BAB 5: destiny?

1.2K 123 4
                                    

Mata amethys itu memandang langit senja yang berada dihadapan nya dengan tatapan kosong, ia adalah Hinata yang tengah bergelut dengan pemikiran nya sendiri yang tengah duduk dibawah pohon di taman dekat rumah nya, dengan suara air danau yang begitu tenang.

Meresapi hidup nya yang akhir akhir ini terasa sangat sulit. 

Brukk!

Suara orang terjatuh membuyarkan lamunan nya, ia menoleh ke belakang dan mendapati seorang wanita paruh baya namun masih cantik itu terduduk di tanah dengan seorang gadis remaja yang ia kenal sedang memarahi wanita paruh baya itu.

Hinata mendekati kedua wanita yang berbeda generasi itu.

"Apa kau baik baik saja bi?"Hinata mengulurkan tangan untuk membantu wanita paruh baya itu berdiri.

"Hn, aku baik baik saja"balas wanita paruh baya itu, mereka saling bertatapan lembut

"Hei!! Kau harus meminta maaf, baju ku yang harga nya mahal ini kotor karna dirimu"marah seorang gadis memotong aksi tatap tatapan antara wanita paruh baya itu dan Hinata

"Hey nona!, jaga sopan santun mu"ucap Hinata tak suka pada gadis yang dikenali nya ini, Shion.

"Kau tak usah ikut campur!"sinis Shion dengan nada tinggi

"Berapa harga baju mu nak?"tanya wanita itu

"Tidak usah! Asalkan kau tau, harga dirimu saja tak akan cukup untuk membayar baju mahal ku ini"ucap Shion sombong

Bibi paruh baya itu hanya diam saja. Namun berbeda dengan Hinata, Hinata sama sekali tidak bisa menerima sikap Shion yang sudah merendahkan harga diri wanita di samping nya ini.

Plak!!

Maka ia menghadiahkan Shion dengan tamparan di wajah penuh make up milik Shion. Iya! Hinata menampar nya!

Merasa tak terima Shion balas menarik rambut indigo Hinata kencang!
Wanita paruh baya yang ditolong Hinata mencoba memisahkan aksi adu jambak para gadis remaja ini, namun tak bisa.
Beberapa orang yang sedang berada di taman segera melerai mereka, dan Shion pergi dengan wajah kesal dan penuh amarah.

"Apa terasa sakit nak?"tanya wanita paruh baya itu mengelus rambut indigo Hinata yang berantakan karena dijambak oleh Shion, sementara orang orang sudah bubar setelah melihat Shion pergi.

"Tidak bibi"Hinata tersenyum tulus nan manis

"Ayo kerumah bibi, biar bibi pijat, pasti terasa sakit"ucap bibi itu

"Tak usah bibi, nanti merepotkan hehe"

"Tentu saja tidak, ayo kerumah bibi"ucap bibi itu sambil tersenyum

"Jika bibi memaksa apa boleh buat,oh ya perkenalkan nama ku Hinata bi"Hinata memperkenalkan diri nya.

"Wah nama yang cantik seperti orang nya, nama bibi, Kushina"ucap bibi itu balas memperkenalkan dirinya

"Hihi, bibi Kushi juga cantik"ucap Hinata
tulus

Mereka kini berbicara sambil berjalan menuju rumah Kushina, canda tawa mengiringi perjalanan mereka, tak jauh memang, mereka memasuki mansion milik Kushina, Hinata yang melihat kemewahan mansion milik bibi Kushina menganga lebar.

"Woahh"Hinata terpukau.

"Ayo masuk Hina-chan"bibi Kushina mengajak Hinata masuk ke halaman depan, lalu Kushina menekan bel mansion nya.

Ceklek!

Suara pintu terbuka, disana terlihat sosok pria paruh baya namun terlihat masih tampan dan gagah.

RED'THREAD!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang