"Apakah kalian yakin akan pergi dari sini, sedangkan keadaan Papa kalian lagi kritis?" tanya Alysha menghentikan mobilnya beberapa meter dari kediaman keluarga Kearney.
Vano dan adik-adiknya diam, Vano sudah sadar beberapa saat yang lalu.
"Seburuk apapun orang tua kalian, mereka tetap harus dihormati. Jangan pernah membenci mereka, meskipun banyak kesalahan yang mereka perbuat. Pengorbanan orang tua kalian tidak sebanding dengan kesalahan mereka, kewajiban seorang anak memaafkan kesalahan orang tuanya." Alysha memberi penerangan kepada tiga bersaudara ini, terutama pada Vano.
"Baiklah, kita ke Rumah sakit. Sekarang!" ucap Vano membuat Alysha tidak bisa menahan senyumnya.
Hanya Alysha yang bisa meluluhkan hati Vano yang beku, dia yang bisa membuat Vano menjadi lebih baik.
"Vano, boleh aku minta sesuatu?" tanya Alysha melirik Vano sekilas, karena ia sedang mengemudikan mobilnya.
"Apa? Jangan aneh-aneh!" ucap Vano karena Alysha sangat jarang meminta sesuatu. Permintaan Alysha sangatlah menjengkelkan bagi Vano.
Pernah sekali Alysha meminta kepada Vano untuk ke rumahnya, padahal Vano bersikeras tidak ingin ke rumah keluarga Kearney.
Waktu itu Keluarga Kearney sedang berkumpul, dan Vano sangat tidak ingin bertemu keluarga besarnya.
Flashback on
"Vano, ayolah! Kamu harus menunjukkan bahwa kamu itu bisa membanggakan keluargamu, kamu tidak bisa terus menghindar dari keluargamu," ucap Alysha."Ly, aku gak bisa! Sampai kapanpun mereka akan menganggap aku aneh, aku hanya beban bagi mereka," ucap Vano lirih, hatinya sakit sangat sakit.
Ketika semua anak mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya, Vano hanya mendapatkan cacian, dan siksaan dari keluarga besarnya.
***
Vano memutuskan untuk menuruti perkataan kekasihnya, Vano pergi ke mansion utama Keluarga Kearney.
"Saya gak menyuruh kamu untuk datang, kenapa datang? Dasar anak tidak berguna," ucap Tuan besar Keluarga Kearney.
Vano menahan rasa sesak di dadanya, ini yang akan ia dengar kalau menghadiri acara keluarga seperti ini.
"APA SALAHKU OPA? KENAPA KALIAN SANGAT MEMBENCIKU? AKU JUGA BAGIAN DARI Keluarga KEARNEY!" teriak Vano sudah muak dengan semua yang pernah keluarganya lakukan.
"ALASKA, JAGA UCAPANMU!" teriak Papa Vano murka melihat kelakuan putranya.
"Apakah kalian juga bisa menjaga ucapan kalian? Semua orang gak pernah sekalipun menganggap Ska, bagi kalian aku hanyalah beban." Ini sisi rapuh Vano yang berstatus badboy SMA.
"Baguslah kau sadar diri," ucap Sang Oma.
"Baiklah, mungkin cara satu-satunya aku harus pergi dari dunia ini," ucap Vano lalu membawa pisau lipatnya dari saku celana.
Mereka tidak menyadari hal itu, karena mereka sudah sibuk dengan aktivitas masing-masing.
Vano menusuk perutnya sendiri, karena di tangan ia selalu selamat. Ia ingin pergi dunia ini,
"ALASKA!" Vira berteriak melihat putranya, bagaimana pun Vano tetap putranya.
"ARFAN," teriak Vira kepada suaminya yang berada di lantai dua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Untukmu (End)
RomanceIni tentang rasa yang sama di antara hati-hati yang rapuh. Rasa yang sama di antara sekat paling luas di dunia. Keyakinan. Satu-satunya perbedaan yang tak bisa dileburkan oleh perasaan egois antar manusia. Pada akhirnya mereka tetap diwajibkan memi...