Hollaa gaesss,
Selamat membaca dan menikmati alurny penikmat wattpad kuu, haduh authornya lebai mon maap 😅
Jangan lupa tinggalin jejak yaa
***
Dua puluh santri petugas keamanan ditambah Rani, Dinda, Gisell, dan Zahra sudah ada di halaman depan ndhalem.
"Assalaamu'alaikum warahmatullah wabarakatu" ucap umi mengawali pembicaraannya. Semua yg ada disana menjawabnya dengan sopan. Fyi, wajah para petugas keamanan udah ketakutan.
"Sekarang umi mau nanya, apa tujuan umi membentuk petygas keamanan ini?" Tanya umi lagi. Semua petugas keamanan itu menjawab secara serempak. Mereka memang diwajibkan untuk menghafal tujuan menjadi petugas keamanan agar kejadian seperti tadi tidak terjadi
"Leni" panggil umi Fatimah
"Na'am umi" jawab Leni
"Baik, bukan hanya untuk Leni saja. Tapi ini untuk semuanya. Awalnya umi mau Zahra menceritakan dulu bagaimana kejadian yang sebenarnya" ucap umi Fatimah tegas
"Iya mi, jadi, tadi shubuh kan Zahra ke mesjid. Zahra ke mesjidnya rada-rada keshubuhan gitu umi, karena Zahra ngantuk, Zahra tidur deket tiang mesjid. Trus dia datang marah-marah ga jelas sama Zahra. Pas Zahra liat ke belakang banyak kok yang masih ketiduran, karena emang masih pagi mi. Zahra marah dong mi digituin. Eh, dia malah tampar Zahra" ucap Zahra. Fix, Zahra ratu drama yang ga suka ngarang cerita. Bener cuy ceritany, wkwk
"Benr begitu Rani, Dinda, Gisell?" Tanya umi Fatimah pada teman-teman Zahra
"Betul" balas mereka kompak
"Bu.. bukan umii" ucap Leni gugup
"Masih ga ngaku ya lo, pipi gue dh merah gini, jan main-main lu" ucap Zahra kesal
"Zahraa" ucap Fatimah karena kebiasaan ngomong Zahra
"Hehe, iya mii, maaf" ucap Zahra
"Ya sudah, buat Leni, hukuman kamu akan diberikan oleh Tania selaku ketua keamanan. Tania, umi harap kamu bisa bijak" ucap umi Fatimah lagi
"Baik mi" balas Tania
"Umi akhiri, assalaamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh" ucap umi Fatimah yg dijawab salam oleh semua yg ada disana. Seluruh petugas keamanan telah bubar. Rani, Dinda, dan Gisell pun telah balik ke asrama. Umi Fatimah menyuruh Zahra masuk ke ndhalem.
"Duduk dulu Zahra, umi buatkam teh" ucap umi Fatimah
"Ga usah repot mi" balas Zahra. Namun umi Fatimah tak menghiraukan omongan Zahra.
Umi Fatimah emang yang paling klop buat Zahra. Bagaimana tidak, sudah 2 jam, namun mereka masih asik mengobrol.
"Assalaamu'alaikum" ucap seorang dari pintu
"Wa'alaikumussalam Adnan" ucap umi Fatimah
'What? Adnan? Awas aja ya tu orang' batin Zahra masih kesal dengan perbuatan Adnan
"Wa'alaikumussalam" jawab Zahra jutek. Adnan memakluminya. Memang benar, ia sama sekali belum minta maaf pada Zahra.
Adnan menyalami tangan umi Fatimah.
"Zahra" ucap Adnan dengan suara beratnya yang terdengar sangat merdu di telinga Zahra. Namun Zahra hanya membalas dengan deheman.
'Anjjj, ga boleh luluh, lu lagi ngambek sama ni orang' batin Zahra berusaha mengontrol dirinya
"Ana mint maaf atas kejadian kemarin yang membuat anti sakit" ucap Adnan. Fyi, Adnan sama sekali tidak melihat Adnan. Dan Zahra sudah tau alasannya
"Yaudah dimaafin" ucap Zahra pasrah
"Jazakillah" ucap Adnan lagi
"Umi, balesnya apa?" Bisik Zahra pada Fatimah yang dari tadi memperhatikan mereka berdua. Tentu Adnab berusaha menahan tawanya melihat kelakuan Zahra
'Astaghfirullah'
"Na'am aja" ucap umi
"Na'am" ucap Zahra cuek. Emang dasarnya sok jual mahal gaes, jadi maklumin aja
***
Gaess mohon maaf banget, author tu lagi sibuk banget buat PAS, buat prepare kuliah ke Turki, bantu doanya yaa semoga Allah ijabah. Ini author udah usahain banget buat nulis ceritanya. Semoga cepet selesai yaa...
Kalian pasti pada sibuk juga dong buat ujiannyaa. Semoga impian kalian tercapai.
Jadi pengen buka sesi curhat, wkwk
Semangat!!...
Udah ninggalin jejak belum ni? Ditungguin inii
See you yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl in Pesantren
Teen Fictionintinya ceritanya beda! so silahkan dibaca بسم الله الرحمن الرحيم اَلْخـَبِيـْثــاَتُ لِلْخَبِيْثـِيْنَ وَ اْلخَبِيْثُــوْنَ لِلْخَبِيْثاَتِ وَ الطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَ الطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبَاتِ. " Wanita-wanita yang tidak baik untuk lak...