BAB 14: misunderstanding!

985 87 13
                                    

"Sudah, sekarang ceritakan darimana kau mendapat luka ini sayang"ucap Naruto setelah selesai mengobati luka Hinata. Ia menduduk kan dirinya lalu mengangkat Hinata kepangkuan nya.

°
°
°

Flashback on

Setelah Hinata pergi dari taman di belakang sekolah nya meninggalkan si bajingan Toneri itu, Hinata berjalan menuju sahabat sahabat nya.

Namun suara notifikasi di ponsel nya membuat ia berhenti sebentar untuk mengecek nya, raut wajah nya terlihat sangat senang saat melihat pesan itu dari sang kekasih, Naruto.

Tetapi setelah membaca isi pesan nya ia mengkerutkan dahi nya heran.

"Menerima apa? Sepertinya aku harus ke perusahaan Naruto sekarang."batin Hinata penasaran.

Buru buru ia menuju kelas nya untuk mengambil tas nya, setelah itu ia menuju parkiran sekolah menuju tempat mobil ungu yang di hadiah kan Naruto untuk nya.

Ia langsung menancap gas menghiraukan bel sekolah yang sudah berbunyi, mobil nya kini sudah keluar dari kawasan sekolah elite itu.
Entahlah, ia hanya mendapat firasat buruk tentang ini, apa Naruto meragukan nya?

Setelah sampai di perusahaan Naruto sesuai dengan lokasi yang di beri Naruto padanya, ia memarkirkan mobil nya lalu masuk ke gedung tinggi dan mewah itu dengan masih mengenakkan seragam sekolah.

"Permisi, bisa beri tahu letak ruangan Naruto?"tanya Hinata pada resepsionis disana yang hanya memandangi nya sinis.

"Hei kau siapa memanggil tuan kami dengan sebutan Naruto? CEO perusahaan ini tak mungkin kan kenal dekat dengan gadis sepertimu"sinis resepsionis cantik itu.

Hinata yang mendengarnya hanya memutar bola mata nya malas.
Andai saja ia tak terburu buru pasti sudah ia jawab perkataan pedas resepsionis ini.

Ia menghiraukan perkataan resepsionis itu lalu kabur menuju lift yang ada disana, belum pintu lift tertutup sempurna dua penjaga sudah menyeret nya kasar menuju pintu keluar.

"Aishhh resepsionis sialan"umpat Hinata dalam hati.

"Tolong lepaskan aku pak"ucap Hinata memelas, sepatu yang ia kenakan pun copot sebelah dan tertinggal di dalam lift.
Belum lagi luka di kaki nya yang di sebab kan oleh sudut meja kaca yang tak sengaja mengenai kaki putih mulus nya itu. Sakit tahu:(.

"Tolong pergi nona!"bentak salah satu penjaga.

"Baiklah baiklah... hey liat itu!"seru Hinata menunjuk pada pintu masuk, saat kedua penjaga itu menoleh kearah yang ia tunjuk, Hinata langsung kabur menaiki tangga, karna ia tak punya banyak waktu menunggu lift kembali.

Penjaga yang sadar kalau sudah di bohongi langsung berlari mengejar Hinata.
Namun sayang, badan mereka yang gempal membuat mereka tak sanggup lagi mengejar Hinata karna tak bisa bernafas secara teratur.

Flasback off

"Resepsionis melakukan itu padamu?!"sentak Naruto marah.
Tak sadar jika suara nya meninggi, membuat Hinata sedikit takut sebab rahang Naruto yang sudah tegas bertambah keras, tanda bahwa ia sedang marah besar.

"I-iya t-tapi aku baik baik saja Naru-kun, j-jangan marah ya"ucap Hinata pelan dengan terbata bata, belum pernah ia melihat Naruto semarah ini.

Melihat Hinata begitu ketakutan membuat Naruto melembutkan pandangan nya.

RED'THREAD!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang