meet again | 44

1.2K 102 4
                                    

Cadangan itu perlu, ketika yang utama dihilangkan, tapi kakau cadangan nya udah taken mau gimana?

Selamat membaca cerita meet again, sebelum baca jangan lupa vote, oke?

Spam emoticon yang udah baca!!!!

****

Rere terpaksa mengiyakan permintaan ibunya untuk ikut berangkat ke-acara perusahaan Fares yang tentunya disana akan banyak orang' termasuk orang yang sedang di hindari nya Fares, bukan menghindari lebih tepatnya Fares yang menghindarinya nya. Mengingatnya saja sudah membuat Rere jengkel setengah mati.

Rere sedang menuju ke mall untuk mencari baju yang cocok untuk dia. Rere sebenarnya ingin ke butik tapi setelah dipikir ulang akhirnya tidak jadi karena waktu yang tersisa hanya hari ini.  Juga dia tidak mau tampil terlalu cantik sehingga Fares mengiranya benar-benar menyiapkan penampilan nya sebelum bertemu Fares.

Rere memasuki loby mall, kemudian matanya menelisik suasana sekitar, kenapa mall sangat ramai hari ini, sejak kemarin mood Rere sangat turun drastis melihat orang' bernapas saja sudah membuatnya naik darah apalagi melihat suasana yang seramai ini.

Rere menaiki eskalator, setelah itu Rere melangkahkan kakinya kearah salah satu toko yang ada di ujung.

"Kenapa semua orang' harus kesini padahal ada toko lain," gumam Rere kesal sambil memutar bola matanya jengah. Dia harus rela berhimpitan dengan banyak orang untuk masuk kedalam toko ini. Sebenarnya Rere juga ingin pindah ke toko lain yang lebih sepi tapi karena instingnya yang mengatakan bahwa toko yang ramai berarti menjual produk yang berkualitas dan bagus.

Rere memilih untuk berkeliling, tiba tiba kepalanya pening melihat suasana yang ada disekitarnya. Entah kenapa dia menjadi sesak. Saking banyaknya orang yang berada di toko ini.

Rere memilih untuk keluar dari toko tersebut dan memilih mencari toko yang lainnya yang lebih senggang.

Mata Rere menelisik suasana sekita, merefresh otaknya agar kembali kembali,  agar lebih segar.

Rere melanjutkan langkahnya namun matanya melebar, tangannya refleks melambai diudara.

"Mas damar!" teriak Rere cukup keras.

Damar yang merasa di panggil pun akhirnya menoleh ke arah Rere, dia membalas dengan senyumannya.

Damar berjalan lebih dekat kearah Rere, "hai? Ngapain?"

"Mas Damar kapan balik, katanya masih diluar kota?" tanya Rere yang kini mulai berdiri mensejajari dirinya dan damar.

"Baru aja," jawab damar.

"Seriusan, baru aja?" tanya Rere cukup kencang
Sehingga semua atensi terarah kepadanya. Damar meringis pelan kemudian dia menarik tangan Rere lalu membawanya kembali berjalan lalu  melepaskan nya kembali.

"Enggak tadi pagi, ini lagi nunggu mama." Jawab Damar.

"Hah mamanya mas damar? Jadi dia kesini?" tanya Rere penasaran.

Damar mengangguk antusias, "iya kemarin kan aku ke Surabaya ketika mau pulang', mama tiba tiba ngotot mau ikut katanya mau bantu nyipain acara pengajian di rumah, ya kayak acara pindahan gitu sih sebenarnya,"

Rere mengangguk paham.

"Terus kamu, kesini mau ngapain?" tanya damar.

"Cari baju." Jawab Rere setengah malas, karena gara gara ini dia harus mengingat jika dia harus datang ke acara Fares yang menurutnya sangat menyebalkan, andai saja dia dan Fares tidak berada dalam keadaan yang sebenarnya sulit dijelaskan karena mengingat status mereka yang cuma mantan.

Meet Again (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang