Kebenaran

284 35 10
                                    

"Ohh, you are from the Arnauld family. My name is Arien Lethan."
(Ohh, kalian dari keluarga Arnauld. Perkenalkan nama saya Arien Lethan)

"If you may know, Auntie wants to hold an event? What event?" tanya Risa melihat belanjaan Arien sangat banyak.
(Kalau boleh tahu, Tante mau mengadakan acara? Acara apa?)

"Aunt's son is having his birthday today, he will celebrate his birthday with his friends here. Later you can come here, Tante will meet Tante's son." Arien mengajak mereka, keduanya terdiam sebentar.
(Putra Tante sedang ulang tahun ini, dia akan merujuknya ultahnya dengan para sahabatnya di sini. Nanti kalian boleh datang ke sini, Tante akan kenalin pada putra Tante)

"Wow, what a coincidence. I'm also birthday today. How come together? " ucap Risa membuat Alysha menatapnya.
(Wow, kebetulan sekali. Saya juga ulang tahun hari ini. Bagaimana bisa sama)

"Mungkin hanya kebetulan saja," ucap Alysha, Risa hanya mengangguk.

"Sorry, Auntie. It's not that you don't want to attend aunt's daughter's party, but we have to help others for the wedding later," ucap Alysha.
(Maaf, Bibi. Bukannya Anda tidak ingin menghadiri pesta putra bibi, tetapi kami harus membantu orang lain untuk pernikahan nanti)

"Fine, but you said you had your birthday. What's your birthday?" tanya Arien.
(Baik, tapi kamu bilang kamu berulang tahun. Ulang tahun ke Berapa?)

"20, Auntie." Arien terkejut, bukan hanya tanggal yang sama, tetapi ultah putranya dengan wanita di hadapannya sama. Seperti anak Kembar.
(20, Bi)

"Assalamu'alaikum," ucap seseorang yang baru datang.

"Waalaikumsalam," jawab mereka bertiga.

"Who are these beautiful women, Mom?" tanya seorang laki-laki yang sepertinya mirip dengan Risa
(Siapa wanita-wanita cantik ini, Mom?)

"They're relatives of the Arnauld family," ucap Arien pandangannya tertuju pada Risa dan lelaki ini.
(Mereka kerabat dari keluarga Arnauld)

"I'm Anantha Immanuel, just call Nantha, " ucap Nantha tersenyum manis.
(Aku Anantha Imanuel, panggil aja Nantha)

"I'm Alysha, just call me Lysha." Alysha menangkupkan tangannya di depan dada.
(Aku Alysha, panggil saja Lysha)

"My name is Clarissa Aviska, just call me Risa." Ketika Risa dan Nantha berjabat tangan, entah kenapa ada rasa nyaman yang tidak pernah di rasakan oleh keduanya.
(Namaku Clarissa Aviska, panggil saja Risa)

"Sorry beforehand, for some reason I feel like you are like twins. Your birth date is the same, the year you were born is the same, even your faces are a lot alike." Alysha menjelaskan keheranannya, Risa dan Nantha hanya diam.
(Maaf sebelumnya, entah kenapa aku merasa kalian seperti anak kembar. Tanggal lahir kalian sama, tahun lahir sama, bahkan wajah kalian banyak kemiripannya)

Keheningan di antara mereka terpecahkan ketika mendengar suara nada dering dari handphone Alysha.

Alysha pun izin untuk mengangkat teleponnya.

"If I may know, where are you two from?" tanya Arien memecahkan keheningan.
(Kalau boleh tahu, kalian berdua dari mana?)

"I'm Lysha from Indonesia, we just went with our fiancé. The one from the Arnauld family," jelas Risa membuat mereka terkejut.
(Aku Lysha dari Indonesia, kami hanya ikut dengan tunangan kami. Yang berasal dari keluarga Arnauld)

"Then whose children are they?" tanya Nantha menatap dua bayi itu.
(Lalu anak siapa mereka?)

"He's Rio, the son of the Lysha brothers. They are Ed and Vie my sons and Abhi. We're getting married next month," jelas Risa tersenyum.
(Dia Rio, putra dari saudara Lysha. Mereka Ed dan Vie putraku dan Abhi. Kita akan menikah bulan depan)

"Can Aunty ask? Where were you born? " tanya Arien masih penasaran.
(Boleh Tante bertanya? Kamu lahir di mana?)

