53 || sueño

919 152 28
                                    

Sesal akan selalu mendera manusia-manusia yang menganggap remeh segalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesal akan selalu mendera manusia-manusia yang menganggap remeh segalanya

•••

Regar berkali-kali menggaruk kepalanya yang tidak gatal, matanya mengedar ke seluruh penjuru ruangan. Barang-barang yang semula rapi kini berubah menjadi berantakan, membuatnya berdecak kesal sekaligus frustasi.

"Bunda di mana sih kalau naruh?"

"Bisa telat kalau kayak gini!" kesalnya.

Pemuda dengan setelan kaus polos serta celana boxer itu menarik kakinya cepat, menuruni satu-persatu anak tangga.

"Astaga Regar! Udah siang kenapa belum siap-siap?!"

"Seragam Regar, di mana Bundadari?"

Lisa menatap bingung ke arah putranya. "Tempat biasanya, di mana lagi?"

"Gak ada Bun," protes Regar.

"Awas aja kalau Bunda yang cari ketemu."

Tiba-tiba saja seluruh tubuh Regar bergidik, namun dia sudah memastikan bahwa seragamnya memang tidak ada di manapun. Selanjutnya pemuda itu mengikut langkah Bundanya, mulutnya bersenandung kecil, sesekali menggigit bibir bawahnya.

Regar berpura-pura membalikkan badan dan hendak pergi ketika Lisa berkacak pinggang, namun Bundanya itu telah lebih dulu menarik telinganya. Sudah Regar duga, pasti wanita cantik itu akan memarahinya.

"Sakit, Bundadari."

"Regar, kenapa berantakan semua?"

"Kan cari seragamnya, Bun."

"Seragam kamu di dalam lemari, kenapa meja belajar sama kasur kamu ikut berantakan semua?" ucap Lisa dengan nada dibuat sehalus mungkin.

"Ya, siapa tahu seragamnya lari-larian terus kesasar di kolong tempat tidur atau meja gitu."

"Anaknya siapa kamu sayang? Pinter banget."

Mulut Regar tertarik ke samping, pemuda itu tersenyum lebar. "Bundadari sama Ayahanda dong."

"Udah, lama-lama Bunda darah tinggi bicara sama kamu!" putus Lisa, memilih segera mencarikan seragam milik Regar.

"Tinggal kasih tangga, suruh turun, beres deh," gumam Regar.

Lisa enggan menjawab kembali apa yang diucapkan putranya, pasalnya jam sudah akan menunjukkan pukul tujuh tepat dan Regar masih belum bersiap sama sekali.

SCORPIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang