®~~~~~~®
Setelah kepergian sepasang ibu dan anak yang aneh menurut yuta akhirnya ia melangkah mendekati gerbang rumah rosie, ia pun membuka gerbang itu mengingat bahwa gerbang itu tidak terkunci.
Setelah masuk kedalam pekarangan rumah rosie ia bisa melihat banyaknya tanaman - tanaman indah yang berjajar rapi di sekeliling pekarangan yang membuat suasana menjadi hangat dana damai. Ini adalah kali pertama yuta menginjakkan kaki dikediaman rosie tapi ia sudah merasa nyaman, ia berharap dimasa depan ia dapat sering berkunjung kemari.
Setelah berjalan melewati banyaknya bunga berbagai jenis dan warna yang indah akhirnya ia sampai didepan pintu rumah rosie, ia merasa heran karena dari tadi tidak ada satupun tanda - tanda kehidupan disini. Sangat sepi dan sunyi.
Akhirnya ia mulai mengetuk pintu rumah rosie, ketukan pertama tidak ada yang menjawab begitu pula dengan yang kedua dan ketiga. Tapi yuta tidak menyerah begitu saja pada saat tangan yuta hendak mengetuk pintu untuk yang keempat kalinya tiba - tiba pintu didepannya terbuka dengan lebar.
Sejenak yuta membeku ditempat. Bukan, bukan karena ia terkejut ketika pintu itu yang tiba - tiba saja terbuka akan tetapi sesosok gadis didepannya yang terlihat sedikit kacau.
Matanya merah, sekali melihat saja yuta tau bahwa gadis itu baru saja habis menangis. Rambutnya sedikit basah pun juga mukanya yang menandakan dia baru saja mencuci mukanya sebelum membuka pintu.
Melihat yuta yang berdiri kaku didepan pintu tanpa mengatakan apapun dan hanya menatap wajahnya dengan intens membuat rosie menyesal telah mengangkat telfon darinya tadi. Dia tidak menyangka bahwa yuta akan benar - benar datang kemari, rosie benar - benar ingin menenggelamkan dirinya sangking malunya setelah mengingat ia yang menangis tersedu-sedu dalam telfon tadi.
" Yu - yuta bagaimana kamu tahu alamat ru - rumahku " yah tuhan bahkan sekarang ia berbicara gagap didepan yuta, rosie merutuki sikap memalukannya Sambil memejamkan matanya tidak sanggup melihat ekspresi yuta saat ini. Pasti yuta akan mengejek yuta habis - habisan mengingat seberapa jahilnya pemuda itu pada rosie.
Bukannya mendengar ejekkan atau cemoohan dari yuta rosie malah merasakan sebuah tangan yang mengusap air dari dahinya karena rosie tadi tidak sempat mengelap wajahnya dengan handuk saat mendengar ketukan pintu yang tidak sabaran, benar sebenarnya tadi rosie mendengar yuta mengetuk pintu sedari awal.
Tapi tidak mungkin kan ia membuka pintu dengan wajah yang mengerikan dengan sisa - sisa air mata yang hampir mengering diwajahnya, maka dari itu setelah mengintip sedikit dari balkon kamarnya melihat yuta sedang mengetuk pintu kamarnya ia segera berlari kedalam kamar mandi. Okeh back to story..
Spontan saja rosie membuka mata dan mendongak menatap yuta yang sekarang juga melihatnya dengan pandangan lembut, ehhh tunggu - tunggu lembut?? Apakah matanya bermasalah setelah menangis tadi??
" Apa yang terjadi rosie? " Tanya yuta dengan lembut tanpa menghentikan usapan tangannya pada dahi rosie. Untuk sesaat rosie membeku ditempat, ia tidak bisa berbicara bahkan untuk satu kata pun.
Dimana yuta yang selama ini dingin atau jahil yang mengganggu kehidupan tenangnya, yuta yang ada didepannya saat ini sangat berbeda apakah ini sisi lain dari yuta??
" Rosie " melihat gadis didepannya melamun membuat yuta semakin khawatir.
" Ah yah ada pa " ucap rosie linglung.
" Ada apa sebenarnya, apa kamu baik - baik saja? " Tanya yuta lagi tanpa melepaskan tatapannya dari rosie.
" Ummm yah aku baik - baik saja, tadi ummm tadi aku melihat film yang sangat menyedihkan nahh kebetulan kau menelfon tepat saat tokoh favoritku terbunuh tentu saja aku sangat sedih, ummm yahh begitulah kamu tidak perlu khawatir " ucap rosie berbohong dengan senyum manisnya berharap yuta percaya.
Melihat itu yuta menghela nafas berat, gadis didepannya ini sama sekali tidak pandai berbohong. Akan tetapi dia tidak akan memaksa rosie untuk bercerita biar saja waktu yang akan menjawab semuanya.
" Begitukah, dasar kau gadis cengeng " ucap yuta terkekeh sambil menarik pipi chubby rosie.
" Aduh duh yahh lepas sakit tauuu " ucap rosie tidak terima sambil memukul-mukul lengan yuta, tapi ia merasa lega karena yuta mempercayai kebohongannya. Ia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya bukan.
" Eheemm ngomong - ngomong kamu tidak akan mempersilahkan tamu mu masuk ?" Ucap yuta sambil mengangkat sebelah alisnya.
" Hehhh aku tidak berharap kamu bertamu ke rumahku tuhh pulang sana " ucap rosie sambil memberi gestur seolah menjadi ibu tiri kejam yang sedang mengusir anak tirinya.
" Uhhhh jahat sekali kamu rosie, jauh - jauh aku datang kemari untuk mengkhawatirkanmu tapi ini yang aku dapat? " Ucap yuta memasang ekspresi tersakitinya sambil memegang dadanya dramatis.
Kan kan rosie bingung dengan sifat yuta yang berubah - ubah, bahkan rosie berfikir yuta memiliki alter ego dalam dirinya.
" Uhhh baiklah hentikan ekspresi menjijikkan mu itu ayo masuk " ucap rosie sambil mempersilahkan yuta masuk kedalam rumahnya.
Setalah yuta masuk kedalam dengan perlahan ia menutup pintu masuk, yahh setidaknya dengan kehadiran yuta ia bisa melupakan kejadian tadi.
Walaupun hanya sesaat.®~~~~~~®
Hola - holaaa I'm comeback 🎉🎊
Waahhh udah lama yahh gimana ada yang nungguin outhor update gak nihh🤭
Nahh chapther ini spesial buat kapal yurose yah, buat kapal jaerose harap bersabar yahh
Jangan lupa like and command yah, makasih buat yang udah stay buat nunggu author😘
Jaga kesehatan yahh dimanapun kalian berada, stay safe and happy❤️❤️
And yeah see you in the next chapter😚

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE FRIENDSHIP
Fanfiction" Apa mencintaimu memang harus sesakit ini ?? " - rosie " maafkan aku " - jefri " aku hanya ingin bahagia, walaupun aku harus menjadi orang egois sekalipun " - lisa