OneDream_id : Scorpio
A story by @nandyllaa_
Sebuah kisah klasik yang tidak biasa. Kisah dimana sesuatu membuat seorang gadis yang memiliki jiwa kuat itu menjadi rapuh. Rapuh, ringkih termakan sejuta teka-teki yang membuat hidupnya berbeda.
Menyus...
Iris kelam yang membuatku jatuh semakin curam. Membawaku pada peluk hangat nestapa.
Now Playing : Can You See My Heart - Heize
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~~~
"Sekarang?"
Letta menatap ragu kearah seseorang yang kini berdiri tepat di sampingnya. Ia sedikit tidak yakin jika meninggalkan pelajaran sekarang, apalagi Letta sangat menghindari hal tersebut.
Ia hanya ragu apakah nantinya mereka berdua terlepas dari penjagaan ketat guru atau justru mendapatkan hukuman.
"Lewat sini."
Karel menarik pergelangan tangan Letta, sesekali matanya mengedar keseluruh penjuru. Perlahan ia membawa Letta menuju pintu kecil yang berada tepat di antara gedung belakang dan taman.
"Tapi–" gumam Letta.
"Aku akan mengurusnya. Cepat, nanti ada orang yang melihat kita," potong Karel.
Dengan langkah panjang mereka mulai memasuki tempat tersebut, dengan badan yang memang harus di bungkukkan sedemikian rupa, pasalnya bukan hanya pintu, namun ruangan ditempat itu juga memiliki tinggi separuh Letta.
Tidak ada apapun didalamnya, hanya ruang kosong yang teramat gelap. Entahlah bagaimana Karel yang notabenya siswa baru bisa mengetahui tempat semacam itu.
Meskipun begitu, ruangan gelap yang saat ini sedang Letta susuri tidak lantas membuatnya sesak. Udaranya tidak menyesakkan sama sekali, justru sedikit lembab yang terasa.
Letta mendesis pelan ketika dahinya terpentok oleh sesuatu, jarak pandangnya sama sekali tidak berfungsi akibat ruang yang sangat gelap.
"Pelan-pelan, di depan ada pintu." Tangan Karel terjulur membuka knop didepannya.
Letta menghela nafas lega ketika sebuah cahaya dengan hangat menyapanya, netranya mengedar. Bukan tempat yang asing, ini adalah pekarangan sebelah kanan sekolah. Bagaimana bisa lorong kecil itu menembus keluar sekolah? Apa biasanya lorong itu juga digunakan untuk membolos siswa yang bandel?
Karel tersenyum kecil menatap Letta yang masih setia mengelus dahinya, tangannya terulur untuk menarik jemari lentik gadis itu kebawah, menggantikannya mengelus dahi Letta pelan.
"Maaf, sakit ya?" tanyanya lembut.
Dengan cepat Letta menepis tangan pemuda dihadapannya itu. Membuat Karel mengangguk kecil, Letta masih sama, sulit untuk digapai.
