"APA YANG KAU MAKSUD, LY? KAMU MAU KITA PUTUS HANYA KARENA MASALAH SPELE SEPERTI ITU?" teriak seorang pria yang masih mengenakan seragam SMA.
Gadis yang dipanggil Lily itu menundukkan kepalanya, keputusan dirinya sudah bulat.
"Maaf, Van. Tapi ini sudah keputusan aku, Aku mau lebih mendekatkan diri kepada Allah. Dalam Islam, pacaran itu adalah hukumnya zina. Kamu dan aku juga berbeda, Van. Itu juga dilarang," ucap Lily menundukkan kepalanya.
Vano menatap tak percaya dengan kekasihnya ini, selama mereka berpacaran Lily tak pernah mempermasalahkan sedikitpun tentang dirinya.
"Aku kecewa denganmu, Ly. Kamu sudah sama seperti yang lain, aku pikir kamu gak akan pernah mempermasalahkan aku Atheis," ucap Vano lirih, ia selalu dikata-katain oleh para sahabatnya.
Lily menyadari perkataannya barusan, itu sangat menyakiti hati Vano.
"Van," panggilnya menatap Vano sebentar.
"Baiklah jika itu kemauan kamu, Alysha. Terimakasih atas satu tahunnya, mungkin kamu bisa mendapatkan cowok yang jauh lebih baik dariku," ucap Vano lalu bangkit dari duduknya.
Lily terdiam, baru pertamakali dirinya mendengar Vano memanggil dia dengan Alysha.
Lily salah, kenapa ia mengatakan tentang agama tadi? Jika seperti ini, dia sama aja dengan yang lain. Menganggap Vano cowok aneh.
"MAAFKAN AKU, VAN!" teriak Lily melihat Vano yang mulai menjauh.
Vano membalikkan badannya, dan tersenyum tipis. Walaupun rasa hatinya sangat sakit.
***
Lily dan Vano menjalani kehidupan masing-masing. Vano yang sekarang menjadi dingin, dan dia pindah ke Amerika setelah dirinya putus dengan Lily.
Lily yang melanjutkan kuliah di Harvard university, sesuai dengan impiannya dulu.
Kini Lily menjadi gadis berhijab, sedangkan Vano menjadi pria yang arogan
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Untukmu (End)
RomanceIni tentang rasa yang sama di antara hati-hati yang rapuh. Rasa yang sama di antara sekat paling luas di dunia. Keyakinan. Satu-satunya perbedaan yang tak bisa dileburkan oleh perasaan egois antar manusia. Pada akhirnya mereka tetap diwajibkan memi...