"Said Bunda at the Panti, I was found in front of the orphanage. There are some information about me. There is only my name and when I was born. I was born in Spain, April 28, 19.07." penjelasan Risa membuat mereka kembali terkejut.
(Kata Bunda di Panti, aku ditemukan di depan Panti. Ada beberapa keterangan tentang aku. Di sana hanya ada Namaku dan kapan aku lahir. Aku lahir di Spanyol, 28 April, pukul 19.07)

Alysha datang ke sana dan membisikkan sesuatu kepada Risa.

"Auntie, let's say goodbye. We have work to do, it's nice to meet Auntie." Alysha berpamitan kepada mereka.
(Tante, kita pamit dulu. Ada pekerjaan yang harus kami selesaikan, senang bertemu dengan Tante)

"Assalamu'alaikum," ucap keduanya lalu keljar dari sana.

***

Abhi dan Aska sedang berada di kantor milik keluarga Lethan, mereka telah membuat janji.

"Selamat datang Mr. Abhishek dan Tuan Devan," ucap Alvin menggunakan bahasa Indonesia.

"Terimakasih, Mr. Lethan."

"Ada hal apa yang membuat kalian ingin bertemu langsung dengan saya. Apalagi langsung di kantor?" tanya Alvin Ayah dari Nantha.

"Apa alasan Anda sehingga membuang putri anda yang berusia 7 hari?" tanya Abhi dingin membuat tubuh Alvin menegang.

"Saya tidak mempunyai putri, anak saya cuma satu." Alvin menetralkan wajahnya, berusaha tidak tegang.

Abhi lalu memberikan sebuah dokumen yang ia dapat dari Lucky.

"Tepat 20 tahun yang lalu, di rumah sakit terkenal di Spanyol istri anda melahirkan anak kembar. Tanpa ada yang mengetahui satu orangpun, anda membawa putri Anda ke panti asuhan yang ada di Indonesia. Bahkan istri anda sendiri tidak mengetahui kalau dirinya melahirkan anak kembar," ucap Abhi dengan dingin.

Alvin menghela nafas, memang benar dia mempunyai anak kembar. Alvin menitipkan putrinya di panti asuhan karena ada alasan tersendiri.

"Ya, memang saya mempunyai anak kembar. Tetapi apa masalahnya dengan kalian, kalian tidak berhak untuk menanyakan hal pribadi kepada saya." Alvin akhirnya mengakui, tanpa dia sadari sedari tadi ada yang mendengarkan pembicaraannya.

"Karena Putri Anda, yang akan saya nikahi!" ucap Abhi tenang.

"Ya, saya tahu. Anda yang telah melecehkan putri saya satu tahun yang lalu. Ingin sekali saat itu saya menghabisi anda," ucap Alvin tenang, kini giliran kedua orang yang dihadapannya kaget.

"Anda mengetahui informasi hanya sebagian, saya menitipkan putri saya ke panti asuhan. Benar, tapi bukan berarti saya tidak bertanggung jawab dengan putri saya. Mari ikuti saya," ucap Alvin membawa mereka ke ruangan rahasia miliknya, yang tidak diketahui oleh siapapun.

Di sana banyak foto-foto dari Risa kecil hingga dewasa, bahkan pada saat Risa hamil.

"Kalian ingin mengetahui apa yang terjadi sebenarnya?" tanya Alvin diangguki keduanya.

"20 tahun yang lalu, Papa saya sangat membenci dengan namanya anak perempuan. Papa mengancam akan langsung membunuh Risa kalau dia lahir. Pada saat Arien melahirkan, papa sedang ada di luar negeri. Saya menggunakan kesempatan itu untuk menitipkan Risa kecil kepada adik angkat saya yang ada di Indonesia. Setiap tahun saya selalu pergi ke Indonesia, bahkan di hari ulang tahun Putraku. Saya tidak pernah datang ke ulang tahun Putraku selama 20 tahun. Di setiap tahunnya saya berada di Indonesia, pada saat ia SMP memilih untuk mandiri. Saya terus memantaunya, bahkan sampai hari kemarin pada kalian tiba di sini. Sekarang dia lagi bertemu dengan saudara kembarnya dan ibunya. Takdir tidak bisa di bantah, meskipun kita berusaha untuk mencegah." Alvin menjelaskan semuanya

"Ini tahun pertama saya akan hadir di ulang tahun putri dan putra saya bersamaan. Saya ingin kalian berdua membawa Risa ke rumah saya, bisakan calon menantu?" tanya Alvin menggoda Abhi.

Abhi salting mendengar ucapan Alvin, Alvin dan Aska hanya tertawa melihat hal itu.

Hanya Untukmu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang