Fakta

314 33 7
                                    

Plak
Bunyi tamparan terdengar nyaring mansion megah ini.

"KENAPA KAU INGIN MENCELAKAI PUTRIKU?" teriak Lucky emosi.

"Apa maksudmu Bang?" tanya Luciana tidak mengerti kenapa kakaknya tiba-tiba menampar putranya.

"DIA DI BALIK KECELAKAAN YANG MENIMPA LENA, KEVAN DAN REVA!" ucap Lucky yang membuat semuanya kaget.

"Lihat itu!" ucap Veera dan menampilkan rekaman CCTV.

"Dia sampai mencelakakan saudaranya hanya karena terobsesi sama perempuan, karena dia Reva sekarang terbaring lemah dan koma. Karena da Kevan, Reva dan Kena kecelakaan," ucap Aska lalu menghajar adik sepupunya itu.

Luciana dan Sean hanya diam, putranya banyak melakukan kejahatan setelah saudari kembarnya meninggal.

Elvano dan Michael segera melerai keduanya, sebagai cucu tertua mereka selalu berpikir dengan bijak.

"Aska tenanglah," ucap Elvano meskipun baru dua bulan kurang mereka kenal, tapi keduanya akrab.

"Opa akan menghukummu. Kau akan tinggal di Amerika selama 3 tahun di rumah sahabat Opa," ucap Opa tidak terbantahkan.

"Satu hal lagi, minta maaflah kepada Keluarga Kearney, dan kepada Lena!" ucap Lucky dingin.

"Kalian gak adil," ucap Abhishek berlari ke arah kamarnya.

"Bagaimana dengan Bella?" tanya Marvel, dia mengetahui sesuatu yang tidak bisa dijelaskan kepada keluarganya.

"Biarkan aku saja yang menagtasi dia," ucap Aska mengeluarkan semiriknya.

"Apa ada yang ingin kamu bicarakan, Vel?" tanya Michael melihat sepupunya yang satu itu.

Marvel dan Marcel saling melirik, tanpa berbicara.

Nathalia melihat kedua kakaknya heran, tak biasanya kedua kakaknya bersikap seperti ini.

"Ayo ikut abang!" ucap Aska mengerti kalau keduanya ragu untuk berbicara.

Aska mengajak keduanya untuk bicara di ruang kerjanya.

"Ada apa?" tanya Aska menatap wajah adik sepupunya.

"Kak, Bang Abhi telah membuat temanku ... hamil," ucap keduanya membuat Aska melotot.

"APA?" kaget Aska.

"Dia menghamili seorang anak polos, dan dia teman kami. Risa, dia sedang koma setelah melahirkan dua putranya seminggu yang lalu." Marcel menjelaskan, awalnya ia tidak percaya kelakuan kakaknya seperti itu, tetapi melihat dua anak kecil yang sangat mirip dengan Abhishek membuat Marvel dan Marcel percaya.

"Please, hentikan hukuman Opa. Kasihan dua anak itu, bahkan mereka gak ada yang rawat. Hanya aku dan Marcel yang selalu mengunjungi anak-anak itu," ucap Marvel tersenyum miris.

"Apa Abhi mengetahui semua ini?" tanya Aska di jawab gelengan.

"Risa meminta kita untuk diam, dan menyembunyikan semua ini," jawab Marcel.

"Kalian sudah melakukan tes DNA?" tanya Aska.

"Belum, mereka saja belum di beri nama," ucap Marvel membuat Aska kaget.

"Bawa Abang ke rumah sakit!" ucap Aska, keduanya pun mengangguk.

Mereka kemudian keluar dari ruang kerja Aska, dan berpamitan kepada keluarganya.

"Mom, Dad, aku izin ke rumah sakit dulu!" ucap Aska melihat orang tuanya berada di ruang keluarga.

"Mau mengunjungi adikmu?" tanya Veera melihat putranya.

Hanya Untukmu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang