Masa Pinggit

266 29 9
                                    

H-7 menuju hari pernikahan Aska dan Alysha, Abhi dan Risa. Membuat mereka harus melewati masa pinggit.

Alysha kini sedang bersama dengan Lena Risa, Rio, dan Ed juga Vie berada di mansion kedua orang tua Alysha.

Risa tinggal di sini karena Alysha dan orang tuanya meminta Risa untuk tinggal di sini, orang tua Risa masih ada di New York karena lagi mengurus kepindahan mereka ke Indonesia.

Kini mereka berada di taman belakang, sambil mengajak bermain anak-anak.

"Kapan kamu akan menyusul Lena?" tanya Alysha menggoda Lena.

"Mbak tahukan Mama sama Papa Kevan gak merestui hubungan kita berdua, mungkin gue gak akan bisa bersanding dengan Kevan. Mungkin kita bukan jodoh," ucap Lena selama ini Vira dan Arfan masih bersikap dingin kepadanya.

"Cari aja yang lain, Mbak punya teman yang masih single, nanti mbak pertemukan di pernikahan mbak," ucap Alysha memancing emosi seseorang yang baru datang ke sana.

"LYSHA, AWAS KALAU BERANI MENJODOHKAN PACAR GUE!" ucap Kevan yang baru datang bersama Reva.

"Assalamu'alaikum," ucap Reva menghampiri mereka.

Reva baru bisa keluar dari mansion, karena sudah sebulan ia hanya di mansion.

"Waalaikumsalam," jawab mereka bersamaan.

"Lama gak bertemu Rev," ucap Lysha memeluk sebentar Reva.

"Reva, kenalkan dia Risa calon istri Abhi. Risa, dia Reva adik dari Aska," ucap Alysha memperkenalkan mereka.

"Sepertinya kita pernah bertemu?" tanya Reva mengingat-ingat sesuatu.

"Aku bertemu kakak waktu aku masih hamil, kakak waktu itu yang membawa aku ke rumah sakit. Senang bertemu lagi, kak."

Reva dulu sedang mengendarai mobilnya, tiba-tiba ia melihat Risa yang sedang kesakitan di pinggir jalan. Ya sudah Reva membawanya ke dalam rumah sakit.

"Ohh iya, maaf saat sudah tiba di rumah sakit gue langsung pergi. Waktu itu gue ada urusan mendadak, wahh mereka bayi yang lo kandung waktu itu. Gemes banget," ucap Reva menggendong Ed, Ed yang merasa asing dengan orang ini langsung menangis.

"Sama Vie aja, Ed dia memang gak suka sama orang asing!" ucap Lena memberikan Vie yang ada dalam gendongannya.

"Gue sudah mendengar cerita tentang dari Bang Kev, gue salut sama lo." Kini Reva menggendong Vie yang sedang memainkan jarinya.

Risa hanya tersenyum mendengar hal itu.

"NDA," teriak Rio mengejutkan mereka semua.

Alysha langsung berlari ke arah Rio jatuh dari sepedanya, dan lututnya terluka.

Alysha langsung membawa Rio ke dalam gendongannya.

"Jangan menangis, jagoan bunda kan kuat. Nanti bunda belikan banyak mainan," ucap Alysha kemudian mengambil kotak P3K.

"Ndaa caa ... kit," ucap Rio sambil menangis.

"Tahan ya sayang, nanti juga sembuh." Alysha dengan telaten membersihkan luka di lutut Rio.

"Mau cama yah," ucap Rio sudah ke tebak oleh Alysha.

Rio kalau sedang menangis pasti merengek ingin ketemu sama Aska. Mereka seperti anak dan ayah, padahal mereka gak ada ikatan darah.

"Tapi bunda lagi gak bisa menemui ayah dulu, bunda lagi di pinggit sama ayah." Alysha menjawab, karena gak baik kalau bertemu dalam masa pinggit.

"Ya sudah, sama Uncle aja ya bertemu sama Ayah," bujuk Kevan akhirnya di turuti oleh Rio.

Hanya Untukmu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang