BAB 4: punishment 2

1.3K 123 7
                                    

Setelah membersihkan perpustakaan dengan dibantu oleh Naruto, Hinata melanjutkan keruangan khusus ketua osis.
Di ikuti Naruto yang juga keruangan nya, oh ya jika Hinata ia sudah dipastikan akan membolos hari ini karena hukuman nya itu dan Naruto ia dibebaskan karena ia ketua osis lagipula ia sudah sangat pintar.

Sampai diruangan Naruto, Hinata melihat sekeliling dulu, tak ada yang kotor sama sekali. Sangat rapi dan bersih.

"Em kak, apa yang harus aku bersihkan? Disini sudah sangat bersih"tanya Hinata to the point pada Naruto yang duduk di kursi kebesaran nya sedang mengecek email dari perusahaan nya sendiri, yang ia buat sendiri, nama perusahaan nya masih belum permanen tetapi sudah bisa menjadi tingkat ketiga perusahaan terkaya di Jepang. Hebat bukan?

"Tak ada"ucap Naruto santai

"Kalau begitu biarkan aku pulang"ucap Hinata kesal, pasalnya ini sudah jam pulang bahkan siswa yang lain juga sudah semuanya pulang.

"Tidak"tegas Naruto dingin tanpa melihat ke arah Hinata

"Ck, kau siapa mengatur atur diriku ha?!!"bentak Hinata, ia ingin cepat cepat pulang.

"Kenapa kau ini?"tanya Naruto heran
"Sepertinya kau ingin cepat sampai rumah hn?"lanjut Naruto datar

"A-ano aku hanya ingin melihat ayah ku, apa ia sudah pulang atau belum aku selalu menunggu nya bahkan untuk mengabari ku saja rasanya itu terlalu berat baginya"lirih Hinata jujur, perlahan air mata nya mengalir di pipi chubby nya

Naruto terpaku sejenak saat melihat wajah sembab Hinata, ia menarik tangan Hinata lalu menjatuhkan nya diatas pangkuan nya, merengkuh tubuh gadis yang sedang rapuh ini, tadi gadis ini marah marah lalu tak lama setelah itu menangis lagi

"Tolong berhenti menangis"bisik Naruto pelan, jujur ia merasa hati nya teriris saat melihat dan mendengar Hinata menangis

"Ayah bahkan tak tau bila hikss bila aku hikss selalu menunggunya setiap hikss jam detik menit bahkan hingga minggu hikss lalu bulan"

"Jangan menangis, tolong"lirih Naruto, hatinya terasa nyeri saat Hinata begini

Naruto mengangkat wajah sembab Hinata lalu menghapus air mata sialan itu dari pipi Hinata lembut menggunakan ibu jarinya, lalu dikecup nya kening Hinata lama, Hinata memejamkan mata merasakan nyaman saat diperlakukan seperti ini oleh senpai nya

"Kak naru"panggil Hinata pelan saat Naruto sudah melepaskan kecupan nya di dahi Hinata

"Hn?"jawab Naruto dengan wajah datar lagi, ia merutuki dirinya sendiri karena sudah mulai tertarik dengan gadis cantik dipangkuan nya ini, padahal baru beberapa jam bertemu?

"Terimakasih"ucap Hinata tersenyum manis

"Hn"

Hening beberapa saat, posisi mereka masih sama yaitu Hinata duduk dipangkuan Naruto dengan menghadap pada Naruto, mata amethys Hinata bertemu dengan mata blue saffire Naruto saling terhanyut, Naruto yang menyadari itu lalu memutuskan pandangan mereka

"Ayo pulang"ucap Naruto canggung

"A-ah baiklah"gugup Hinata

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

"Naik"datar Naruto

"Ah tidak usah, aku bisa memesan taksi"ucap Hinata tidak enak

Saat ini mereka akan pulang ke rumah masing masing, Naruto sudah menaiki motor Ninja berwarna hitam orange miliknya

"Ck, cepat! hujan akan segera turun, lagipula tak akan ada taksi di sore hari seperti ini"

"Hm baiklah"Hinata bersiap naik tetapi errr..

"Kenapa diam?"tanya Naruto bingung

"Ano aku tak bisa naik kak Naru motor mu sangat tinggi"Hinata mengadu pada Naruto dengan wajah polos

Naruto terkekeh pelan, Hinata memang terlihat polos akan tetapi jika sudah kesal ia akan menjadi gadis liar.
Naruto mengulurkan tangannya untuk membantu Hinata naik.

Saat sudah berhasil naik, Naruto memakaikan helm full face nya pada Hinata

Well, Naruto ingin Hinata merasa aman disisinya

"Pakai ini"Naruto memberi jaket nya pada Hinata

"Untuk?"

"Menutupi paha mu"ucap Naruto dingin

"Arigatou"Hinata tersenyum tulus

"Hn"

Motor Naruto membelah jalanan kota dengan kecepatan diatas rata rata sehingga kepala Hinata yang berat karena helm besar milik Naruto oleng ke belakang, ke kanan lalu ke kiri, dan membentur kepala Naruto

"Aish kau ini kenapa Hinata"kesal Naruto, pasalnya kepala nya berdenyut karena terbentur helm yang digunakan Hinata

"Maaf naruto-senpai, helm ini terlalu berat"

"Astaga kau ini"

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Mereka saat ini sudah sampai didepan mansion Hinata, terlihat sekali bahwa mansion itu seperti tak berpenghuni

"Terimakasih naruto-senpai"Hinata membungkuk

Naruto tertegun melihat sikap Hinata yang bisa dibilang sangat sopan jauh dari kata bar bar yang diperlihatkan gadis ini waktu teman nya di tampar tadi pagi

"Apa kau tak takut sendirian di rumah?"tanya Naruto

"Aku sudah terbiasa"ucap Hinata tersenyum pahit

"Baiklah, kalau begitu aku pulang dulu"ucap Naruto berlalu pergi meninggalkan mansion Hinata yang mewah namun cukup tradisional

------&-------
Hi guys!!
Menurut kalian ini ceritanya gaje g sih?
Klo gaje ak mw unpublish aja
Soalnya ak buat cerita lngsung ngetik, g pake rangka dulu:v
-wolfquee

RED'THREAD!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang