"Ekhem"deheman keras membuat keadaan yang tadinya ricuh kini hening.
"Kalian ikut keruangan ku sekarang"perintah Naruto dingin.
Tetapi hanya Shion, Karin dan Saara saja yang ikut, mereka kan memang suka ganjen, para lelaki berdiri membuat sahabat sahabat Hinata yang notabene nya memang menyukai salah satu dari pria pria tampan itu, ya ikut ikut saja, kecuali Hinata tentunya.
"Kau juga"ucap Naruto secara tak sadar menahan pergelangan Hinata saat melihat gadis itu hanya diam ingin pergi dari kantin.
"Ck, lepas"Hinata menarik kasar tangan nya.
"Ayolah Hina ikut saja"ucap Ino
"Hn"jawab Hinata lalu melenggang pergi meninggalkan yang lainnya, Hinata memilih pergi duluan.
"Ada apa dengan gadis ini?"batin Naruto, pasalnya Hinata adalah gadis satu satu nya yang tak peduli dengan Naruto.
Mereka semua berjalan menuju ruang yang dikhusus kan untuk ketua osis.
Tak lupa Shion cs dan Sakura cs selalu bertengkar diperjalanan. Para lelaki hanya diam saja sesekali melerai mereka jika ingin adu jambak.Saat sampai di depan ruang ketua osis, mereka melihat Hinata tengah bersender di tembok, karena pintu ruang ketua osis terkunci jadi ia tak bisa masuk.
Naruto membuka pintu itu lalu menyuruh mereka semua masuk.
Sebenarnya di ruangan Naruto ada kamar, hanya saja terhalangi pintu yang terkunci."Hukuman apa yang pantas untuk kalian?"tanya Naruto datar, percayalah Naruto bukan orang yang sebaik itu, ia dikenal kejam sebagai ketua osis.
"Aku tak melakukan kesalahan apapun sayang"Shion membela dirinya dengan muka memelas.
Naruto mengalihkan pandangan nya pada Hinata yang hanya menatap jijik Shion.
"Apa apaan wajah memelas nya itu, seperti tikus tercebur di sungai"Hinata nyaris terkekeh, tapi ia bisa menahan nya.
"Dan apa pembelaan mu nona?"tanya Naruto datar.
"Tak ada, semua kuserahkan pada ketua osis yang sangat disiplin ini"Hinata tersenyum manis menyindir Naruto.
"Tadi pagi kau dikatai jelek oleh nya sayang"ucap Shion tak ingin Hinata lepas dari hukuman.
"Apa itu benar hm?"Naruto berdiri dari kursi kebesaran nya lalu mendekati Hinata yang hanya menyengir kuda.
"B-benar, tapi itu karena aku terkejut saat sahabat sahabat ku mengejutkanku"ucap Hinata gugup, bagaimana tidak Naruto menatap nya seakan akan Hinata adalah mangsa nya. Lagipula jika bukan karna Hinata memikirkan pemuda di depan nya ini, ia tak akan menyebut Naruto di dalam keterkejutan nya.
"Tadi pagi kau sudah terlambat, dan kau sudah membuat keributan, jadi hukuman mu dua kali lipat"ucap Naruto tajam menjelaskan semua kesalahan Hinata.
"Jadi kau harus membersihkan ruangan ini dan perpustakaan sekolah"perintah Naruto tak terbantahkan.
Shion pun tersenyum senang saat tau dirinya tak dihukum tetapi satu kalimat dari pujaan hatinya membuat senyum nya luntur seketika.
"Dan kau bersihkan toilet"tunjuk Naruto pada Shion.
"SEKARANG!"tegas Naruto.
Hinata pun melenggang pergi tanpa protes apapun, sedangkan Shion masih merengek tetapi di usir oleh Naruto, lalu sahabat Hinata yang lain dan teman teman shion mendapat hukuman agar meminta maaf pada siswa yang ada dikantin karena mendengar keributan mereka tadi.
(Di perpustakaan)
Hinata POV
"Berantakan sekali buku buku ini"batin Hinata saat melihat buku buku yang tak tersusun rapi di tempat nya.
Jangan salah Hinata adalah gadis pintar di kelas nya bahkan mungkin sangat pintar seangkatan nya itu, juara umum 1? Yeah..
Buku adalah benda yang selalu menemani Hinata disaat ia merasa kesepian di dalam mansion megah sendirian.
Ia sungguh merindukan ayah nya, ia ingin kasih sayang, ayah nya hanya mentransfer uang saja, ia sama sekali tak benci adik nya karena adik nya lebih banyak mendapat kasih sayang. Ia sangat menyayangi Hanabi.Percayalah, tak mudah hidup tanpa kasih sayang orang tua. Hinata seperti anak perempuan yang hidup tapi berkali kali dimatikan.
Hinata mengambil satu buku lalu duduk di kursi ruangan perpustakaan.
Ia menangis dalam diam, setiap suasana sepi ia akan mengingat semua kesedihan yang dialaminya."Hikss hikss..hikss ayah jahatt kepadaku ibu, ia tak menyayangi ku"tangis Hinata pecahh..
Puk!!
Seseorang menepuk pundak Hinata pelan, Hinata terkejut lalu cepat cepat menghapus air mata nya.
Ia menoleh mendapati Naruto dibelakang nya."Hey kenapa menangis hm?"tanya Naruto lembut, sebenarnya ia tak tega melihat Hinata menangis. Sungguh di awal bertemu ia sudah tertarik dengan gadis bar bar ini.
"Kau mau mendengar kan ku?"bukan nya menjawab, Hinata malah balik bertanya. Dengan suara yang masih sesenggukan. Ia hanya butuh sandaran saat ini.
"Tentu saja"Naruto sedikit penasaran tentang kenapa gadis ini menangis, ia melangkah mendekati Hinata lalu duduk di kursi panjang yang diduduki Hinata.
"Kau mau tau sesuatu tentang diriku?"tanya Hinata, entah mengapa ia percaya pada Naruto.
"Hn"singkat Naruto, sebenar nya ia sedikit gengsi
"Aku kehilangan orang tua ku"ucap Hinata tiba tiba setelah hening beberapa saat.
"Orang tua mu meninggal?"tanya Naruto terkejut.
"Iya, kaa-sama sudah meninggal saat aku masih kecil, ia meninggal karena melahirkan adik ku Hanabi"jawab Hinata dengan mata berkaca kaca.
"Lalu ayah mu?"tanya Naruto pasal nya Hinata tak mengatakan apapun tentang ayah nya
"Aku kehilangan kasih sayang nya hiks.."tangis Hinata pecah saat menjelaskan nya
"Aku tak hiks tau apa salah ku"
"Aku tak hiks tau kenapa aku sering ditinggal"
"Aku membutuhkan hikss kasih sayang"
"Hiks hiks.. Ayah jahat, ia hanya menyayangi pekerjaan nya dan Hanabi"
"Aku hiks aku juga ingin seperti Hanabi"
Ucap Hinata sambil menangis tergugu.Naruto yang merasa kasihan merengkuh tubuh Hinata kedalam pelukan hangat nya.
Hinata membalas pelukan Naruto dan semakin keras menangis, ia memukul mukul dada bidang Naruto sebagai pelampiasan emosi nya. Naruto diam membiarkan apa yang di lakukan Hinata sambil mengelus lembut punggung Hinata menenangkan, di kecupnya puncak kepala Hinata lembut.Aroma lavender yang menguar dari tubuh Hinata membuat Naruto merasa sangat nyaman begitupun sebaliknya aroma mint dari tubuh Naruto sangat mebuat Hinata terbuai.
Hening, Hinata sudah tak menangis lagi, tetapi Naruto masih memeluk nya sangat erat.
Ingatkan mereka jika mereka baru bertemu."Terimakasih kak"ucap Hinata tiba tiba, membuat Naruto tersadar dari kenyamanan ini dan melepaskan rengkuhan nya.
"Hn"ucap Naruto singkat.
"Ayo bersihkan perpustakaan nya nona"ucap Naruto lagi
Hinata hanya menyengir, ia lupa saking melow nya dan em nyaman?.
-------&-------
Hiyooo
Typo bertebaran
Maaf klo gaje
Votement please
-woflquee
KAMU SEDANG MEMBACA
RED'THREAD!
RandomKisah gadis cantik yang kurang kasih sayang hingga ia menemukan seorang pria yang sangat mengerti dirinya. Aku mencintaimu sebagaimana adanya kamu disisiku, kekurangan mu akan kututupi dengan kelebihan ku, karena cinta bukan masalah mencari yang sem...