Pada akhirnya, hanya kamu yang bisa menyelamatkan dirimu sendiri.
~~~
Suara derap langkah yang tercipta dari sepatu sneaker menggema di atas aspal. Hari masih sangat pagi, selimutan embun tipis menambah hawa melegakan bagi Letta. Rambutnya terkuncir rapi, sesekali bergoyang-goyang ketika Letta mulai berlari kecil.
Pagi ini Letta memilih berolahraga kecil, ia tidak memiliki rencana apapun pada weekend kali ini. Sesekali Letta menaikkan lengan hoodie miliknya, nafasnya sudah semakin memburu padahal ia masih berlari satu putaran. Biasanya, ia tidak akan merasa kesepian karena melakukan aktivitas tersebut bersama Regar namun sekarang, tidak buruk juga.
"Letta! Sini sayang!"
Gadis itu mengurungkan niat untuk membuka gerbang rumahnya ketika seorang wanita cantik tiba-tiba saja memanggilnya. Tanpa ragu, Letta berlari kecil, menjangkau Bunda Regar yang berdiri tepat di depan rumah keluarga itu.
"Udah balik, Tan?"
Lisa mengangguk pelan. "Kemarin siang, Let."
Letta turut mengangguk, ia sangat tahu betul bahwa beberapa hari lalu kedua orang tua Regar bepergian ke luar kota lagi. Ia tidak lupa bahwa kedua orangtua itu sangat jarang berada di rumah, sangat bisa dihitung dengan jari kapan Lisa dan suaminya berada di rumah dalam jangka waktu satu bulan.
"Ayo masuk dulu, kamu belum sarapan 'kan?"
"Gausah Tan, bibi datang kok habis ini."
"Kamu ini kayak sama siapa aja." Lisa menarik tangan gadis cantik yang sudah ia anggap sebagai anaknya tersebut. "Mama kamu kapan berangkat ke London?"
"Kemarin malam, Tan."
"Ah, Tante harusnya ikut juga. Pengen banget lihat anak Reza," ujar Lisa sedikit kecewa.
Kekehan kecil berhasil keluar dari bibir Letta. Ia sendiri juga sangat ingin ikut bersama kedua orangtuanya pergi ke London, namun urusan di sini masih sangat banyak, apalagi Letta masih harus mengejar pelajaran cukup banyak, mengingat ia sempat tidak datang ke sekolah selama satu bulan saat ke dunia Karel waktu itu.
"Tante mau tanya sama kamu, Letta."
Kepala Letta menoleh ke samping, menatap Lisa yang juga menatap dirinya. "Tanya apa, Tan?"
"Kamu sama Regar lagi berantem, ya?"
Letta menurunkan pandangannya, menghindari kontak mata dengan wanita tersebut. "Enggak kok."
"Syukur deh. Tante lihat, sejak kemarin Regar uring-uringan banget anaknya. Tante kira kamu ada masalah sama dia."
"Mungkin, Echa?" sahut Letta.
"Enggak ah, kemarin abis pergi kok sama Echa."
"Letta gak tau Tan."
Meskipun tidak cukup puas dengan jawaban gadis itu, Lisa memilih menganggukkan kepala, percaya dengan apapun yang ia katakan. Tangannya terangkat, membelai lembut rambut Letta.
"Kamu tahu kan Let, Regar anaknya kayak gimana? Dia masih tetap egois dan keras kepala, Tante harap kamu bisa pahami dia ya. Udah lama banget kalian sahabatan, Tante yakin, Regar nggak akan pernah bisa tanpa kamu, sayang."
Letta mengangguk kecil sebagai jawaban.
"Tante tau banget kalian sama-sama keras kepala. Tapi sekarang kalian udah besar, kalian tahu mana yang benar dan mana yang salah. Kalian tahu apa yang harus dilakuin dan nggak dilakuin. Regar terutama, dia keras kepala banget, jadi tante minta sama Letta, buat selalu ingetin Regar, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SCORPIO
Teen FictionOneDream_id : Scorpio A story by @nandyllaa_ Sebuah kisah klasik yang tidak biasa. Kisah dimana sesuatu membuat seorang gadis yang memiliki jiwa kuat itu menjadi rapuh. Rapuh, ringkih termakan sejuta teka-teki yang membuat hidupnya berbeda. Menyus...