Bab 5

1.9K 233 58
                                    

Vote And Komen ya jangan lupa 🤗🙏🏻

Selamat membaca kawan ☺💋

¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

Hari makin Malam Zoeya memutuskan untuk pulang ke rumah karena semua tugas kelompok sudah selesai. Tadinya dia berniat untuk pulang pakai ojol tapi ternyata hp Zoeya lobet dan ragu untuk meminjam hp Rayyan.

Dan akhirnya Zoeya memutuskan untuk naik angkot. Hanya perlu jalan sedikit sampai keluar komplek untuk bisa naik angkot.. Zoeya menatap langit-langit, ia melihat cuaca menjadi sedikit mendung. Mungkin akan turun hujan, harus cepat keluar dari komplek ini jika tidak mau kehujanan.

Tin tin tin

Suara klakson motor seperti menyuruh Zoeya untuk mingggir dari jalan. Tanpa menoleh ke arah suara tersebut, Zoeya berjalan minggir.

Tin tin tin

Suara klakson berbunyi lagi membuat Zoeya merasa sebal, padahal dia sudah berjalan minggir, tidak ditengah jalan. Zoeya menoleh ke arah samping melihat seorang cowok yang pakai helem full face sedang bertengger manis di atas motor sport nya itu.

Zoeya menatap dari atas sampai bawah, ia liat seperti Rayyan. Apa betul Rayyan? Tapi tidak mungkin itu Rayyan, mana mungkin dia mau capek-capek anterin pulang ke rumah dengan langit yang sebentar lagi akan mengeluarkan air.

"Naik buruan!" perintah Cowok tersebut

"Rayyan?" tanya Zoeya memastikan apa betul itu Rayyan atau bukan

"Pangeran. Udah buruan naik ckk!"

Zoeya berjalan sedikit menghampiri cowok tersebut dan membuka penutup helem pastikan siapa orang yang ada di balik tersebut. Ternyata benar, bahwa dia beneran Rayyan  sedang menatap dirinya tajam.

"Kok lo disini sih?" bingung Zoeya

"Bacot lo. Naik sekarang gue bilang!"

Zoeya akhirnya naik ke atas motor sport Rayyan, sambil memegang pundak lebar sebagai penopang dirinya naik.

"Kita mau kemana ini?"

"Club malam. Gua mau jual lo disana." Jawab asal Rayyan membuat bulu kaki merinding, mata nya melotot kaget atas ucapan Rayyan barusan

"Main gila lo. Lo kira gue cewek apaan anjir, engga-engga gue ga mau!" Zoeya ingin turun lagi dari motor tapi ditahan oleh Rayyan.

"Bisa diem kaga sih lo!" ucap Rayyan dengan penekanan menatap mata Zoeya tajam membuat Zoeya diam seketika.

"Iya-iya gue diem." cemberut Zoeya

¤¤¤

Zoeya sedang membuatkan tigas gelas bersisikan coklat panas untuk dirinya, Dirga dan juga Rayyan. Benar dugaan Zoeya bahwa sebentar lagi akan turun hujan.

Tadinya Rayyan ingin langsung pulang ke rumah menerobos begitu saja hujan lebat tapi Zoeya paksa untuk menunggu saja sampai hujan itu reda. Karena Zoeya tidak enak dari awal Rayyan ingin mengantar ia pulang ke rumah tapi dirinya malah berburuk sangka terhadap Rayyan.

Dunia Zoeya { ON GOING }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang