Allah Tidak Akan Menguji Hamba-Nya di Luar Batas Kemampuannya
***
"Selamat Pagi," sapa Arfan dan Vira menyapa Keluarga kakaknya.
"Pagi, VIRA!" kaget Vera langsung berlari memeluk kembarannya.
Vano terpaku, untuk pertama kalinya ia menyadari kehadiran Mommy-nya.
"Vera, Lucky. Maafkan aku, tapi kita harus menjelaskan semuanya kepada Aska siapa dia sebenarnya." Arfan meminta maaf kepada keluarga kakak iparnya.
Mendengar perkataan Arfan, membuat mereka menyadari keberadaan Vano.
Vano sekarang mengetahui, ia mempunyai gen dari mana mata abunya itu dan warna rambut coklat keemasan. Dari Ayah kandungnya.
"Aska," ucap Vera memeluk erat putranya, wanita berjilbab itu sangat merindukan putranya.
Mereka pun berbincang-bincang, dan menceritakan tentang keluarga ini.
"Terima kasih sudah melindungiku," ucap Vano menatap Keluarga yang baru ia temui.
"Ini sudah kewajiban kami, kami bangga mempunyai putra seperti kamu. Maaf kami selama ini tidak muncul di hadapanmu," ucap Lucky meskipun selama dua puluh tiga tahun, satu hari pun tak pernah mereka lewati untuk mengetahui keadaan Vano.
Selama ini ia diam-diam membantu Vano, beasiswa yang Vano dapat di Universitas itu berkatnya. Perusahaan yang Vano dirikan, itu juga bantuan dari orang tuanya.
"Terimakasih Vira, Arfan karena kalian menjaga putra kami." Tuan besar Keluarga Matthew membuka suaranya.
"Kami senang bisa membantu," jawab Arfan.
"Mulai sekarang kanu tinggal di sini, ya! Mommy sangat-sangat merindukanmu," ucap Vera memohon kepada putranya.
Vano menatap kedua orang tuanya, Vira dan Arfan mengangguk.
"Kamu boleh tinggal di sini, sesekali ke mansion. Pintu akan selalu terbuka untukmu," ucap Vira mengelus rambut putranya.
"Tapi Mom, Dad. Satu bulan ke depan aku akan tinggal di Bandung. Karena proyek yang ada di sana belum selesai. Insyaallah dua Minggu sekali aku pulang," ucap Vano membuat orang tuanya tersenyum.
"Baiklah. Daddy akan segera mengumumkan siapa sebenarnya kamu, dan mulai sekarang namamu Askara Dapeetra Arnauld. Minggu depan kembalilah ke sini, Daddy akan mengungkapkan kamu sebagai putra tunggal keluarga Arnauld." Perkataan Lucky membuat Vano terkejut.
"Tapi, data-dataku. Semua orang dan hal-hal penting atas nama Aku yang sebelumnya," ucap Vano bingung.
"Dari dulu Daddy dan Papa kamu sudah mengatasinya, jadi tenang saja."
Jangan lupakan keluarga ini sangat berpengaruh, mereka bisa melakukan apapun.
"Kau sebaiknya Cerita kepada gadis kesayanganmu itu, dia belum tahu soal ini." Vera menggoda putranya, ia sangat berterima kasih kepada Alysha, karena bisa membuat Vano kembali ke jalan yang benar.
"Jemputlah dia, Mommy dan Daddy ingin bertemu dengan dia secara langsung," ucap Lucky membuat Vano tersenyum dan bersemangat.
"Baiklah, aku akan segera menjemputnya. Tapi aku tidak bawa mobil," ucap Vano karena tadi dia pergi ke sini dengan kedua orang tua angkatnya.
"Pakailah mobil itu, dan mulai sekarang mobil itu adalah milikmu. Ada di garasi yang berwarna silver," ucap Opa melemparkan kunci mobil yabg ia ambil dari nakas.
Kemarin pada saat mendapat kabar dari Vira, bahwa Vano akan ke sini. Opa langsung membeli mobil untuk hadiah pertama cucunya, dan mobil itu datang tadi sebelum mereka tiba di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Untukmu (End)
Roman d'amourIni tentang rasa yang sama di antara hati-hati yang rapuh. Rasa yang sama di antara sekat paling luas di dunia. Keyakinan. Satu-satunya perbedaan yang tak bisa dileburkan oleh perasaan egois antar manusia. Pada akhirnya mereka tetap diwajibkan memi...