Jika membuatmu bertahan bukan passion yang gue miliki, maka melepas semua juga nggak buat gue bahagia.
Now playing : Mike Mohede - Sampai Kapan
~~~
Echa membuka matanya ketika tidak terjadi apapun setelah Letta melepas pelatuk pistol di genggaman tangannya. Nafasnya memburu, merasa lega sekaligus cemas menatap Letta yang sudah berdiri sedikit menjauh darinya.
Perlahan, tangan Letta bergerak, melepas tali yang melilit seluruh tubuh gadis itu. "Lo, mau ngapain hah?!"
"Lo mau mati, atau cabut?" tanya Letta.
Echa diam, enggan berontak lagi. Ia benar-benar tidak mengerti apa sebenarnya yang Letta inginkan saat ini.
Sedangkan Letta, tetap memasang wajah datar. Sekalipun Echa membuatnya selalu marah, ia tidak akan melakukan hal gila dengan menghilangkan nyawa seseorang. Letta hanya sedikit memberikan peringatan kepada gadis itu.
Sebelum Letta melepas pelatuk pistol ke kepala Echa, gadis itu sudah memastikan terlebih dahulu telah menghabiskan peluru di dalamnya.
Selesai membantu Echa, Letta memilih menarik kakinya dahulu. Membiarkan Echa tetap berada di sana, namun Letta masih tetap menunggu gadis itu, tidak mungkin ia membiarkan Echa sendiri. Takut-takut jika teman-teman Roy datang, pun dengan Regar yang masih belum sampai juga.
Letta menoleh ke belakang, mulutnya berdecak kecil ketika Echa masih duduk diam di tempat semula. "Lo gak mau cabut?"
Letta menghembuskan napas berat, sepertinya Echa benar-benar shock dengan hal ini hingga gadis itu tidak mampu berdiri. Letta tahu, mungkin ia juga terlalu keras memberikan peringatan kepada Echa, namun Echa sungguh sangat keterlaluan bersikap padanya.
Gadis cantik itu berjongkok, tepat di depan Echa. "Naik," perintahnya.
"Gak!"
"Anak buah Roy bakal datang lagi."
Echa menurut, dalam diam netranya telah mengeluarkan cairan bening. Gadis berseragam sekolah itu menaiki punggung Letta, kakinya benar-benar lemas, bahkan untuk berdiri saja sangat susah.
"Letta! Echa!"
Detik berikutnya, Regar benar-benar datang. Pemuda itu memasang wajah khawatirnya, keringatnya sudah membasahinya seluruh wajah, pun dengan rambut yang sudah berantakan. Letta tahu, Regar sangat mencintai Echa, pemuda itu pasti sangat mencemaskan kekasihnya.
Dengan cepat Letta menurunkan Echa, sedikit mendorong tubuh gadis itu ketika Regar sudah di depannya. "Cuma ini yang gue temuin, gak tau sisanya berapa lagi," ujar Letta, tangannya melempar pistol kepada Regar.
"Lo berdua nggak apa-apa?"
Echa menggeleng, menjawab pertanyaan Regar. Membuat Regar segera merengkuh gadisnya itu ke dalam pelukan. Sedangkan Letta, sibuk berpura-pura tidak melihat apa saja yang terjadi di depannya.
"Bawa pulang dia, sebelum mereka datang lebih banyak."
"Tapi, lo gimana Ta?"
"Urusan gue," balas Letta.
Regar menggeleng kecil. "Gue nggak mungkin ninggalin lo sendiri di sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
SCORPIO
Teen FictionOneDream_id : Scorpio A story by @nandyllaa_ Sebuah kisah klasik yang tidak biasa. Kisah dimana sesuatu membuat seorang gadis yang memiliki jiwa kuat itu menjadi rapuh. Rapuh, ringkih termakan sejuta teka-teki yang membuat hidupnya berbeda. Menyus...