selamat membaca🔥
***
وَٱلْمُؤْمِنُونَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍۢ ۚ يَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَيُطِيعُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ ٱللَّهُ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌۭ
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasulnya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah ; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” [QS. At Taubah (9):71].
***
Adnan bersyukur banyak hal indah disekililingnya. Terkadang, menjadi bagian dari salah satu pondasi adalah suatu anugerah dan tanggung jawab bagi Adnan.
Dulu, Adnan ingin menjadi bintang terkecil di langit. Kenapa? karena Adnan tak ingin dilihat indah oleh banyak mata, namun ingin melihat bagaimana mata itu menatap kagum ke sekelilingnya.
Pertama kali mengenal Zahra dalam sapaan Alendra cukup membuat Adnan merasa ingin menjadikan wanita itu menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Bahkan saat dimana ia hampir saja menikah dengan wanita pilihan umi dan abinya ia masih melihat Zahra dalam hatinya.
Jujur, saat itu bukan maksudnya untuk membuat abi dan uminya kecewa. Mendadak meninggalkan sebuah acara sakral bukanlah sesuatu yang mudah bagi keluarganya, apalagi bagi keluarga Amanda. Tapi tetap saja, jauh di dalam hatinya sudah terpahat dengan indah nama Zahra.
Tepat hari ini. Hari dimana ia akan mengikat Zahra dengan kalimat-kalimat Allah. Lafazh suci yang nantinya akan menjadi gerbang bagi kehidupannya dengan Zahra.
untuk Zahra, terima kasih telah berusaha menjadi versi terbaik untuk diri kamu sendiri.
***
deg deg deg
debaran jantung dua insan itu seakan bertalu dalam sebuah gundahan. rasa senang, haru, bahagia ikut mengisi ruangan dimana seorang Adnan dibesarkan dan sosok Zahra di didik dengan tekun.
"قبلت نكاحها وتزويجها على المهر المذكور ورضيت بهى والله ولي التوفيق, حالا "
setelah sekian prosesi dilalui akhirnya kata SAH mulai menggema sampai penjuru ruangan. babyak tangis haru dan berbagai macam ekspresi ada di ruangan ini. maklum saja di dunia ini kalau ga ada kata iri ga ada juga manusia. begitu bukan teorinya?
perlahan perhatian semua orang mulai tertuju ke arah tangga. btw, kan si Adnan nikah di mesjid pesantren nih, jadi mesjid utamanya ada 2 lantai gitu gaes. makanya ada tangga. Sosok itu kini tampil jauh berbeda. riasan tipis tapi sangat menunjukkan sempurna membuat siapapun yang ada disana terpukau, wedding dress syar'i yg sangat sederhana dengan mahkota kecil menghiasi kepala Zahra. Adnan saja sampai sekarang tak kunjung berkedip melihat kecantikan yang sudah halal baginya ini.
oke, aku tunjukin baju yang dipakai Zahra ya.
siap?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl in Pesantren
Teen Fictionintinya ceritanya beda! so silahkan dibaca بسم الله الرحمن الرحيم اَلْخـَبِيـْثــاَتُ لِلْخَبِيْثـِيْنَ وَ اْلخَبِيْثُــوْنَ لِلْخَبِيْثاَتِ وَ الطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَ الطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبَاتِ. " Wanita-wanita yang tidak baik untuk lak...