Setelah puas bermain dengan dr. Mei Rendi segera menyusul dr. Heni ke ruangan praktiknya. Sebelum masuk ke dalam ruangan praktik dr. Heni, Rendi ditanya oleh perawat ada keperluan apa bertemu dengan dr. Heni. Rendi bilang bahwa ia sudah membuat janji dengan dr. Heni. Perawat mengizinkan Rendi untuk masuk keruangan praktik dr. Heni.
Kemampuan Rendi benar-benar meningkat drastis, bukan hanya merasuk raga wanita tapi juga mampu memerintah para wanita agar patuh kepada perintahnya. Rendi bisa dengan bebas berpesta sex dengan para wanita-wanita tersebut.
Jam yang ditunggu pun tiba, seorang publik figur datang menjumpai dr. Heni, dia datang bersama managernya. Publik figur ini pendatang baru didunia hiburan dan yang menjadi managernya adalah sahabatnya. Jika orang tidak tahu, maka mereka akan mengira mereka kakak adik. Publik figur itu adalah Lily dan sahabatnya bernama Olivia.
Lily masuk kedalam ruangan dr. Heni untuk mengecek kesehatannya, sementara Olivia menunggu diruang tunggu. Rendi mengambil kesempatan ini untuk mengorek informasi Lily dari Olivia, serta akan memberikan sugestinya untuk Olivia.
Rendi berhasil mengumpulkan informasi penting dari Olivia, diketahui bahwa jika Lily ingin cepat dikenal publik dia harus mau melayani produser ataupun sutradara. Tapi Olivia belum mengatakan itu kepada Lily, karena Lily baru saja sakit.
Rendi berhasil mensugesti Olivia untuk mengatur jadwal Lily agar bisa secepatnya menjadi artis papan atas dengan menghalalkan segala cara, termasuk menjual tubuh kepada produser atau sutradara. Padahal Olivia dan Lily berjanji untuk sukses dengan cara bersih.
Setelah berhasil mensugesti Olivia, Rendi masuk kedalam ruang praktik dr. Heni. Di dalam ruangan praktik dr. Heni, Lily sudah selesai pemeriksaan dan sudah diberikan resep. Lily bingung kenapa Rendi dan Olivia masuk ke dalam ruangan. Sebelum Rendi berbicara, dr. Heni menelpon resepsionis meminta untuk tidak menerima pasien untuk dia.
Rendi memperkenalkan diri kepada Lily, sementara itu Olivia seperti orang dalam keadaan kosong tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Rendi meminta Olivia untuk menjelaskan rencana yang sudah diatur bersama produser dan sutradara.
"Lily kita dapat tawaran untuk bermain dalam 2 film baru, yang dimana kamu akan bermain sebagai pemeran utama."
"Benaran Liv? Padahal aku pendatang baru dan belum berpengalaman jadi pemeran utama."
"Benaran koq, Li. Tapi ada syarat yang harus kamu jalani untuk peran utama ini."
"Syarat apa itu, Liv?"
"Kamu harus tidur dengan produser dan sutradara film baru kamu."
"Kamu gila, Liv. Kita kan sudah janji tidak menerima tawaran seperti itu. Aku mending peran biasa asal dengan cara biasa saja. Tidak dengan menjual tubuh."
"Tapi kamu akan butuh waktu lama Li. Mau kapan kamu jadi sukses?"
"Pokoknya aku tidak mau ya. Kamu bilang sama mereka." ujar Lily kesal.
Rendi pun mengambil ahli percapakan mereka berdua.
"Kenapa salahnya kamu tidur dengan mereka, dengan begitu kamu bisa terkenal lho Lily."
"Pokoknya itu bukan prinsip aku seperti itu." jawab Lily makin kesal.
Lalu Rendi mulai mensugesti Lily.
"Prinsip harus diubah Lily. Menjual tubuh itu bukan aib. Itu sesuatu yang harus kamu lakukan untuk menjadi sukses. Menjual tubuh tidak seberapa dengan uang yang dihasilkan."
Perlahan-lahan sugesti mulai masuk dipikiran Lily. Lily hanya terdiam dan berusaha menerima sugesti.
"Baiklah sepertinya hal ini harus dicoba. Toh aku kamu mau jadi bintang papan atas. Olivia tolong kamu atur jadwalnya." ekspresi Lily berubah dari kesal menjadi penuh ambisi.
YOU ARE READING
Menguasai Dunia Wanita
FantasíaRendi adalah seorang pemuda yang berperawakan biasa saja. Iya sering dianggap sepele oleh orang-orang disekitarnya. Bahkan wanita yang disukainya menertawakan dia, karena tidak cocok untuk dirinya. Hal ini membuat hati Randi sangat terluka dan ingin...