibalas anggukan dari rosie, karena demi apapun sekarang rosie sudah lelah dari tadi menangis terus.
Rosie pun beranjak dari ranjang menuju kekamar mandi, ia berdiri didepan cermin melihat pantulan dirinya. Kacau , itulah gambaran yang tepat untuk wajahnya saat ini.
Rambut berantakan, mata merah, hidung merah, dan jangan lupakan bekas air mata yang mulai mengering dipipinya. Rosiepun langsung mencuci mukanya agar lebih segar, setelah mencuci mukanya ia mengelapnya dengan handuk.
Mukanya memang terlihat lebih segar dan baik daripada sebelumnya tapi tidak untuk hati dan pikirannya, dengan masih melihat pantulan dirinya dicermin yang sudah terlihat lebih enak dipandang daripada sebelumnya ia berfikir. Apakah ia harus menyerah sampai disini saja atau berjuang selagi tidak ada hubungan pasti antara jefri dan lisa, mungkin saja yang dikatakan mommy jessica ada benarnya. Mungkin ia hanya salah faham, iya kan ??
Jadi apakah mungkin rosie masih memiliki kesempatan??®~~~~~~®
Halooooo gaes I'm comeback😂😂
Seperti kataku kemarin aku usahakan buat cepet update demi kalian semua😘😘
Gimana nih rosienya bingung gaes, kira - kira dia harus ngungkapin perasaannya atau milih diam ajah dan cari cogan yang lain🤭
Kalau suka sama ceritaku jangan lupa vote & comment supaya aku lebih semangat nulisnya🤣🤣
Buat kalian yang udah sempet - sempetin vote & comment makasih banget yahh.. Cinta deh ma kalian❤❤🥰🥰❤❤
And yeah see you soon in next chapter🤪
![](https://img.wattpad.com/cover/260631526-288-k347804.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE FRIENDSHIP
Fanfic" Apa mencintaimu memang harus sesakit ini ?? " - rosie " maafkan aku " - jefri " aku hanya ingin bahagia, walaupun aku harus menjadi orang egois sekalipun " - lisa