05 || DÉSOLÉ

2.8K 316 55
                                    

Denting jam terus berputar cepat, alunan melody terdengar riuh, suara berisik jangkrik nyaring menusuk telinga. Namun, ketahuilah rinduku lebih berisik dari apapun, lebih indah dari samudera biru.

Now playing : Kita - Garamerica

•••

Regar melajukan motornya dengan kecepatan maksimal, menembus gelapnya malam. Mulutnya tak henti menggerutu. Meskipun ia tidak akan datang menyaksikan Letta bersama teman-temannya, tetap saja ia akan datang secara sembunyi-sembunyi. Mana mungkin pemuda itu tidak mencemas kan Letta.

Sepanjang perjalanan ia berharap bahwa pertandingan belum dimulai, tadi sore setelah pulang sekolah ia memilih tidur sebentar namun ternyata kebablasan sampai malam. Jika kalian bertanya dari mana Regar tahu kalau Letta akan balapan dengan Roy, jawabannya adalah Romeo. Pemuda itu keceplosan memberi tahu Regar, dasar manusia ceroboh.

Motor Regar berhenti beberapa meter dari area balap, mengawasi gadis-nya dari kejauhan. Ah, mengapa ia selalu mengklaim bahwa Letta adalah gadis-nya. Matanya berubah tajam ketika mendapati Roy menendang motor Letta, mulutnya tak henti mengoceh sebal. Jika saja ia tidak bertengkar dengan Letta, sudah di pastikan ia akan menghabisi Roy seketika.

Raut wajahnya kembali lega ketika mendapati gadis itu memenangkan pertandingan dengan mudah, senyum manis langsung mengembang dibibir tipisnya. Ia memutar balik motornya, meninggalkan tempat itu dan pergi kerumah Sagi -- temannya.

(◍•ᴗ•◍)

Karel berjalan diatas rooftop apartemennya, matanya menatap bintang-bintang diangkasa, wajah datarnya berubah menjadi teduh. Netranya mengerjap berkali-kali, rasa rindu itu semakin lama justru bertambah besar. Telunjuknya mengambang di udara, membentuk sebuah gambar hati. Sekilas senyum terukir diwajahnya ketika bintang-bintang menyatu menjadi seperti apa yang ia gambar.

Hatinya menghangat ketika mengingat wajah gadis cantik tersebut, siapa lagi kalau bukan Letta. Namun sepertinya kehadiran Karel tidak pernah dianggap sedikipun. Baiklah, ia tidak berharap semua orang di dunia Letta menganggap ia ada. Toh, tujuan pemuda itu hanya Letta, tidak ada yang lain.

(◍•ᴗ•◍)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(◍•ᴗ•◍)

Letta berdecak malas, rasanya ia tidak ingin bangun dan pergi kesekolah. Tidak, bukan karena Regar. Tetapi selama tiga hari kedepan, gadis itu tidak boleh menggunakan motornya bahkan sekedar menyentuh saja, sebagai hukuman karena kemarin gadis itu pulang larut malam. Entah mengapa semua orang sekarang menjadi menyebalkan, Papa yang biasanya mendukung, kini turut menyalahkannya.

Setelah selesai begelut dengan aktivitas paginya, ia berangkat sekolah dengan diantar sopir. Jika biasanya orang marah akan memperlihatkan wajah sebal, justru gadis ini tetap memasang wajah datarnya. Letta bukan gadis yang pandai mengekspresikan diri. Hal ini membuat banyak teman-temannya berfikir bahwa gadis itu galak, padahal sebenarnya ia baik kapada siapapun, kecuali terhadap cowok menyebalkan.

SCORPIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang