Kebakaran

296 36 10
                                    

Semua keluarga Arnauld kini sedang bahagia, kemarin malam Askara memberanikan diri untuk melamar Alysha.

Alysha sangat kaget, tapi ia menerima lamaran itu. Jujur, perasaannya belum pernah berubah sejak 5 tahun yang lalu.

Pernikahan akan dilangsungkan 3 Minggu lagi, bersamaan dengan pernikahan Abhishek.

Kini usia Ed dan Vie 4 bulan, dan Risa sudah sadar dari komanya sejak sebulan yang lalu.

Abhishek menepati janjinya, ia akan menikahi Risa. Abhishek masih bersikap dingin kepada Risa, sedangkan Risa dia hanya diam dan menuruti perintah tunangannya.

Keluarga Arnauld kini sudah menerima kehadiran Lena, Lena bahagia dengan hal itu.

***

"Pagi," sapa Aska kepada keluarganya yang sudah berada di meja makan.

"Pagi boy," ucap Lucky dan yang lain.

"Pagi bang," ucap adik-adiknya.

"Yang sudah ganti status mah beda," goda Gilang kepada keponakannya.

"Iya, wajahnya semakin cerah." Galang menimpali ucapan kembarannya.

"Siap-siap ya, nanti sore kita akan berangkat New York. Untuk seminggu ke depan kita akan di sana," ucap Opa karena 4 hari lagi adalah pernikahan Michael.

"Baik, Opa."

Kemudian mereka makan dengan hening tanpa ada pembicaraan.

Setelah selesai sarapan, mereka kembali dengan aktivitas masing-masing.

Abhishek membawa makanan dari dapur, ia tahu Risa belum makan karena kedua putranya yang sedang rewel.

Abhishek berjalan menuju kamar anaknya, dan ia melihat Risa yang sedang memberikan ASI kepada kedua putranya.

Abhishek pun memalingkan wajahnya, karena masih belum muhrim.

"Ada apa Kak?" tanya Risa ketika selesai dengan kegiatannya.

"Makan dulu!" ucap Abhishek, Risa hanya menurut.

Risa pun memulai sarapannya, karena jujur ia sangat lapar.

"Kemasi barang-barangmu, nanti sore kita akan pergi ke New York bersama yang lain." Risa hanya bisa mengangguk karena mulutnya penuh dengan makanan.

Abhi membawa Ed, sedangkan Vie dia tertidur.

"Kak, apa gak apa-apa kita membawa mereka? Kasihan Baby Vie dia masih demam," ucap Risa khawatir, karena dua hari ini Vie sedang demam.

Abhi berpikir sejenak, ia juga sangat mengkhawatirkan putra bungsunya.

"Ya sudah, kita ke sana setelah Vie sembuh!" ucap Abhi masih terkesan dingin.

"Kakak sebaiknya ikut dengan yang lain, ini kan acara sepupu kakak. Insyaallah aku nanti menyusul dengan anak-anak," ucap Risa.

Sebenarnya ia tidak rela, tetapi apalah dayanya. Bagi Abhi, ia hanya ibu dari anak-anaknya.

"Kau terlalu berharap Sa, dia gak akan pernah menerimaku. Aku hanya seorang anak panti, sedangkan dia adalah anak sultan," ucap Risa dalam hati sambil menggelengkan kepalanya.

Hanya Untukmu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang